Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Cara Produktif Anti Mainstream yang Bisa Bikin Semangat, Cobain

ilustrasi perempuan mendengarkan musik sambil bekerja (pexels.com/olly)
ilustrasi perempuan mendengarkan musik sambil bekerja (pexels.com/olly)
Intinya sih...
  • Tipu otakmu dengan langkah kecil untuk mengatasi perfeksionisme dan rasa berat saat memulai.
  • Putar "hype playlist" favoritmu untuk memicu semangat dan mengaktifkan sistem penghargaan otak.
  • Hitung mundur seperti penari dan ganti to do list dengan kalender digital untuk menciptakan momentum dan fleksibilitas.

Merasa stuck, malas gerak, atau gampang terdistraksi? Tenang, kamu tidak sendirian. Banyak orang mengalami hal yang sama dan kabar baiknya, ada cara-cara unik yang bisa bantu kamu bangkit lagi tanpa harus memaksa diri secara berlebihan.

Daripada terus mengandalkan to-do list atau teknik manajemen waktu yang kaku, coba deh pakai trik produktivitas yang terdengar nyeleneh, tapi ternyata efektif banget. Penasaran seperti apa cara produktif anti mainstream yang bisa bikin semangat? Yuk, cari tahu lewat artikel berikut!

1. Tipu otakmu dengan langkah kecil

ilustrasi bekerja di depan laptop (pexels.com/shkrabaanthony)

Salah satu cara produktif anti mainstream yang bisa bikin semangat adalah dengan menipu otak lewat langkah kecil. Dilansir Verywell Mind, menurut Risa Williams, LMFT, seorang terapis dan penulis The Procrastination Playbook, otak cenderung menolak tugas besar, jadi langkah pertama perlu dibuat sangat mudah.

“Daripada bilang kamu harus menulis satu bab, cukup katakan ke diri sendiri bahwa kamu hanya perlu membuka dokumen dan mengetik judulnya,” kata Williams.

Langkah kecil ini disebut Williams sebagai teknik “Ridiculously Easy First Step” karena tujuannya hanya satu, bikin otak sulit menolak. Uniknya, meski awalnya hanya berniat melakukan satu hal kecil, kita sering tanpa sadar lanjut mengerjakan lebih banyak. Teknik ini sangat efektif untuk mengatasi perfeksionisme dan rasa berat saat ingin memulai sesuatu.

2. Putar “hype playlist”

ilustrasi perempuan mendengarkan musik sambil bekerja (pexels.com/olly)
ilustrasi perempuan mendengarkan musik sambil bekerja (pexels.com/olly)

Saat rasa malas menyerang, cobalah putar “hype playlist” favoritmu. Ini bukan sembarang daftar lagu, tapi kumpulan musik bernuansa nostalgia dan penuh energi yang bisa langsung memicu semangat. Menurut Sam Dylan Finch, seorang pelatih dukungan neuro-affirming dengan AuDHD,  dilansir Verywell Mind, musik seperti ini membantu mengaktifkan sistem penghargaan otak dan menstabilkan emosi.

Putar playlist ini saat kamu mulai terdistraksi atau kehilangan fokus. Musik akan mendorong tubuh untuk bergerak, sehingga kamu lebih mudah beralih ke aktivitas produktif. Lagu apa pun bisa bekerja selama bisa mengalihkan perhatian dan membangkitkan energi untuk mulai bergerak.

3. Hitung mundur seperti mau menari

ilustrasi menari bersama (pexels.com/paveldanilyuk)
ilustrasi menari bersama (pexels.com/paveldanilyuk)

Kalau kamu butuh dorongan sebelum action, coba hitung mundur seperti penari, “5, 6—5, 6, 7, 8!” Teknik ini bekerja efektif saat dipasangkan dengan musik penuh semangat atau dikenal sebagai Hype Playlist. Tambahkan gerakan kecil seperti berdiri, menepuk tangan, atau menggoyangkan tubuh agar tubuh dan pikiran langsung beralih ke mode aksi.

Sam Dylan Finch menyebut teknik ini sebagai interstitial action, yaitu memberi sinyal fisik bahwa kita telah selesai dengan satu aktivitas dan siap berpindah ke berikutnya. Bagi banyak orang, terutama yang memiliki ADHD, isyarat verbal dan gerakan terbukti lebih efektif daripada menulis jurnal transisi. Tujuannya bukan kesempurnaan, tapi menciptakan momentum agar kita tetap bergerak maju.

4. Ganti to do list dengan kalender

ilustrasi kalender (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi kalender (pexels.com/cottonbro)

Kalau daftar tugasmu terasa panjang dan bikin stres, coba ganti dengan kalender digital seperti Google Calendar. Metode ini dikenal sebagai Power Planning. Dibanding menebak apa yang harus dikerjakan duluan, kamu bisa menjadwalkan semua aktivitas setiap minggu dalam satu tampilan yang jelas.

Keunggulannya bukan cuma soal keteraturan, tapi juga fleksibilitas. Saat ada perubahan rencana, kamu tinggal geser atau ubah jadwal di kalender tidak perlu panik. Selain tugas kerja, kamu juga bisa blok waktu untuk istirahat, bersosialisasi, atau sekadar melamun agar tetap waras dan seimbang.

5. Gunakan musik sebagai pengatur waktu

ilustrasi memakai headphone (pexels.com/karolinagrabowska)
ilustrasi memakai headphone (pexels.com/karolinagrabowska)

Kalau kamu bisa menari sambil mengerjakan sesuatu, kenapa tidak sekalian disoundtrack? Williams menyarankan membuat task playlist yang berisi satu atau dua lagu ceria untuk dijadikan batas waktu saat melakukan tugas ringan seperti beres-beres atau balas email. Musik ini tidak hanya memberi energi, tapi juga membuat tugas terasa lebih menyenangkan dibandingkan dengan timer biasa.

Berbeda dari hype playlist yang fungsinya membangkitkan semangat, task playlist dipakai sebagai pengatur ritme kerja. Kamu juga bisa memberi setiap tugas lagu temanya sendiri. Dengan mendengar lagu tertentu, tubuh dan pikiranmu otomatis mengenali tugas yang harus dikerjakan, mirip seperti membentuk memori otot lewat musik.

“Ini adalah task anthem, yang mana satu lagu tertentu diasosiasikan dengan satu tugas tertentu,” kata Williams.

6. Gerakkan tubuh dulu, pikirkan belakangan

ilustrasi wanita mau berolahraga (pexels.com/karolinagrabowska)
ilustrasi wanita mau berolahraga (pexels.com/karolinagrabowska)

Terlalu banyak berpikir sering kali justru bikin kita makin malas bergerak. Coba balik polanya: biarkan tubuhmu yang memulai duluan, baru pikiran ikut menyusul. Trik ini terbukti ampuh memecah rasa buntu dan mendorong aksi tanpa harus menunggu mood datang duluan.

Teknik ini dikenal sebagai interstitial action yang juga banyak digunakan oleh orang-orang neurodivergen secara alami. Misalnya, sebelum menulis email, jalan sebentar keliling ruangan atau sebelum lipat cucian lakukanlah satu peregangan ringan. Kedengarannya sepele, tapi kamu bisa kaget sendiri betapa gerakan kecil ini mampu memutus siklus “aku mentok” dan mengaktifkan kembali semangatmu.

7. Narasikan harimu ala komentator

ilustrasi membersihkan menggunakan lap (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi membersihkan menggunakan lap (pexels.com/cottonbro)

Narasi diri ala komentator mungkin terdengar aneh, tapi bisa jadi cara jitu untuk bikin aktivitas lebih seru. Coba bayangkan kamu sedang tampil di acara TV, lalu ucapkan dengan lantang, “Sekarang kita mulai cuci piring… teknik luar biasa!” Alih-alih terasa membosankan, aktivitas harian justru berubah jadi momen menyenangkan yang penuh semangat.

Teknik ini juga bantu kamu tetap fokus saat mengerjakan tugas berat. Dengan mengucapkan langkah-langkah secara verbal, otak lebih mudah terkunci pada satu hal dalam satu waktu. Selain itu, seperti yang dijelaskan Ellie Shoja, penulis dan motivator, dilansir Time, berbicara keras bisa membuat pikiran melambat dan kecemasan menurun karena kamu harus mengungkapkan apa yang kamu pikirkan.

“Kamu merasa lebih fokus dan tingkat stres serta kecemasanmu benar-benar menurun,” jelas Ellie Shoja.

8. Rayakan setiap kemenangan kecil

ilustrasi wanita tersenyum (pexels.com/olly)
ilustrasi wanita tersenyum (pexels.com/olly)

Jangan remehkan kekuatan merayakan hal-hal kecil. Setelah mengirim email yang bikin gugup atau selesai membereskan tempat tidur, beri dirimu tepuk tangan atau joget kecil. Ucapan sederhana seperti “Yes, aku berhasil!” bisa jadi suntikan semangat yang sangat efektif.

Menurut Williams, kunci motivasi adalah membuat hal yang sulit terasa menyenangkan untuk dilakukan. Perayaan kecil ini membantu otak melepaskan dopamin, hormon yang bikin kamu merasa senang dan puas. Jadi meski kelihatannya sepele, rayakan setiap langkah kecil karena dari situlah produktivitas besar dimulai.

Produktif tidak selalu harus serius dan kaku. Dengan cara-cara anti mainstream yang fun dan fleksibel, kamu bisa membangkitkan semangat tanpa tekanan. Coba deh terapkan satu per satu, siapa tahu justru ini yang bikin kamu lebih konsisten dan enjoy menjalani hari!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us