Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Tetap Waras di Dunia yang Terlalu Sibuk

ilustrasi alami burnout (pexels.com/Edward Jenner)
ilustrasi alami burnout (pexels.com/Edward Jenner)
Intinya sih...
  • Mulai hari dengan kesadaran, bukan dengan notifikasi
  • Belajar berkata “tidak” dengan tenang
  • Ciptakan ruang hening setiap hari
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di era serba cepat ini, hidup terasa seperti perlombaan tanpa garis akhir. Banyak orang menjalani hari-hari dengan pikiran penuh, jadwal padat, dan energi yang terus terkuras. Jika tidak dikelola dengan baik, tekanan ini bisa membuat kita kehilangan keseimbangan mental dan emosional.

Meski begitu, kamu tak perlu khawatir karena sebenarnya ada beragam cara tetap waras di dunia yang terlalu sibuk. Hal ini bisa kamu lakukan sembari dirimu menjalani hari yang kian sibuk. Simak sampai habis, ya!

1. Mulai hari dengan kesadaran, bukan dengan notifikasi

ilustrasi bermeditasi
ilustrasi bermeditasi (pexels.com/Cliff Booth)

Sering kali kita membuka ponsel begitu bangun tidur, lalu tenggelam dalam banjir notifikasi, email kerja, dan media sosial. Tanpa sadar, kita menyerahkan kontrol atas hari kita kepada hal-hal eksternal sebelum benar-benar hadir untuk diri sendiri. Ini bisa membuat kita langsung merasa tergesa, stres, atau cemas sejak pagi.

Mulailah hari dengan beberapa menit kesadaran. Entah itu dengan menarik napas dalam-dalam, journaling, meditasi singkat, atau sekadar duduk tenang sambil menikmati air hangat. Waktu hening ini akan membantumu mengatur ritme pikiran dan perasaan sebelum menghadapi dunia luar. Cara sederhana ini bisa menciptakan perbedaan besar dalam kualitas harimu.

2. Belajar berkata “tidak” dengan tenang

ilustrasi menolak ajakan
ilustrasi menolak ajakan (pexels.com/Vie Studio)

Rasa tidak enakan sering membuat kita menerima terlalu banyak permintaan, tugas, atau ajakan, walau sebenarnya lelah dan butuh istirahat. Padahal, mengatakan “ya” ke semua hal bisa berarti mengatakan “tidak” pada kebutuhan dan kesejahteraan diri sendiri. Terlalu banyak beban bisa membuatmu kelelahan secara fisik dan emosional.

Melatih diri untuk berkata “tidak” secara tegas tapi tetap sopan adalah salah satu bentuk perawatan diri. Kamu tidak egois hanya karena ingin menjaga batasan. Justru dengan menjaga energi dan kapasitasmu, kamu bisa hadir secara utuh untuk hal-hal yang benar-benar penting. Pilih mana yang perlu diutamakan, dan izinkan dirimu istirahat tanpa rasa bersalah.

3. Ciptakan ruang hening setiap hari

ilustrasi ruang hening
ilustrasi ruang hening (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hidup modern jarang memberi kita ruang untuk benar-benar diam. Setiap detik seolah harus produktif, terdengar, atau diisi sesuatu. Padahal, otak dan hati kita juga butuh waktu untuk mencerna, merenung, dan bernapas. Ketika kita terlalu sibuk, kita sering kehilangan koneksi dengan diri sendiri.

Luangkan 5–15 menit dalam sehari untuk benar-benar diam tanpa ponsel, tanpa musik, tanpa distraksi Duduk di balkon, berjalan kaki tanpa earphone, atau hanya memperhatikan napasmu. Ruang hening ini bukan tentang melarikan diri, tapi tentang kembali ke pusat diri. Dari situ, kamu bisa kembali ke dunia dengan pikiran yang lebih jernih dan hati yang lebih tenang.

4. Kelola energi, bukan hanya waktu

ilustrasi berisitirahat
ilustrasi berisitirahat (pexels.com/Kampus Production)

Manajemen waktu memang penting, tapi sering kali kita lupa bahwa yang lebih krusial adalah manajemen energi. Kamu mungkin punya waktu luang, tapi kalau tubuh dan pikiranmu sudah lelah, waktu itu tetap tidak akan produktif. Memaksakan diri bekerja terus-menerus hanya akan menambah stres dan menurunkan kualitas hasil kerja.

Kenali ritme tubuhmu: kapan kamu paling fokus, kapan mulai lelah. Gunakan waktu produktif untuk tugas penting, dan jangan takut untuk istirahat saat energimu menurun. Jeda sejenak, stretching, minum air, atau jalan kaki ringan bisa memulihkan energi dengan cepat. Dengan energi yang dikelola baik, kamu akan lebih efektif dan tidak cepat burnout.

5. Sadari bahwa tidak semua hal harus diselesaikan hari ini

ilustrasi sedang burnout
ilustrasi sedang burnout (pexels.com/Mikhail Nilov)

Dunia memberi kesan seolah kita harus selalu cepat, responsif, dan sempurna. Tapi kenyataannya, tidak semua hal harus selesai hari ini juga. Terlalu memaksakan diri untuk menyelesaikan semua tugas bisa membuatmu kehilangan momen berharga yang sebenarnya sederhana tapi bermakna.

Latih diri untuk menerima bahwa menyelesaikan sesuatu dengan perlahan juga bukan kegagalan. Fokus pada proses, bukan hanya hasil. Belajar menunda dengan sadar bukan menunda karena malas, tapi karena tahu batas diri adalah tanda kamu menghargai kesehatan mentalmu. Hidup bukan tentang kecepatan, tapi tentang keberlanjutan.

Menerapkan cara tetap waras di dunia yang terlalu sibuk memang bukan hal yang mudah, tapi juga bukan tidak mungkin. Dengan kesadaran diri, batasan yang sehat, dan kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten, kamu bisa tetap hadir dan tenang di tengah riuhnya kehidupan. Ingat, tidak semua hal harus cepat. Yang penting, kamu tetap utuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Zodiak Cintanya Bersemi di Oktober, Apakah Kamu Salah satunya?

06 Okt 2025, 16:30 WIBLife