Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Raditya Soal Buku Baru, dari Ngeband sampai Rilis Lagu

Raditya Dika, penulis dan komedian saat meluncurkan buku terbarunya, "Timun Jelita". 11 Desember 2024. (IDN Times/Hani Safanja)
Intinya sih...
  • Raditya Dika merilis buku "Timun Jelita" dengan premis ringan namun sarat makna, menceritakan inspirasi dari anak band dan perannya sebagai ayah.
  • Buku ini memiliki pesan mendalam tentang menemukan kembali passion dalam bermusik, namun Radit tidak ingin memaksakan pesannya kepada pembaca.
  • Radit juga menciptakan lagu-lagu yang terinspirasi dari bukunya, serta membagikan tips menulis yang baik melalui proses penulisan buku kedelapannya.

Jakarta, IDN Times - Siapa yang tidak kenal Raditya Dika? Komedian sekaligus penulis ini, kembali meluncurkan buku bertajuk "Timun Jelita". Dengan premis yang menarik antara dua tokoh, Timun dan Jelita, Radit menceritakan bagaimana proses pembuatan sekaligus inspirasi yang bermakna ketika dirinya dihadapkan oleh dua posisi, seorang ayah dan mantan anak band.

Terdiri dari 8 bab, buku ini memiliki cerita ringan yang layaknya bisa diselesaikan dalam sekali duduk. Namun, meskipun jalan ceritanya mudah untuk diikuti, buku ini memiliki nilai yang cukup mendalam. Yuk, simak apa inspirasi dan proses menulis yang Radit tuangkan!

1. Berawal dari cerita kembali nge-band di sekolah anak

Raditya Dika, penulis dan komedian saat meluncurkan buku terbarunya, "Timun Jelita". 11 Desember 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Inspirasi buku ini diawali dari sekolah sang anak sulung yang menginginkan band berisikan para wali murid. Sebagai seorang mantan anak band di SMA, Radit pun mengiyakan tawaran tersebut dengan menulis form sederhana, yakni "Guitar: Raditya"

"Iya, anak gue kan sekolah di preschool internasional dan waktu itu sekolahnya mau ngumpulin wali murid buat bikin band. Kebetulan banget dulu gue anak band, gue bisa main gitar dan nulis lagu. Jadilah gue nyoba di posisi gitaris," ungkap Raditya saat peluncuran buku Timun Jelita di kantor Gagasmedia, Rabu (11/12/2024).

Menariknya, sebelum Radit mengiyakan, awalnya ia tidak terlalu ingin ikut ke dalam band tersebut. Ia kemudian mengaku bahwa keikutsertaannya dalam band ini merupakan buah pikir dari dirinya yang ingin mulai mengiyakan hal-hal baru.

"Kalo dulu gue layaknya zombie yang kayak 'ah gak dulu deh', sekarang gue mau nyoba pola pikir baru, yaitu mulai mengiyakan apa yang awalnya gue gak mau. Dengan begini, gue bisa lebih hidup," tambahnya.

2. Masukkan unsur passion yang sempat terlupakan

Raditya Dika, penulis dan komedian saat meluncurkan buku terbarunya, "Timun Jelita". 11 Desember 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Kala dirinya merupakan mantan anak band, Radit menceritakan bahwa dulu ia memiliki passion kuat dalam musik. Namun setelah lulus, ia tidak lagi mendalami passion tersebut, sehingga dunia musik yang digemari Radit kian terlupakan. 

"Nah, ketika gua abis manggung dari sekolah anak gue, yang gue gelisahkan adalah iya dulu gua suka nge-band ya, suka main musik ya, kok sekarang udah gak lagi. Nah dari situ, dari emosi itu, gua mencoba menulis satu buku gimana kalau ada satu laki-laki 40 tahun ini yang menemukan lagi passion-nya dalam bermusik," jelas Radit saat diwawancarai oleh awak media 

Namun, meskipun membawakan pesan yang cukup bermakna, Radit mengembalikan lagi esensi bukunya kepada para pembaca. Ia tidak ingin memaksakan bahwa pesannya ini jadi pesan utama. Namun, ia berharap bahwa buku terbarunya ini dapat menjadi escape bagi para pembaca untuk "lenyap" dari semua masalah hidup.

"Entah apa pun argumen dalam buku ini, ya, apakah itu argumen soal bahwa umur bukan penghalang buat nyari passion atau argumen soal gimana caranya kita memaafkan orang yang pernah menyakiti hati kita dulu gitu. Argumen-argumen itu kan dihadirkan dalam buku ini, terserah mereka mau iyain atau tidak itu kan urusan pembaca. Tapi, pada esensinya harapan gua adalah mereka bisa lenyap aja sejenak dari dunia," ungkapnya. 

3. Terdapat juga lagu yang digubah bersama

Sosok Raditya Dika (Instagram.com/raditya_dika)

Karena tema utama bukunya adalah band, Raditya Dika turut menciptakan koleksi lagu yang terinspirasi dari Timun Jelita. Lagu-lagu ini bercerita tentang duo karakter Timun dan Jelita yang dinyanyikan bersama penyanyi muda Mutiara Amadea. Koleksi tersebut kini sudah tersedia di platform musik Spotify.

Saat ditanya alasan memilih Mutiara sebagai kolaborator, Radit mengungkapkan bahwa awalnya ia mempertimbangkan beberapa nama. Namun, pilihan akhirnya jatuh pada Amadea setelah ia mencari penyanyi yang sesuai di media sosial. Asisten Radit lalu menghubunginya melalui direct message (DM), meski awalnya Amadea mengira pesan tersebut adalah penipuan.

"Pokoknya gue lagi nyari dan Amanda ini ada videonya yang lagi nge-cover lagu. Terus di-DM sama asisten gue, 'Saya tim Raditya Dika. Boleh dikontak gak?' Terus dia ngerasanya itu penipuan," ungkap Radit dengan jenaka.  

Salah satu lagu dalam koleksi ini, "Jika Bersamamu", memiliki cerita yang personal bagi Radit. Lagu tersebut terinspirasi dari hubungan romantisnya dengan sang istri. Radit menjelaskan bahwa lagu ini menggambarkan kebiasaan mereka berdua, seperti berpelukan setelah pulang kerja.

“Pencapaian terbesar seorang kreator itu kan ketika karyanya punya makna berbeda di mata orang lain. Lirik lagu ini awalnya cuma buat gue dan istri, tapi sekarang banyak orang pakai lagu ini di video mereka, waktu gandengan, liburan, atau momen romantis lainnya. Itu yang bikin gue bahagia sebagai kreator,” tuturnya penuh bangga.

4. Dalam menulis ini, ia menyebut proses menulis butuhkan banyak revisi

potret ulang tahun ke-4 Aksara, anak Raditya Dika dan Anissa Aziza (Instagram.com/anissaaziza)

Meskipun piawai dalam menulis, Radit mengaku bahwa dirinya tetap harus melewati proses penulisan hingga membutuhkan revisi draft berkali-kali. Proses ini pun mengajarkannya bahwa di saat menulis, menargetkan tulisan bagus dalam sekali jalan adalah cara yang justru dapat menekan diri sendiri.

"Saat nulis, kalau mikirnya 'tulisan gue bagus gak, ya?', ya itu gak akan selesai. Justru mikirnya gak apa-apa nulis jelek karena nanti akan diperbaiki menjadi bagus. Nah, artinya adalah kalau kita nulisnya jelek, jadinya keluar kan? Semuanya keluar. Jadi, kayak nothing to lose aja kalau nulis," jelas Radit.

Dalam menulis buku kedelapannya ini, Radit harus melewati draft sebanyak 7 kali yang memakan waktu selama 3 bulan. Dalam 7 kali revisi ini, pada draft ke-4, Radit harus melewati proses first-read yang berarti draft tulisannya akan dikirim kepada para pembaca utama dan dinilai bagian mana yang masih harus ditingkatkan.  

5. Radit juga memberikan juga sedikit tips menulis buku yang bisa dicontoh para pemula

kantor Raditya Dika (YouTube.com/Taulany TV)

Yang paling utama dan pertama menurut Radit, untuk memiliki kemampuan menulis yang baik, kamu harus terlebih dahulu membaca banyak buku. Menurutnya, dengan semakin banyak membaca, seorang penulis dapat memiliki lebih banyak referensi yang diolah dan dijadikan sebagai ciri atau karakteristik tersendiri.  

"Penulis yang gak pernah baca itu ibaratnya perenang yang gak pernah nyentuh air. Itu yang pertama, ya. Nah, yang kedua itu menulis. Semakin banyak nulis, semakin terampil karena menulis adalah keterampilan. Kayak menjahit, semakin lama kan semakin rapi," pesan Radit.

Bagi Radit, cara yang dapat membantunya untuk menulis adalah membaca jurnal pribadi. Tidak harus selalu rumit dan panjang, Radit tetap menjaga jurnal pribadinya tetap sederhana. 

"Kalau gue ya, gue itu suka ngejurnal setiap hari di excel. Jadi, cara gue itu adalah menulis satu kalimat yang menggambarkan hari itu dalam satu kolom excel. Ibaratnya kayak waktu itu gue tulis 'Anak berantem di sekolah. Tapi baru tahu ternyata dia yang salah'. Itu. Udah segitu. Nanti ketika kita baca lagi, kita langsung inget ceritanya dengan satu kalimat itu. Kenapa? Karena journaling yang bener butuh effort dan kita pasti keburu males kalau harus nulis terlalu banyak," pungkasnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
Hani Safanja
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us