5 Alasan Psikologis Kenapa Gak Boleh Membenci Orang yang Jahat Padamu
unsplash.com/Marcelo Matarazzo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam hidup ini, kadang kita bisa menjumpai orang yang tidak bisa menunjukan ekspresi yang bersahabat pada orang disekitarnya. Kadang kita tidak tahu letak salahnya kita dimana, tapi orang tersebut sangat ketus dan tidak senang melihat kita nyaman dan bahagia dengan hidup kita.
Tentu dibenak kamu bertanya-tanya sendiri, ada apa dengannya dan apa salahmu? Sehingga dia bersikap aneh seperti itu. Gak jarang kamu akhirnya bisa merasa kesal dibuatnya.
Namun, sebelum kamu membencinya, pernah kah kamu mencari tahu penyebab kenapa ada orang yang memiliki emosi yang tidak jelas seperti itu?
Maka dari itu, mari kita simak beberapa penyebab mengapa ada orang yang dalam kesehariannya selalu diliputi emosi negatif dan tidak bisa friendly pada setiap orang yang dijumpainya.
1. Dia mungkin orang yang baik di kehidupan sebelumnya, namun setelah mengalami kepahitan di masa lalu, kepribadiannya jadi berubah
Unsplash.com/Amadeo MuslimovicMenurut psikolog, Dedy Susanto sebenarnya orang jahat itu tidak ada. Kecuali orang yang pernah mengalami kepahitan di masa lalunya. Bisa saja, kemungkinan selama ini dirinya banyak menyimpan kepedihan yang terpendam dan tak ada seorang pun yang tahu. Sehingga pada titik rasa pahit yang sangat dalam itu, ketika ia melihat orang lain sedang bahagia. Alam bawah sadarnya berkata, 'kalau aku tidak bahagia, maka orang lain juga tidak boleh bahagia.'
Subconscious talk ini sama sekali tidak disadari oleh orang yang bersangkutan. Yang ia sadari hanya munculnya perasaan, mengapa dirinya sekarang jadi mudah marah dan malah senang melihat orang lain sedih. Dia bertanya-tanya sendiri dalam benaknya tanpa menyadari apa yang telah alam bawah sadarnya katakan.
Maka dari itu, baiknya kamu tidak langsung membencinya. Karena semakin dibenci, dijauhi dan dibalas itu malah akan memperburuk emosi dia.
2. Sejak dalam kandungan hingga masa kanak-kanak ia hidup di bawah tekanan dan tidak merasakan kehangatan dari orang sekitar
Unsplash.com/Zack MinorBahkan saat seorang anak masih dalam kandungan pun, janin sudah dapat menangkap suara-suara yang terjadi disekitarnya dan dapat merasakan emosi dari sang Ibu. Apalagi jika setelah anak tersebut lahir, dia tumbuh dilingkungan yang tak bersahabat dan kurang mendapat kehangatan dari orang-orang sekitarnya.
Tentu ini juga mempengaruhi kondisi psikologis si anak. Maka dari itu, bagi orangtua yang memiliki anak kecil jangan jadikan anak sebagai korban keegoisanmu. Dia juga berhak tumbuh dengan rasa cinta dan rasa bahagia dari orang-orang terdekatnya.
Baca Juga: Stop Membenci Dirimu, INFJ! Kamu Punya 11 Superpower Ini, Lho
Editor’s picks
3. Dia belum menemukan kebahagiaannya
unsplash.com/Kinga ChicewichAlasan lain yang membuat orang menjadi buruk karena ia sendiri masih belum menemukan arti kebahagiaannya. Dia masih belum tahu cara untuk mengikhlaskan masa lalu dan melepas emosi negatif yang sampai saat ini masih menyelimutinya.
Dia juga butuh bimbingan, terapi dan diberi masukan oleh orang-orang sekitar yang peka pada emosinya, bukan malah dijauhi. Maka dari itu kenapa kamu perlu memaafkan orang yang telah membuatmu kesal, karena ia sendiri masih belum mampu membahagiakan dirinya sendiri.
Lantas, bagaimana mungkin dengan kondisinya yang seperti itu mampu membahagiakan orang lain?
4. Jauh di lubuk hatinya, dia juga butuh seorang yang bisa memahami dan mengerti dirinya dan ia ingin dibahagiakan
unsplash.com/Andrew LeOrang yang saat ini kamu anggap jahat dan tidak memiliki perasaan. Mungkin tak seorang pun tahu bahwa dalam hati terdalamnya ada jeritan kepedihan. Namun jauh dilubuk hati terdalamnya ia sendiri juga butuh seseorang yang bisa mengisi kekosongan hatinya, yang bisa membahagiakannya, yang mau memahami dan mengerti perasaannya dan paham akan jalan pikirannya.
5. Dengan memaafkannya maka akan memberi manfaat bagi dirimu sendiri, bukan pada orang yang jahat padamu
unsplash.com/Ana GabrielKetika kamu marah, membenci, bahkan mendendam pada seseorang yang telah melukaimu itu sama halnya kamu menyakiti dan merugikan dirimu sendiri. Karena hal tersebut bisa memberi dampak pada kondisi kesehatanmu dan membuat jalan rezekimu terganggu.
Sedangkan seorang yang pemaaf dan ikhlas menerima akan mendapat ketenangan hati dan juga berpengaruh pada kesehatan dan kelancaran rezekinya. Maka dari itu memaafkan orang lain atas kesalahan yang pernah diperbuat akan mendatangkan kebaikan bagi dirimu sendiri, bukan pada orang yang kamu jahati.
Nah, jadi orang-orang seperti ini bukanlah musuhmu guys, kamu yang telah hidup bahagia berperan sebagai penolong bukan pembenci. Doakan saja agar dirinya segera dipertemukan dengan kebahagiaannya. Sehingga bisa hidup dengan rasa damai dan tenang.
Baca Juga: Gak Usah Balas Dendam, Begini 6 Cara Keren Menghadapi Pengkhianatan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
