Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Efek Narcissist Abuse pada Hidup Korbannya, Ngeri Banget!

ilustrasi narcissist abuse (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi narcissist abuse (pexels.com/RDNE Stock project)

Hidup berdampingan dengan individu yang memiliki kepribadian narcissistic personality disorder atau NPD akan memunculkan tantangan tersendiri. Kejadian narcissist abuse atau kekerasan narsistik seringkali dijumpai, baik verbal hingga emosional. Bahkan, terkadang korbannya tidak menyadari bahwa mereka sedang berada dalam lingkar kekerasan individu NPD.

Sayangnya, terdapat efek jangka panjang yang seringkali luput dari mata dikembangkan oleh korban dari narcissist abuse. Dibutuhkan kesadaran, keberanian, dan support dari orang lain untuk korban dari narcissist abuse agar dapat pulih. Tapi, apa saja efek narcissist abuse pada korbannya? Berikut list beberapa efek yang harus kamu tahu!

1. Kemungkinan mengembangkan gangguan kecemasan atau anxiety

ilustrasi anxiety (unsplash.com/Nik)
ilustrasi anxiety (unsplash.com/Nik)

Tidak mengherankan jika korban dari kekerasan oleh pribadi NPD terkena gangguan kecemasan atau anxiety. Mereka akan lebih waspada dan takut dalam memulai hubungan baru dengan orang lain setelah mengalami peristiwa narcissist abuse. Ini terjadi karena mereka telah mengalami manipulasi yang dilakukan oleh individu NPD dan mempercayainya (Issues in mental health nursing, 2019).

Tak jarang juga ditemui, survivor dari narcissist abuse mengalami separation anxiety akibat efek manipulasi yang mereka terima. Sehingga, mereka akan mudah panik dan kehilangan arah. Diperlukan dukungan secara continue agar mereka bisa membaik dan pulih. Jika kamu mengenal orang yang mengalami hal serupa, terus yakinkan mereka bahwa mereka dicintai banyak orang.

2. Kemungkinan jadi people pleaser

ilustrasi narcissist abuse (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi narcissist abuse (pexels.com/RDNE Stock project)

Saat berada dalam manipulasi dan mengalami peristiwa narcissist abuse, korban seringkali berusaha untuk menyenangkan individu NPD dengan harapan mereka akan lebih dicintai. Tapi sayangnya, ini berdampak pada kepribadian mereka bahkan setelah mereka telah lepas dari cengkraman pribadi NPD.

Berdasar jurnal Borderline personality disorder and emotion dysregulation, seringkali tanpa sadar mereka akan bertindak seperti saat mereka masih mengalami narcissist abuse.

Dengan berusaha “menyenangkan” dan memenuhi harapan semua orang, walaupun hal tersebut dapat merugikan dan melukai mereka. Efek ini membuat mereka kesulitan untuk mengekspresikan dan menyuarakan pendapat mereka dan lebih mencari validasi eksternal. Tak jarang, mereka memberi hukuman pada diri sendiri ketika mereka tidak bisa mewujudkan ekspetasi orang lain. Kebiasaan ini sangat tidak baik jika dibiarkan begitu saja.

3. Hilangnya kepercayaan diri

ilustrasi percaya diri (pexels.com/Moose Photos)
ilustrasi percaya diri (pexels.com/Moose Photos)

Hidup dalam manipulasi dan kontrol pribadi NPD, tak jarang sang korban menjadi tidak mengenali diri mereka. Seringkali individu NPD mematahkan “sayap” si korban, hingga mengatur segala gerak-gerik korban. Akibatnya si korban akan tidak mengenali diri sendiri dan tidak percaya diri berdasarkan jurnal Issues in mental health nursing.

Akibat narcissist abuse, mereka memiliki mindset bahwa apa yang mereka lakukan selalu salah dan menjadi penyebab terjadinya peristiwa kekerasan tersebut. Walaupun, sebenarnya mereka tidak salah dan bukan mereka penyebab dari hal tersebut terjadi. Selain itu, mindset tersebut juga sering menjadi alasan mereka coba menghentikan diri mencari bantuan akibat rasa malu dan kepercayaan yang mereka miliki.

4. Terjadinya trauma

ilustrasi PTSD (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi PTSD (pexels.com/MART PRODUCTION)

Hidup dalam kondisi kekerasan oleh pribadi NPD membuat korbannya terus-terusan untuk selalu alert. Mereka terus waspada dan mencari kemungkinan bahaya yang bisa terjadi, meskipun sudah bebas dari kondisi narcissist abuse.

Hal ini terjadi karena otak mengaktifkan fight or flight response. Respon ini aktif akibat mereka selalu tertekan dan waspada. Korban akan kesulitan merasa rileks karena mereka terbiasa untuk mewaspadai apa yang akan dilakukan si pribadi NPD pada mereka dan kapan mereka akan muncul. Akibatnya mereka akan mudah stres dan berkemungkinan besar mengalami PTSD dan depresi (Issues in mental health nursing, 2019).

5. Menurunnya fungsi memori otak

ilustrasi penurunan fungsi memori (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi penurunan fungsi memori (pexels.com/SHVETS production)

Siapa sangka bahwa narcissist abuse bisa membuat fungsi memori menurun pada korbannya. Seringkali diasosiasikan dengan kesehatan mental, narcissist abuse juga dapat berimbas pada fisik dengan mengecilnya volume hipokampus otak berdasar jurnal Dialogues in clinical neuroscience. Penurunan volume tersebut terjadi karena korban terlalu lama mengalami stres dan terjadinya PTSD.

Pengecilan volume hipokampus pada otak mengakibatkan penderitanya mengalami penurunan fungsi memori dan kesulitan dalam pengelolaan stres. Sehingga, mereka akan mudah lupa dan kesulitan untuk mempertahankan fokus (Biological psychiatry, 2003).

Efek pada korban narcissist abuse sangat bervariasi tergantung dari durasi dan peristiwa yang mereka alami. Dengan tingkat yang tidak terlalu parah, hingga keparahan yang mengkibatkan efek seumur hidup. Meskipun begitu, tidak semua pribadi NPD melakukan narcissist abuse pada orang disekitarnya. Yang perlu diingat adalah siapa pun kamu merupakan ciptaan Tuhan yang indah dan berhak untuk bahagia. Kamu tidak perlu mencari validasi orang lain untuk bahagia. Dan jika kamu menemui korban narcissist abuse, terus support mereka untuk mencari bantuan dan pulih.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us