Eko Saputra, Penulis Rekomendasi Film yang Konsisten Berkarya

- Eko Saputra, lulusan SMK Teknik Mekatronika, mulai menulis rekomendasi film setelah artikel puisinya berhasil terbit sebelum Maret 2019.
- Artikel Netflix Eko yang paling populer adalah "7 Film Netflix Terbaru April 2024, Komedi hingga Thriller", dibaca sekitar 37 ribu kali.
- Eko sudah mengantongi total penghasilan sekitar Rp15 juta dari IDN Times Community dan hasilnya sering ia pakai untuk keperluan sehari-hari atau berlangganan layanan streaming platform.
“Saya percaya bahwa film bisa menjadi jendela untuk melihat banyak persoalan, termasuk soal kesehatan mental dan keresahan ekonomi. Lewat artikel rekomendasi, saya membahas film-film yang mengangkat tema perjuangan hidup, tekanan batin, hingga pencarian makna,” ungkap Eko Saputra, penulis artikel rekomendasi film sekaligus fiksi di IDN Times Community.
Bagi pembaca setia IDN Times, nama Eko mungkin sudah tak asing. Artikel rekomendasi filmnya sering menghiasi halaman Hype, terutama yang membahas tayangan terbaru di berbagai streaming platform. Siapa sangka, di balik tulisan-tulisannya yang detail dan rapi, Eko adalah seorang pekerja keras yang tetap meluangkan waktu menulis pada sela-sela jadwal kerja sif.
Kabar baiknya, Eko terpilih menjadi Community Writer of the Month (CWOTM) periode Agustus 2025. Untuk itu, yuk, kenalan lebih jauh dengan Eko Saputra! Apa inspirasi di balik tulisan-tulisannya yang kece, ya?
1. Berawal dari puisi, kini tekun menulis rekomendasi film

Lahir dan besar di Pekanbaru, Eko (24) adalah lulusan SMK Teknik Mekatronika angkatan 2019. Ia melanjutkan profesi sebagai buruh pabrik. Jadwal kerjanya berganti-ganti, baik pagi, siang, maupun malam, sehingga membuat rutinitasnya tak menentu. Meski begitu, di tengah padatnya jadwal, ia tetap menyisihkan waktu untuk membaca berita, bermain game, dan menulis.
Perjalanan Eko di IDN Times Community dimulai sebelum Maret 2019, ketika puisi pertamanya yang berjudul “Setiap Sabtu” berhasil terbut. “Sangat senang rasanya akhirnya ada yang publish setelah banyak puisi yang dikirim,” kenangnya. Dari situ, ia mengirimkan lebih banyak puisi, membuka arsip lama sejak masa sekolah, hingga mencoba menulis cerpen.
Titik baliknya datang pada November 2021 lewat artikel “5 Film tentang Sepak Terjang Perjuangan Guru, Inspiratif!”. Sejak itu, Eko mulai fokus pada topik film. Ia menemukan pola menulisnya sendiri. Ia membuat daftar rekomendasi dengan tema tertentu, baik berdasarkan genre, aktor, sutradara, maupun streaming platform.
2. Artikel Netflix jadi andalan karena berhasil dibaca puluhan ribu kali

Eko mengaku artikel terpopulernya adalah “7 Film Netflix Terbaru April 2024, Komedi hingga Thriller”, yang dibaca sekitar 37 ribu kali. Artikel tersebut pun masuk daftar Most Viral Article bulan tersebut. Artikel lain yang juga ramai adalah “6 Film Christopher Nolan yang Menang Oscar, Wajib Tonton!” dan “7 Film yang Tayang Terakhir di Netflix Juni 2024, Buruan Tonton!”, masing-masing dibaca sekitar 19 ribu kali.
“Berdasarkan pengamatan saya, artikel dengan kata kunci ‘Netflix’ yang paling ramai pembacanya. Selain itu, artikel rekomendasi film terbaru setiap bulannya juga banyak dikunjungi. Adapun, pada genre, film horor, aksi, dan thriller menjadi yang paling populer,” tuturnya.
3. Penghasilan dari menulis untuk keperluan harian dan berlangganan streaming platform

Sejak bergabung, Eko sudah mengantongi total penghasilan sekitar Rp15 juta dari IDN Times Community. Ia rutin menukarkan poin begitu sudah cukup. Adapun, hasilnya sering ia pakai untuk keperluan sehari-hari, uang jajan adik, atau berlangganan layanan streaming platform.
“Meski memiliki gaji dari pekerjaan utama, penghasilan tambahan dari menulis ini sangat membantu untuk menutupi beberapa keperluan harian, terutama pada akhir bulan. Kadang juga untuk uang jajan adik yang sedang kuliah,” ujarnya.
4. Tantangan menulis: antara lelah, godaan main game, dan konsistensi

Bagi Eko, tantangan terbesar menulis bukan sekadar teknis, tapi nonteknis, mulai dari rasa lelah sepulang kerja hingga godaan bermain game. Bahkan menggulir media sosial berlama-lama kadang juga menjadi godaan yang sulit direm. “Kadang niatnya cuma main sebentar, tahu-tahu sudah berjam-jam,” katanya.
Konsistensi juga jadi PR besar. Ada masa produktif karena bisa mengirim dua sampai tiga artikel sehari. Namun, ada juga hari-hari ketika tidak menulis sama sekali. Meski begitu, ia selalu berusaha menjaga ritme agar tidak kehilangan momentum.
5. Harapan untuk generasi milenial dan gen Z

Eko menulis topik film dan fiksi bukan tanpa alasan. Ia ingin karyanya membantu orang menemukan tontonan yang tepat sambil menyelipkan pesan-pesan kehidupan. Ia juga memberi perhatian pada isu kesehatan mental dan fenomena brain rot, kebiasaan mengonsumsi konten dangkal berulang kali hingga mengikis fokus.
“Bukan berarti kita harus berhenti menikmati hiburan-hiburan ringan, tetapi agar kita lebih bisa menjaga keseimbangan agar pikiran tetap aktif, kritis, dan sehat,” tegasnya.
6. Pesan untuk sesama Community Writer

Untuk para penulis pemula, Eko berpesan agar tidak mudah menyerah. “Kita perlu menyadari bahwa menulis adalah proses yang panjang dan kadang membuat frustrasi. Untuk itu, kuncinya adalah konsisten dan jangan mudah menyerah. Setiap revisi atau penolakan dari editor mesti dijadikan bahan evaluasi agar menghasilkan tulisan yang lebih baik,” katanya menutup pembicaraan.
Dari Eko Saputra, kita belajar bahwa semangat menulis bisa bertahan bahkan di tengah jadwal kerja padat. Selama ada konsistensi, karya kita bisa menemukan pembacanya, bahkan mungkin menginspirasi mereka. Untuk itu, semangat menulis!