Kegigihan dan Eksplorasi Mengantar Annisa Nur Fitriani Jadi Top Writer

Makanan bisa dibilang menjadi salah satu kebutuhan utama manusia untuk bertahan hidup. Dalam keseharian, makanan selalu melekat dengan berbagai aktivitas manusia, mulai dari bekerja, santai, hingga traveling. Makanan juga bisa jadi alat perekat antarmanusia, lho.
Melihat peluang yang ada, Annisa Nur Fitriani, menjadikan makanan sebagai topik tulisannya di IDN Times Community. Community Writer IDN Times asal Semarang itu sudah aktif menulis sejak Agustus 2019. Hampir 6 tahun Annisa berkarya dengan giat di IDN Times Community. Benar, tulisan yang ia tulis dan berhasil terbit kebanyakan adalah tentang makanan.
Berawal dari iseng, perempuan yang juga menggeluti dunia content creation itu pada akhirnya bisa membuktikan konsistensinya di dunia kepenulisan. Tak heran jika pada akhirnya titel Community Writer of the Month edisi Mei 2025 diberikan padanya. Annisa Nur Fitriani pun membagikan kisah seru dan tantangannya selama menjadi bagian dari IDN Times Community.
1. Bukan Food, artikel yang pertama kali Annisa tulis adalah tentang Tech

Pada 2019, perempuan yang akrab disapa Ichut itu sedang gencar menyusun portfolio di bidang menulis. Seakan berjodoh, Annisa akhirnya menemukan platform menulis IDN Times Community melalui mesin pencarian Google. Awalnya hanya iseng, Annisa pun keterusan hingga saat ini.
Kalau kamu mengira tulisan pertama Annisa langsung membahas soal makanan, maka bukan itu yang sebenarnya. Tulisan pertama Annisa ada di kanal Tech, ia membahas soal media sosial. Saat itu sedang tren membuat Instagram Story yang estetik. Ia pun mencobanya dan berhasil terbit.
“Waktu itu hype banget bikin IG Story pake typography, dibikin estetik ala-ala. Aku join IDN Times 25 Agustus 2019 kalau gak salah ingat. Alhamdulillah, artikel pertamaku terbit 30 Agustus 2019,” ujar Annisa saat diwawancara IDN Times secara online pada 29 April 2025.
Setelah berhasil mengukir namanya sebagai salah satu penulis di IDN Times Community, Annisa mulai merambah kanal lain. Kanal Food menjadi salah satu yang ia jajaki dan konsisten menulis di topik tersebut, bahkan sampai menorehkan prestasi.
2. Revisi yang editor beri ia jadikan bahan bakar untuk lebih semangat menulis

Selama jadi Community Writer di IDN Times, perjalanan Annisa tak selalu mudah. Beberapa kali ada batu kerikil yang menghadang. Untungnya, Annisa bukanlah pribadi yang mudah menyerah. Ia tetap bangkit dan terus mengirimkan artikel terbaiknya ke IDN Times.
Annisa mengaku jika salah satu tantangan yang kerap menghampirinya ketika sedang menulis adalah website yang tiba-tiba down. Perihal sistem, itu memang bukan kuasa penulis, Annisa pun menyadari itu. Namun, tetap saja jika sistem down di saat sedang semangat menulis, itu bisa jadi malapetaka baginya.
Selain karena sistem, mendapat revisi dari editor sudah jadi makanan sehari-hari, bahkan sampai sekarang. Annisa mengaku sudah sering mendapat “surat cinta” dari editor. Ada yang pesannya sangat pendek, tetapi ada pula yang sangat panjang. Namun, hal tersebut tak mengurangi semangatnya untuk terus berkarya lewat tulisan.
“Gak apa-apa, namanya terus belajar, kadang saat nulis kita gak lagi dalam kondisi 100 persen. Tulisan hari ini bisa keren banget, tapi tulisan besok pagi bisa 'meh' abis dan itu wajar, secara kita punya banyak tanggungan lain,” terang perempuan yang mengidolakan DPR IAN itu.
3. Annisa ingin membagikan pengalaman kulinernya pada pembaca

Kanal Food di IDN Times Community bisa dibilang jadi salah satu yang paling laris. Dalam sehari, ada ratusan artikel soal makanan yang menarik untuk diterbitkan. Annisa menjadi salah satu Community Writer yang konsisten menulis soal makanan. Kualitas tulisannya berkembang.
Annisa mengatakan jika ia merupakan pribadi yang suka makan. Kebetulan, keluarganya juga punya bisnis FnB, sehingga menulis tentang makanan adalah favoritnya. Lebih jauh lagi, Annisa ingin membagikan pengalaman kulinernya pada khalayak luas.
“Aku ingin berbagi pengalaman dari apa yang aku makan, apa yang aku masak. Gak cuma resep, gak cuma fakta uniknya, tetapi tips sampai sejarah (makanannya) pengin aku bagikan ke banyak orang,” kata Annisa.
Selain Food, Annisa juga mendedikasikan tulisannya di IDN Times di kanal Travel. Menulis artikel perjalanan bukan hal yang sulit baginya. Ia kerap menjadikan berbagai momen, seperti perjalanan wisata, persiapan, hingga kisah orang terdekat, sebagai inspirasi menulis kisah perjalanan.
Annisa bahkan sampai membuat spreadsheet berisikan data artikel yang sudah ia tulis. Hal itu membantunya melacak artikel mana saja yang sudah diterbitkan, perlu revisi, bahkan dimoderasi. Baginya, itu jadi salah satu langkah untuk tidak mudah melupakan artikel yang sudah susah payah ia tulis.
4. Dalam waktu 6 tahun, Annisa berhasil menulis ribuan artikel!

Bisa dibilang Annisa adalah salah satu Community Writer terlama. Bergabung pada Agustus 2019 membuatnya sudah menelurkan ribuan artikel di IDN Times. Tercatat, sudah lebih dari 3.000 artikel yang berhasil terbit. Annisa mengaku bisa menulis dan mengirimkan 5–7 artikel dalam sehari!
Selama perjalanannya di IDN Times Community, perempuan yang juga bekerja kantoran ini fokus menulis artikel di kanal Food dan Travel. Namun, ia juga suka mengeksplorasi kanal lain, seperti Life, Hype, Korea, Sains, hingga News World. Ia menjadi bukti bahwa eksplorasi tanpa batas mengantarkan ke kesuksesan.
Uniknya, Annisa mengaku jika artikel yang ia rasa tidak akan ramai, malah mendulang page views cukup tinggi. “Kadang justru artikel yang gak kita duga bakal ramai malah page views-nya gacor. Tapi, yang kita kira "ini bakal ramai, nih" ternyata tidak,” ucap Annisa.
Tulisan-tulisan brilian Annisa tentang makanan kerap jadi sorotan. Sebagai buktinya, ini beberapa artikel soal makanan yang Annisa tulis dan mampu mendapatkan banyak jumlah pembaca:
5. Inspirasi menulis bisa datang dari mana saja, bahkan dari sobekan koran!

Jumlah artikel yang terbit hasil buah pemikiran Annisa melalui platform menulis IDN Times Community memang fantastis. Namun uniknya, perempuan yang berdomisili di Semarang itu mengaku dapat dengan mudah menemukan ide artikel. Ia mengatakan jika sumber menulis bisa dari mana saja.
Media sosial bisa jadi sumber paling mudah, seperti TikTok, Instagram, X, atau Google Trends. Bahkan, apa yang teman bagikan di Instagram juga bisa dijadikan sumber menulis artikel Food. Artikel yang sudah berhasil juga bisa Annisa jadikan sumber inspirasi, lho.
“Misalnya, ada artikel yang sudah terbit dengan judul '5 Makanan yang Cocok untuk Diet Gula', kita bisa kembangkan jadi '5 Resep Makanan yang Cocok untuk Diet Gula' atau 'Tips Memilih Makanan untuk Diet Gula',” ungkap perempuan yang suka eksplorasi berbagai kategori artikel itu.
Berkat rajin menulis di IDN Times Community, Annisa sudah berhasil mengumpulkan puluhan hingga ratusan juta rupiah, jika ditotal secara keseluruhan. Ia mengaku sangat sering menukarkan poin yang sudah dikumpulkan menjadi uang tunai. Meski bukan pekerjaan utama, tetapi penghasilannya dari menulis bisa membantunya bertahan hidup.
6. "Makin banyak eksplor kanal, makin besar kesempatan terbitnya juga"

Annisa bukan pribadi yang mudah puas. Itu dibuktikan melalui banyaknya kanal yang sudah berhasil ia jajaki, meski pada akhirnya Food yang selalu ia kembangkan. Annisa mengaku sudah mencoba hampir semua kanal di IDN Times, bahkan yang baru ia coba, yakni otomotif.
Eksplorasi kanal yang Annisa lakukan ia harap dapat menginspirasi Community Writer lainnya. Ia berpesan, jangan ragu untuk mengeksplorasi semua kanal, karena nantinya bisa menemukan “rumah” yang paling nyaman. Baginya, eksplorasi kanal membuat Community Writer punya kesempatan terbit lebih banyak.
“Kenapa mesti coba banyak kanal? Soalnya ini bukan blog, it's okay to explore, you don’t have to stick with one niche. Makin banyak eksplor, makin besar kesempatan terbitnya juga, kan?” ucap Annisa dengan tegas.
Kepada Community Writer yang baru mencoba menulis di IDN Times Community, Annisa berpesan untuk tidak berhenti mencoba. Selain itu, kini sudah banyak program yang bisa diikuti, seperti “Ruang Curhat Commuter” bagi penulis baru untuk berbicara privat pada editor.
“Jangan ragu tanya ke mereka (editor) atau Commuters lain yang kamu anggap bisa kasih masukan. Semangat menulis, ya!” kata Annisa sembari menutup wawancara bersama IDN Times.
Perjalanan menulis Annisa di IDN Times Community kini memasuki usia ke-6. Belum berniat menyudahi, Annisa semakin aktif mengeksplorasi potensinya dalam menulis dengan mengikuti banyak program di IDN Times Community, seperti SEO Squad. Bagaimana, kamu siap mengikuti langkah cerdas Annisa Nur Fitriani hingga menjadi Community Writer of the Month?