Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Banyak Gak Sadar, 5 Etika Bicara Negatif Ini Telah Jadi Kebiasaan

unsplash/Antenna
unsplash/Antenna

Pernahkah kamu terkesan cuek dengan lawan bicaramu di rumah maupun di luar rumah?

Komunikasi merupakan aktivitas interaksi antara dua pihak atau lebih dalam rangka bertukar informasi dan menciptakan hubungan. Dalam keseharian, kita sering melakukannya dengan orangtua, saudara kandung, teman, kerabat dan orang yang belum dikenal. Dalam berkomunikasi, terdapat etika yang seharusnya kita perhatikan agar komunikasi yang nyaman dapat tercipta.

Hanya saja, banyak etika yang sering kita abaikan tanpa sadar melukai atau sedikit meninggung lawan bicara. Nah, apa saja itu? Yuk, simak ulasan berikut!

1. Merespon obrolan tanpa kontak mata

unsplash/LukeSouthern
unsplash/LukeSouthern

Apakah kamu sering melakukannya? Nah, sebaiknya kikislah kebiasaan tersebut secara perlahan. Dalam komunikasi kontak mata merupakan satu di antara etika dasar dalam berinteraksi dengan orang lain.

Saat kamu menggunakan kontak mata dalam berbicara, secara tidak langsung lawan bicaramu merasa dihargai. Kontak mata adalah bentuk respek yang paling sederhana. Jika kamu hendak menjaga pandangan, tidak perlu terlalu lama memandang mata lawan bicara. Tataplah bagian lain dari wajahnya.

2. Berbicara sambil memainkan ponsel atau gadget

unsplash/rawpixel
unsplash/rawpixel

Nah, kalau poin ini, apakah kamu sering melakukannya? Sebaiknya, kamu juga mesti mengikisnya secara perlahan. Ketika berbicara, jauhkanlah gadget dari tanganmu kecuali dalam rangka keperluan tertentu seperti menunjukkan sesuatu kepada lawan bicara.

Mengapa demikian? Ketika bicara dan tangan kita bermian ponsel akan menciptakan kesan menganggap pembicaraan orang lain tidak penting. Tentu, ini tidak baik bagi hasil interaksi kedua belah pihak.

3. Menyahut dengan teriakan dari kejauhan

unsplash/frankMckenna
unsplash/frankMckenna

Nah, jika kamu sering melakukannya di rumah, kamu juga mesti membuang kebiasaan buruk ini. Berbicara dari jarak jauh dan ditambah dengan nada suara tinggi menimbulkan kesan kasar. Lakukanlah komunikasi sehalus mungkin terutama dengan keluarga. Jika kamu terbiasa berkomunikasi dengan baik di kalangan keluarga, maka akan terbiasa dengan orang lain juga.

Jika berada di jarak jauh, dekatilah lawan bicaramu meski harus bersusah payah. Sebab, kesan baik lebih penting dibiasakan.

4. Berwajah datar

unsplash/RyanHolloway
unsplash/RyanHolloway

Selain itu, hindarilah ekspresi datar pada wajahmu kala bicara dengan orang lain. Wajah datar menunjukkan keangkuhan dan rasa tidak berkenan. Hal itu bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada orang yang mengajak bicara atau memulai komunikasi. Oleh sebab itu, pasanglah ekspresi yang tepat ketika berbicara, meski hanya tipis. Ekspresi menunjukkan respek terhadap lawan bicara.

5. Saat berkonflik, tidak ada konfirmasi di akhir

unsplash/NikMacmilan
unsplash/NikMacmilan

Kebiasaan buruk lainnya dalam komunikasi adalah tidak ada penyelesaian konflik ketika ada perseteruan antara dua belah pihak. Hal ini bisa jadi disebabkan ego, gengsi dan tidak berani mengakui kesalahan. Idealnya, sebesar apapun konflik yang timbul, selesaikanlah persoalan hingga tuntas. Dalam hal ini, memang membutuhkan gaya bicara yang bijaksana dan rasa lapang dada yang besar. Maka dari itu, rasa marah harus dikalahkan dengan pikiran dingin. Belajarlah mengatur pembicaraan agar masalah tidak bertambah runyam.

Nah, siapkah kamu memperbaiki kebiasaan buruk tersebut?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agustin Fatimah
EditorAgustin Fatimah
Follow Us