Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Etika Follow-up Ucapan Lebaran untuk Networking Profesional

ilustrasi chattingan (freepik.com/freepik)
ilustrasi chattingan (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Idealnya, follow-up ucapan Lebaran dilakukan dalam waktu seminggu setelah hari H untuk menjaga kesan hangat Lebarannya.
  • Perhatikan kondisi penerima pesan, hindari kirim pesan di akhir pekan atau malam hari, dan tambahkan sentuhan personal agar lebih berkesan.
  • Follow-up bakal lebih berarti kalau disertai sesuatu yang bermanfaat, seperti artikel terkait industri atau tawaran kolaborasi, tapi jangan langsung maksa nawarin kerja sama atau jualan.

Lebaran udah lewat, tapi urusan silaturahmi profesional gak boleh berhenti begitu aja. Ngirim ucapan Lebaran aja gak cukup kalau mau menjaga hubungan bisnis tetap hangat. Nah, biar gak cuma sekadar formalitas, perlu strategi follow-up yang tepat supaya komunikasi tetap lancar dan berkesan.

Gak perlu ribet, kok! Etika follow-up ucapan Lebaran itu gak cuma sekadar nanya kabar, tapi juga bisa jadi pintu buat kolaborasi atau sekadar menguatkan relasi. Simak lima tips simpel berikut biar jaringan profesional makin solid tanpa kesan maksa atau cari untung semata.

1. Jangan terlambat, tapi jangan terlalu cepat juga

ilustrasi chat (freepik.com/benzoix)
ilustrasi chat (freepik.com/benzoix)

Idealnya, follow-up ucapan Lebaran dilakukan dalam waktu seminggu setelah hari H. Kalau terlalu cepat, kesannya kayak cuma sekadar formalitas. Tapi kalau kelamaan, bisa-bisa kesan hangat Lebarannya sudah hilang. Cari timing yang pas, seperti di tengah minggu saat orang-orang udah kembali ke rutinitas kerja.

Jangan lupa, perhatikan juga kondisi penerima pesan. Kalau tahu mereka baru selesai mudik atau masih libur panjang, mending tunggu sampai mereka benar-benar siap balas chat atau email. Hindari kirim pesan di akhir pekan atau malam hari, kecuali emang udah akrab banget.

2. Personalisasi pesan, jangan cuma copy-paste

ilustrasi chattingan (freepik.com/lookstudio)
ilustrasi chattingan (freepik.com/lookstudio)

Ucapan generik kayak "Mohon maaf lahir batin" doang itu kurang greget buat jaringan profesional. Coba tambahkan sentuhan personal, seperti menyinggung obrolan terakhir atau proyek yang pernah dikerjakan bareng. Misalnya, "Semoga setelah Lebaran ini, kolaborasi kita di proyek X makin lancar!"

Kalau bisa, hindari template yang terlalu kaku. Pakai bahasa yang santai tapi tetap sopan, seperti "Aku harap semuanya berjalan lancar setelah liburan. Kapan-kapan bisa ketemu lagi buat diskusi project Y!" Ini bikin pesan terasa lebih tulus dan gak kayak robot.

3. Sertakan value atau tawaran yang relevan

ilustrasi chattingan (freepik.com/tirachardz)
ilustrasi chattingan (freepik.com/tirachardz)

Follow-up bakal lebih berarti kalau disertai sesuatu yang bermanfaat, seperti artikel terkait industri, rekomendasi tools, atau bahkan tawaran kolaborasi. Contohnya, "Aku baru nemu tools buat otomatisasi laporan, kayaknya cocok buat tim kamu. Mau aku share?"

Tapi jangan langsung maksa nawarin kerja sama atau jualan. Fokus dulu ke hubungan, baru perlahan arahin ke topik bisnis. Kalau terlalu agresif, malah bikin orang ilfil. Ingat, tujuan utama follow-up Lebaran itu mempererat relasi, bukan langsung closing deal.

4. Gunakan media yang tepat

ilustrasi chattingan (freepik.com/freepik)
ilustrasi chattingan (freepik.com/freepik)

Kalau selama ini komunikasi lebih sering lewat email, mending follow-up-nya lewat email juga. Tapi kalau biasanya lewat WhatsApp atau LinkedIn, pilih platform itu biar gak aneh tiba-tiba pindah channel. Sesuaikan juga gaya bahasanya, lebih formal di email, lebih santai di chat.

Hindari kirim pesan voice note kecuali emang udah akrab banget. Banyak orang yang malas dengar voice note panjang, apalagi kalau isinya cuma ucapan Lebaran doang. Lebih baik tulis singkat aja biar gak makan waktu.

5. Jangan lupa follow-up lagi kalau perlu

ilustrasi chattingan (freepik.com/freepik)
ilustrasi chattingan (freepik.com/freepik)

Kalau udah kirim pesan tapi gak dibales, jangan langsung ngambek. Mungkin aja mereka lagi sibuk atau belum sempat baca. Tunggu 3-5 hari, lalu kirim reminder singkat seperti "Aku kirim pesan beberapa hari lalu, semoga gak kelewat, ya!"

Tapi kalau udah dua kali di-ignore, mending berhenti dulu. Bisa jadi mereka emang gak tertarik atau lagi ada urusan lain. Gak perlu maksa, yang penting udah berusaha menjaga komunikasi dengan baik.

Follow-up ucapan Lebaran itu kesempatan emas buat memperkuat jaringan profesional, asal dilakukan dengan etika yang tepat. Gak perlu muluk-muluk, yang penting tulus dan sesuai kebutuhan lawan bicara.

Ingat, hubungan profesional yang baik itu dibangun dari komunikasi yang konsisten, bukan cuma saat butuh aja. Jadi, manfaatkan momen Lebaran ini buat membuka pintu kolaborasi atau sekadar menyegarkan koneksi. Lalu, jangan lupa ingat dan praktikkan etika follow-up ucapan Lebaran yang ada di artikel ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us