Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pentingnya Berpikir Kritis, 6 Manfaat Ini Pasti Didapatkan

Unsplash.com/Brooke Cagle
Unsplash.com/Brooke Cagle

Berpikir kritis merupakan alat penting bagi pola pikir kita agar menangkal hoax dan terhindar dari provokasi. Selain kritis, bersikap skeptis atau meragukan adalah senjata terpenting untuk mengolah informasi yang di dapat. Terutama pada era pasca kebenaran sekarang ini, orang-orang akan selalu membenarkan apa yang ada, bukan lagi mencari suatu kebenaran.

1. Melatih daya berpikir kreatif

Unsplash.com/rawpixel
Unsplash.com/rawpixel

Daya kreativitas berpikirmu akan dimainkan disini. Berpikir kritis tidak hanya mengkritisi, namun juga akan menemukan suatu jalan keluar dari kasus-kasus yang ada. Tentunya dengan banyak alternatif yang dimiliki, kita akan mudah menjadi seseorang yang juga kreatif.

2. Memahami masalah yang sebenarnya

Unsplash.com/bruce mars
Unsplash.com/bruce mars

Kita akan memahami sebuah informasi atau masalah secara menyeluruh. Tidak dari informasi yang berat sebelah dari satu sisi saja. Dengan begitu kita akan memahami dan menemukan jalan keluar dari suatu masalah.

3. Tidak mudah terprovokasi

Unsplash.com/Pietro Tebaldi
Unsplash.com/Pietro Tebaldi

Banyak di luar sana orang-orang terprovokasi karena langsung mempercayai sebuah informasi tanpa meragukannya terlebih dahulu. Pemikiran yang jernih akan membantu kita menyaring informasi yang beredar itu. Dengan demikian kita akan terhindar provokasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

4. Memecahkan masalah dengan baik

Unsplash.com/sebastiaan stam
Unsplash.com/sebastiaan stam

Banyaknya alternatif jawaban dari hasil olah berpikir kritis, kita akan menggunakan solusi terbaik untuk memecahkan suatu masalah. Apa lagi akan baik memecahkan masalah tanpa masalah.

5. Terhindar dari hoax

Unsplash.com/rawpixel
Unsplash.com/rawpixel

Kecepatan arus informasi yang beredar sekarang ini sudah tidak terbendung lagi. Kita menerima informasi tersebut harus berpikir kritis untuk terhindari dari hoaks. Selain diri sendiri yang dirugikan akibat hoaks, konflik antar individu maupun konflik antar kelompok sangat memungkin terjadi.

6. Menjadi pribadi yang terbuka

Unsplash.com/Breno Bitencourt
Unsplash.com/Breno Bitencourt

Tentunya dengan keterbukaan diri terhadap segala sesuatu, kita dapat memilah mana yang baik dan buruk. Tidak asal menghakimi sesuatu tanpa fakta dan data yang jelas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Zaki
EditorFaiz Zaki
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Penyebab Burnout Justru Sering Terasa saat Libur Panjang

14 Des 2025, 10:32 WIBLife