Gaji Rp 3 Jutaan Masih Bisa Beli Rumah di Jakarta Kok, Ini Caranya!

18 Des 2016, 12:00 WIB

pnsdanguru.info

Kenyataan hidup di kota besar, dalam hal ini Jakarta sebagai percontohan, memang tidak mudah. Gaji memang lebih tinggi dibandingkan dengan kota lain. Namun, harga juga gila-gilaan. Hal ini pasti sangat terasa buat yang memiliki gaji standar upah minimum provinsi atau UMP. Jangankan nabung, untuk makan sehari-hari saja empot-empotan.

Inilah yang membuat para pekerja dengan gaji 3 jutaan rupiah pesimistis buat mengumpulkan uang. Cita-cita membeli rumah pun seakan luntur. Meski demikian, tak ada yang mustahil. Dengan gaji pas-pasan, kamu tetap bisa kok beli hunian, baik untuk ditinggali sendiri maupun untuk investasi. Gimana caranya?

1. Manfaatkan program kredit perumahan rakyat (KPR) program Presiden Jokowi.

Default Image IDN

Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi memang telah meresmikan programnya yang bertajuk satu juta rumah. Program ini membantu masyarakat berpenghasilan kurang dari 4 juta rupiah buat mendapatkan rumah. Gak cuma di pelosok, masyarakat kota besar seperti Jakarta juga bisa karena sudah dibangun beberapa titik perumahan di sana.

2. Urus segera surat-surat yang dibutuhkan untuk kredit KPR.

Default Image IDN

Orang yang ingin mengurus KPR harus punya surat dari pemerintah setempat beserta data yang membuktikan kalau mereka belum pernah mendapatkan subsidi serupa. Setelah itu, jangan lupa lengkapi syaratnya, semacam NPWP dan kartu keluarga.

3. Bisa juga membidik rusunami atau rumah susun sederhana milik.

Default Image IDN

Ini adalah nama lain apartemen. Bedanya, rusunami mendapatkan subsidi dari pemerintah. Harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan apartemen. Cari informasi lebih gencar soal rusunami. Di Jakarta misalnya, rusunami ada di Kalibata. Di sana banyak sekali unit apartemen yang diperuntukkan bagi warga menengah. Harganya tak mahal, fasilitas pun lengkap.

4. Kumpulkan dulu uang untuk bayar DP-nya, gak banyak kok, cuma 7 jutaan rupiah.

Default Image IDN

DP rumah 7 juta rupiah? Yap, benar. Semurah itu. Kamu bisa mengumpulkan uang itu dalam setahun, kemudian siap untuk mengajukan kredit KPR.

5. Pilih angsuran 20 tahun. Bulanannya lebih murah, gak sampai 1 juta rupiah.

Default Image IDN

Yap, kamu cuma perlu menyisihkan sekitar 900 ribu rupiah per bulan untuk mendapatkan rumah.

6. Kalau sudah kredit, tinggalkan rumah kontrakan, pindah ke rumah baru. Meski masih kosong melompong, yang penting bisa tidur, makan, mandi, dan buang air dulu.

Default Image IDN

Soal furniture yang belum lengkap, perkakas ini-itu yang belum komplit, jangan khawatir. Sedikit-sedikit dulu, nanti lama-lama juga terkumpul banyak kok.

7. Ganti sistem transpotasi kendaraan pribadi dengan kendaraan umum yang telah mendapatkan subsidi dari pemerintah!

Default Image IDN

Yap, pemerintah kini telah gencar mencairkan dana untuk public service obligation atau PSO. Dana ini membuat tiket kendaraan umum jauh lebih murah. Naik KRL dari Bogor ke Jakarta, misalnya, sekali jalan tidak sampai 5.000 rupiah. Bayangkan kami bisa menyimpan uag berkali-kali lipat!

8. Jangan pakai kartu kredit dulu!

Default Image IDN

Kartu kredit bikin kamu terus-terusan pingin belanja. Inilah yang bikin jadi gak bisa nabung. Tagihan membengkak, padahal gaji minim. Seadanya aja....

9. Ajukan pinjaman ke koperasi dengan jangka waktu pembayaran yang lama, semisal 15 tahun, untuk membeli rumah murah. Bidik juga orang jual rumah yang lagi butuh duit.

Default Image IDN

Di pinggiran kota besar masih ada kok rumah murah dengan harga minim. Apalagi kalau yang jual lagi butuh duit. Kamu bisa langsung membidiknya. Gak punya duit? Gampang! Ajukan pinjaman ke koperasi dengan bunga sangat minim. Pilih jangka waktu pinjaman yang lama agar tak terengah-engah saat membayar.

10. Jangan beli rumah dari pihak ketiga karena harganya jauh lebih mahal.

Default Image IDN

Yap, beli rumah lewat pihak ketiga bisa-bisa membengkak. Karena itu, kalau bisa belilah rumah di pihak pertama atau langsung ke pemiliknya. Kamu nisa negosiasi sampai memperoleh harga yang cocok.