4 Hal Ini Mustahil Dilakukan Orang Bijak

Hidup memang cuma sekali. Namun, hidup bukan hanya hari ini. Selama kamu berharap besok dan bertahun-tahun ke depan masih menjadi milikmu, jangan berpikir pendek.

Bersenang-senang tidak dilarang. Hanya saja pahami batas-batasnya. Batas-batas tersebut meliputi kemampuanmu, pemahaman akan risiko atas kesenangan tersebut, serta apa yang tersisa untuk masa depanmu.

Kalau semua kesenangan dikejar, hidupmu bakal berujung penderitaan. Menjelang akhir hidupmu nanti, kamu sangat menyesalinya. Kamu gak punya waktu lagi buat memperbaiki akibat-akibat buruk dari mengejar kesenangan tanpa batas di masa lalu.

Sadar bahwa hidup cuma satu kali semestinya membuatmu lebih bijaksana. Tak terkecuali terkait harta benda. Bukannya kamu tidak boleh mengejar kekayaan.

Namun, jaga dirimu dari sifat serakah. Keserakahan membuatmu terobsesi memiliki sebanyak mungkin harta, termasuk harta milik orang lain. Dapatkan kekayaan hanya dengan cara yang baik.

Justru seharusnya kamu lebih menjaga sikap mengingat hidup gak akan berulang. Sebab, dirimu tidak dapat meminta maaf dan memperbaiki kesalahan setelah kematian. Hidup cuma sekali bukan artinya kendali diri tak lagi penting.

Jangan merasa terlalu bebas mengekspresikan perasaanmu pada orang lain. Kekesalan sekalipun tetap kudu dikontrol. Punya banyak teman di kehidupan yang cuma berlangsung sekali jelas lebih menyenangkan daripada memenuhinya dengan musuh.

Apakah fakta hidup yang hanya sekali bikin kamu kehilangan semangat di usia muda? Rasanya, kehidupanmu menjadi kurang berguna. Kamu membangun kejayaan pun cuma dapat dinikmati dalam 1x masa hidupmu.

Pikirmu, kalau begitu mending kamu tidak melakukan apa-apa daripada capek-capek belajar dan bekerja. Kamu merasa cukup menunggu ajal datang. Pemikiran seperti ini mesti dijauhi.

Mau hidup satu kali atau berkali-kali jika Tuhan menghendakinya, hiduplah dengan semaksimal mungkin. Nikmati denyut kehidupan ini dengan selalu produktif. Pohon berukuran raksasa pun akhirnya tumbang dan mati.

Akan tetapi, matinya sebuah pohon besar bakal diingat orang daripada matinya tunas yang terinjak. Kamu harus menjadi pohon besar itu. Orang-orang bakal mengenang apa saja yang telah kamu lakukan selama hidupmu.

Jadikan kesadaran tentang hidup yang hanya sekali sebagai motivasi memaksimalkan hari demi hari. Tentunya, maksimal dalam hal-hal baik. Gak usah cemas atau malah memperturutkan dorongan hati yang buruk.