Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Hanya Dilakukan Orang dengan Thanos Syndrome

Thanos Snap dalam Film Avengers: Infinity War (Dok. Marvel Studios/Avengers: Infinity War)
Thanos Snap dalam Film Avengers: Infinity War (Dok. Marvel Studios/Avengers: Infinity War)

Bergaul dengan banyak orang, tentu kita sudah tidak asing lagi dengan beragam karakter yang ada. Sebagian orang memiliki sikap cuek dan cenderung fokus dengan dirinya sendiri. Sedangkan sebagian yang lain malah hobi mengurusi orang lain. Beberapa dari kita ada yang terbuka dengan kritik dan saran, sedangkan beberapa yang lain hanya mengunggulkan kebenaran sendiri.

Tahukah kamu? Sikap selalu menganggap diri sendiri paling benar biasa disebut dengan thanos syndrome. Perilaku satu ini identik dengan hal-hal toxic. Bahkan orang-orang dengan thanos syndrome suka mengkritik dan menguliti kesalahan orang lain secara berlebihan. Lantas, apa sajakah hal-hal toxic yang suka dilakukan orang-orang dengan thanos syndrome? Yuk, baca tulisan di bawah ini.

1. Tidak mau menerima kritik dan saran

ilustrasi perempuan kaus merah (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi perempuan kaus merah (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Memang tidak dapat dipungkiri jika dalam setiap sisi kehidupan pasti tidak ada yang sempurna. Tidak jarang kritik dan saran pun turut menyertai. Adanya kritikan dan juga saran membuatmu tahu di mana letak kekurangan yang ada sehingga mampu memperbaikinya.

Tapi yang jadi pertanyaan, bagaimana jika kamu malah terjebak dalam sindrom thanos? Salah satu perilaku toxic yang pasti pernah dilakukan oleh orang-orang dengan sindrom thanos yaitu sangat anti kritik dan saran. Dalam pikiranmu tertanam sebuah mindset toxic bahwa kamulah orang yang paling benar dan anti kesalahan.

2. Menganggap dirinya paling benar

ilustrasi perempuan bersedekap (pexels.com/harry cooke)
ilustrasi perempuan bersedekap (pexels.com/harry cooke)

Karakter orang-orang dengan sindrom thanos memang sering bikin kita geleng-geleng kepala. Orang-orang dengan tipe seperti ini dapat ditemukan dengan mudah di berbagai tempat. Entah itu di lingkungan sekitar rumah, teman semasa sekolah, maupun teman-teman dalam lingkup dunia kerja. Beragam perilakunya yang unik namun menjengkelkan tentu meninggalkan kesan tersendiri.

Menjadi seseorang yang memiliki sindrom thanos, salah satu hal toxic yang pasti menyertai yaitu suka menganggap kebenaran diri sendiri. Kamu menganggap dirimu lah yang paling benar dalam menjalani kehidupan dan menganggap mereka yang tidak sejalan dengan pemikiranmu sepenuhnya salah.

3. Suka menyoroti kesalahan orang lain secara berlebihan

ilustrasi menyalahkan (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi menyalahkan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kesalahan adalah hal yang pasti pernah dilakukan oleh semua orang, tidak terkecuali dengan diri kita. Meskipun begitu, pada kenyataannya tidak sedikit, lho dari kita yang memungkiri akan hal tersebut dan malah menyoroti kesalahan orang lain secara berlebihan, bahkan terkesan seperti menghakimi.

Suka menyoroti kesalahan orang lain secara berlebihan merupakan salah satu hal toxic yang pasti dirasakan oleh orang-orang dengan sindrom thanos. Entah itu kesalahan fatal maupun kesalahan sepele. Mereka seolah menutup mata bahwa dirinya pun pernah melakukan kesalahan serupa bahkan lebih parah.

4. Hobi menjatuhkan

ilustrasi bersedekap (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi bersedekap (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika kita membahas keberadaan orang-orang dengan sindrom thanos, rasa-rasanya ini bukan hal yang asing lagi. Orang-orang dengan tipikal seperti ini sangat mudah sekali ditemukan. Tidak hanya di lingkungan sekitar rumah, namun juga dalam lingkup dunia kerja. Biss dikatakan keberadaan mereka sudah menjamur di mana-mana.

Jika kamu bertanya hal-hal toxic apa sajakah yang mendominasi diri orang -orang dengan thanos syndrome, hobi menjatuhkan adalah salah satunya. Persaingan tidak sehat adalah hal yang wajar. Mereka cenderung berambisi untuk menjadi orang yang paling benar dan unggul. Urusan apakah yang dilakukannya benar atau tidak, itu urusan belakangan.

5. Sering berlebihan ikut campur permasalahan pribadi orang lain

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Moe Magners)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Moe Magners)

Masing-masing dari kita punya permasalahan yang berbeda-beda. Mungkin ada satu permasalah yang bisa dibagikan dengan orang lain. Tapi tidak menutup kemungkinan ada permasalahan lainnya yang tidak bisa dibagikan dengan orang lain. Biss dikatakan, setiap orang memiliki batas privasinya masing-masing.

Namun demikian, tidak semua orang memahami akan hal tersebut. Alih-alih menghormati privasi masing-masing individu, mereka justru hobi ikut campur permasalahan orang lain. Tidak hanya permasalahan yang bersifat kecil dan sepele, tapi juga permasalahan yang berpotensi merembet ke mana-mana.

Keberadaan orang-orang dengan thanos syndrome seolah menjadi sesuatu yang sudah menjamur. Kira-kira dari lima hal toxic di atas, mana saja yang pernah kamu temui saat berhadapan dengan tipe orang tersebut?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us