Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hal yang Harus Kamu Sadari dari Kepribadianmu, Berdasarkan MBTI

ilustrasi journaling (pexels.com/olly)
ilustrasi journaling (pexels.com/olly)

Pernahkah kamu merasa ingin lebih memahami diri sendiri, tapi bingung harus mulai dari mana? Salah satu cara yang bisa kamu coba adalah dengan mengenali kepribadian lewat tes MBTI. Dari sini, kamu bisa mendapat gambaran tentang cara berpikir, bersikap, hingga menghadapi berbagai situasi hidup.

Tapi lebih dari sekadar label, tiap tipe MBTI sebenarnya menyimpan pelajaran penting yang bisa bantu kamu berkembang. Ada satu hal utama yang perlu kamu sadari dari kepribadianmu dan itu bisa bikin perbedaan besar dalam hidup. Yuk, cari tahu apa yang bisa kamu pelajari dari dirimu sendiri berdasarkan tipe MBTI!

1. ISTJ

ilustrasi perempuan berolahraga (pexels.com/mastercowley)
ilustrasi perempuan berolahraga (pexels.com/mastercowley)

Sebagai ISTJ, kamu dikenal sebagai sosok yang kritis dan cenderung konservatif dalam bertindak. Sifat ini bukanlah hal yang buruk, justru bisa menjadi kekuatan besar jika digunakan dengan bijak. Penting bagi kamu untuk belajar bagaimana menyalurkan kecermatan dan ketelitian untuk mendukung keputusan yang lebih bijaksana.

"Mereka sangat berhati-hati dalam menepati komitmen, jadi mereka hanya akan menyetujui hal-hal yang dapat mereka komitmenkan sepenuhnya," ujar  De Andrea Blaylock Solar, LCSW, CST, seorang Terapis, dilansir Mind Body Green.

Namun, jika tidak disadari, kecenderunganmu ini bisa membuatmu terkesan sulit untuk diajak kompromi. Kamu mungkin menjadi terlalu kaku dan menghindari risiko, padahal beberapa perubahan bisa membawa hasil baik. Mulailah memberi ruang untuk fleksibilitas agar kamu bisa tumbuh lebih seimbang.

2. ISFJ

ilustrasi wanita memijat kepala (pexels.com/mikaelblomkvist)
ilustrasi wanita memijat kepala (pexels.com/mikaelblomkvist)

ISFJ sangat mengandalkan data dan fakta saat harus mengambil keputusan. Ini membuatmu bisa menjadi penilai yang baik dalam situasi sulit, asalkan kamu tahu cara menggali informasi yang tepat. Dengan pendekatan ini, kamu akan lebih percaya diri dan tidak mudah ragu.

“ISFJ cenderung membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai sosial dan pribadi, mereka dapat menjadi sangat terampil secara teknis seiring waktu,” kata Dario Nardi, Ph.D., pakar kepribadian dan penulis Neuroscience of Personality, dilansir Mind Body Green.

Sayangnya, kamu juga cenderung menunda keputusan saat merasa bimbang. Jika kamu terlalu fokus mencari kebenaran sempurna, kamu bisa kehilangan momentum. Belajar mempercayai insting dan mengambil langkah berdasarkan data yang ada akan membantumu lebih tangkas.

3. INFJ

ilustrasi wanita merawat tanaman (pexels.com/timamiroshnichenko)
ilustrasi wanita merawat tanaman (pexels.com/timamiroshnichenko)

INFJ dikenal sangat peka dan mudah merespons situasi secara emosional. Sensitivitas ini sebenarnya adalah kekuatan, karena membuatmu lebih peduli terhadap sekitar. Namun, kamu perlu menyadari bahwa tidak semua orang merespons sesuatu seintens kamu.

“ INFJ memiliki kepedulian yang kuat untuk melakukan hal yang benar dan membantu orang lain,” kata Blaylock Solar.

Ketika kamu bisa memahami perbedaan ini, kamu akan lebih mudah menjalin komunikasi yang sehat. Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika orang lain tidak menunjukkan empati yang sama. Fokuslah pada kekuatan empati yang kamu miliki tanpa mengorbankan keseimbangan emosi.

4. INTJ

ilustrasi menyapa teman (pexels.com/amina-filkins)
ilustrasi menyapa teman (pexels.com/amina-filkins)

INTJ adalah tipe yang penuh ambisi dan suka dengan orang-orang yang kompeten. Kamu punya standar tinggi, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Ini bisa mendorongmu untuk terus berkembang, tetapi bisa juga menjadi beban bagi relasi pribadi.

Ketika kamu mulai menilai orang terdekat seperti rekan kerja, hubungan bisa jadi renggang. Tidak semua orang harus memenuhi ekspektasi profesionalmu. Belajar membedakan konteks personal dan profesional akan membantumu membangun hubungan yang lebih sehat.

5. ISTP

ilustrasi perempuan berjelajah  laptop (pexels.com/katalinfabian)
ilustrasi perempuan berjelajah laptop (pexels.com/katalinfabian)

Meskipun kamu mungkin merasa tidak terlalu pandai menyelesaikan masalah, kenyataannya kamu memiliki potensi besar dalam hal ini. ISTP cenderung cepat tanggap dan logis dalam menghadapi tantangan. Kamu hanya perlu percaya diri terhadap kemampuanmu sendiri.

Banyak situasi sulit yang sebenarnya bisa kamu tangani dengan baik, asal kamu mau mengambil langkah pertama. Keraguan kadang datang karena kamu terlalu fokus pada hasil akhir. Cobalah untuk fokus pada proses dan nikmati setiap tantangan sebagai bentuk latihan.

6. ISFP

ilustrasi bercengkrama dengan teman (pexels.com/yaroslav-shuraev)
ilustrasi bercengkrama dengan teman (pexels.com/yaroslav-shuraev)

ISFP adalah pribadi yang rendah hati dan tidak suka menonjolkan diri. Sikap ini membuatmu terlihat tulus dan menyenangkan bagi banyak orang. Namun, terlalu merendah kadang membuatmu lupa menghargai diri sendiri.

Kamu perlu mulai mengenali pencapaian dan kekuatan yang kamu miliki, walau secara diam-diam. Memberi ruang untuk bangga pada diri sendiri tidak berarti kamu sombong. Ini adalah langkah penting untuk membangun rasa percaya diri yang sehat.

7. INFP

ilustrasi sukarelawan membersihkan pantai (pexels.com/ronlach)
ilustrasi sukarelawan membersihkan pantai (pexels.com/ronlach)

INFP sangat peduli pada orang lain dan sering kali menunjukkan empatinya dengan cara yang tenang. Karena itu, tidak semua orang tahu seberapa dalam kamu mencintai dan peduli. Sayangnya, ini bisa membuatmu merasa kurang dihargai.

“INFP sering kali menyimpan banyak hal di dalam diri dan tidak terbiasa membagikannya,” jelas John Hackston, Kepala Kepemimpinan Pemikiran di Myers-Briggs Company, dilansir Mind Body Green.

Jika kamu ingin lebih dipahami, cobalah mengungkapkan perasaanmu lebih terbuka. Komunikasi emosional yang jujur akan membantu orang lain memahami niat baikmu. Jangan takut untuk menunjukkan sisi lembutmu pada mereka yang kamu percaya.

8. INTP

ilustrasi belajar depan laptop (pexels.com/roxanneminnish)
ilustrasi belajar depan laptop (pexels.com/roxanneminnish)

INTP memiliki jiwa mandiri dan analitis, dan ini membuatmu tampak tenang dalam banyak situasi. Namun, kemandirian ini kadang dianggap sebagai sikap cuek atau tidak peduli. Ini bisa membuat hubunganmu dengan orang lain terasa jauh.

Semakin kamu menyadari hal ini, kamu bisa lebih berusaha menunjukkan ketertarikan dan empati. Tidak perlu mengubah siapa dirimu, cukup tunjukkan bahwa kamu hadir dan mendengarkan. Hal kecil seperti ini bisa mempererat hubunganmu dengan orang sekitar.

9. ESTP

ilustrasi pelajar melakukan presentasi (pexels.com/kampus)
ilustrasi pelajar melakukan presentasi (pexels.com/kampus)

ESTP dikenal sebagai pribadi yang blak-blakan dan tidak suka basa-basi. Kejujuranmu sering kali menyegarkan, tapi juga bisa menyakiti tanpa disengaja. Karena itu, penting untuk belajar membaca situasi sebelum berbicara.

Berlatih untuk menyampaikan pendapat dengan lebih bijak tidak akan mengurangi kejujuranmu. Justru akan membuat pesanmu lebih mudah diterima. Ingat, cara menyampaikan sering kali sama pentingnya dengan isi yang disampaikan.

10. ESFP

ilustrasi bermain game bersama teman (pexels.com/fauxels)
ilustrasi bermain game bersama teman (pexels.com/fauxels)

Sebagai pencinta keseruan, ESFP senang mencari pengalaman baru dan tidak suka rutinitas. Kamu selalu bisa membuat suasana jadi lebih hidup dan menyenangkan. Namun, dorongan untuk mencari kesenangan bisa membuatmu gegabah.

Tidak semua keputusan harus berdasarkan keinginan spontan. Terkadang, kamu perlu menahan diri dan berpikir lebih panjang. Dengan begitu, kamu tetap bisa menikmati hidup tanpa menyesal di kemudian hari.

11. ENFP

ilustrasi hangout bareng teman (unsplash.com/priscilladupreez)
ilustrasi hangout bareng teman (unsplash.com/priscilladupreez)

Dilansir Mind Body Green, Michael Segovia, konsultan senior di The Myers-Briggs Company, menjelaskan, ENFP sangat visioner dan suka membayangkan masa depan yang lebih baik. Hal ini membantumu membuat rencana dan keputusan besar dengan penuh semangat. Tapi jika terlalu fokus ke depan, kamu bisa lupa menikmati momen sekarang.

Kamu pantas bangga atas semangat dan pandangan jauhmumu, tapi jangan lupakan pentingnya hidup di saat ini. Luangkan waktu untuk hadir secara penuh dalam setiap momen. Keseimbangan antara masa depan dan masa kini akan memperkaya hidupmu.

12. ENTP

ENTP senang dengan perubahan dan hal-hal baru, sehingga mudah merasa bosan. Kamu cepat tertarik pada ide segar dan tantangan baru. Tapi kamu juga perlu berhati-hati agar tidak membuat keputusan besar hanya karena jenuh.

Perubahan memang penting, tapi bukan berarti harus selalu ekstrem. Belajarlah membedakan antara kebutuhan akan tantangan dan sekadar pelarian. Ini akan membantumu membuat pilihan yang lebih bijak dalam hidup.

13. ESTJ

ilustrasi seorang pria berkonsultasi dengan psikolog (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi seorang pria berkonsultasi dengan psikolog (pexels.com/cottonbro)

ESTJ adalah tipe yang logis, terstruktur, dan berorientasi pada hasil. Kamu hebat dalam menyusun sistem dan menyelesaikan tugas secara efisien. Tapi tidak semua orang memiliki pendekatan yang sama denganmu.

Terkadang kamu perlu melonggarkan pendekatan berbasis angka dan data, terutama dalam hubungan personal. Tidak semua hal bisa diukur secara objektif. Keseimbangan antara logika dan empati akan membuat komunikasimu lebih efektif.

14. ESFJ

ilustrasi berkumpul bersama teman (pexels.com/palomaclaricefotografia)
ilustrasi berkumpul bersama teman (pexels.com/palomaclaricefotografia)

ESFJ memiliki kemampuan alami untuk menciptakan harmoni dalam kelompok. Kamu pandai memahami kebutuhan orang lain dan membuat semua orang merasa nyaman. Ini adalah kekuatan besar yang bisa membawa banyak kebaikan.

Gunakan kemampuan ini untuk memperbaiki hubungan atau situasi yang rumit di sekitarmu. Kemampuanmu menyatukan orang lain bisa jadi solusi untuk banyak konflik. Semakin sering kamu melatihnya, semakin besar dampaknya.

15. ENFJ

ilustrasi hangout bareng teman (unsplash.com/priscilladupreez)
ilustrasi hangout bareng teman (unsplash.com/priscilladupreez)

ENFJ sering begitu peduli dan kooperatif hingga lupa pada kebutuhan sendiri. Kamu ingin semua orang merasa nyaman, bahkan jika itu berarti mengorbankan perasaanmu. Namun, ini bisa membuatmu lelah secara emosional.

"Seorang ENFJ akan selalu berpikir untuk menempatkan diri di posisi orang lain dan menjunjung tinggi nilai-nilai orang lain," kata Hackston.

Belajar mengatakan apa yang kamu rasakan bukan berarti kamu egois. Ini justru menunjukkan bahwa kamu menghargai dirimu sendiri. Seimbangkan antara menyenangkan orang lain dan menjaga kejujuran emosional.

16. ENTJ

ilustrasi berkunjung ke psikolog (pexels.com/alexgreen)
ilustrasi berkunjung ke psikolog (pexels.com/alexgreen)

ENTJ punya kecenderungan untuk bersikap kritis dan menuntut hasil maksimal. Kamu sering berhasil mencapai tujuan karena fokus dan ketegasanmu. Tapi dalam beberapa situasi, pendekatan ini bisa terasa terlalu keras.

“Mereka sering kali mengambil keputusan dan mencari solusi tanpa mempertimbangkan pendapat atau sudut pandang orang lain,” jelas John Hackston.

Ada saatnya kamu perlu menunda penilaian dan membiarkan sesuatu mengalir. Tidak semua hal harus dikendalikan secara langsung. Fleksibilitas akan memperkaya pendekatanmu dalam menghadapi tantangan hidup.

Memahami diri sendiri adalah langkah awal untuk tumbuh jadi versi terbaik dari dirimu. Setiap tipe MBTI punya kekuatan dan tantangan masing-masing yang layak dikenali. Jadi, jangan ragu untuk menggali lebih dalam dan mulai kenal dirimu lebih baik dari sekarang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us