Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Penting Diketahui sebelum Ajukan Pinjaman di Bank

ilustrasi pinjaman bank (pexels.com/rdne)
ilustrasi pinjaman bank (pexels.com/rdne)
Intinya sih...
  • Jenis pinjaman yang sesuai kebutuhan
  • Besaran bunga dan biaya tambahan
  • Kemampuan bayar dan rasio cicilan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jika banyak orang ragu dengan pinjaman online, pinjaman bank dianggap solusi keuangan yang lebih aman dan terpercaya. Prosesnya memang lebih panjang dan banyak dokumen yang diminta, tapi dari sisi bunga, perlindungan hukum, sampai reputasi, bank jelas lebih terjamin. Buat sebagian orang, pinjaman bank bukan cuma untuk kebutuhan darurat.

Namun, juga strategi mengembangkan usaha, membeli rumah, atau membiayai pendidikan. Meski begitu, mengajukan pinjaman di bank gak bisa sembarangan. Hal-hal seperti bunga, biaya tambahan, sampai syarat administrasi perlu kamu pahami biar gak kaget. Sebelum masuk ke proses pengajuan, lima hal ini patut kamu ketahui dulu, ya!

1. Jenis pinjaman yang sesuai kebutuhan

ilustrasi pinjaman bank (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi pinjaman bank (pexels.com/Mikhail Nilov)

Bank biasanya menyediakan berbagai jenis pinjaman, mulai dari KPR (Kredit Pemilikan Rumah), KTA (Kredit Tanpa Agunan), kredit kendaraan, sampai kredit usaha. Masing-masing punya syarat, tenor, dan bunga yang berbeda. Jadi, penting banget tahu tujuan pinjaman sejak awal.

Kalau tujuanmu untuk kebutuhan jangka pendek, mungkin KTA lebih cocok karena cepat cair meski bunganya lebih tinggi. Namun, untuk investasi jangka panjang, seperti beli rumah atau modal usaha, pilih jenis pinjaman dengan tenor panjang dan bunga lebih rendah.

2. Besaran bunga dan biaya tambahan

ilustrasi menulis (pexels.com/karolina grabowska)
ilustrasi menulis (pexels.com/karolina grabowska)

Bunga bank memang lebih stabil dibanding pinjaman online, tapi tetap ada perbedaan antara satu produk dengan produk lain. Kamu perlu tahu apakah bunganya flat, efektif, atau anuitas karena skema perhitungannya bisa bikin cicilan terasa ringan atau justru berat di awal.

Selain bunga, perhatikan juga biaya lain seperti biaya administrasi, provisi, atau penalti kalau kamu mau melunasi lebih cepat. Jangan malas baca detail perjanjian supaya kamu gak kaget dengan potongan yang muncul di luar dugaan. Transparansi soal bunga dan biaya ini sangat penting buat menghitung total kewajibanmu sampai pinjaman lunas.

3. Kemampuan bayar dan rasio cicilan

ilustrasi menghitung keuangan (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi menghitung keuangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Mengajukan pinjaman tanpa menghitung kemampuan bayar bisa jadi bumerang. Untuk perhitungan idealnya, cicilan bulanan sebaiknya gak lebih dari 30 persen penghasilan tetapmu. Kalau lebih dari itu, kemungkinan besar keuanganmu bakal keteteran.

Nah, kamu bisa bikin simulasi sederhana dengan mencatat penghasilan bulanan, kurangi dengan biaya hidup pokok, lalu lihat sisa uangnya. Dari situ baru tentukan jumlah cicilan yang realistis. Pinjaman bank biasanya punya tenor panjang, jadi pastikan kamu sanggup konsisten membayar sampai bertahun-tahun ke depan, ya!

4. Persyaratan dokumen dan riwayat kredit

ilustrasi menyimpan dokumen (pexels.com/Anete Lusina)
ilustrasi menyimpan dokumen (pexels.com/Anete Lusina)

Bank punya standar ketat dalam menyetujui pinjaman. Biasanya kamu diminta menyertakan KTP, slip gaji, rekening koran, NPWP, sampai dokumen agunan kalau pinjaman berbasis jaminan. Selain itu, pihak bank juga bakal mengecek riwayat kreditmu melalui BI Checking atau SLIK OJK.

Kalau kamu pernah menunggak cicilan atau punya catatan buruk, kemungkinan pengajuanmu ditolak akan lebih besar. Makanya, penting untuk menjaga skor kredit tetap baik. Misalnya dengan selalu bayar cicilan tepat waktu dan gak punya banyak utang.

5. Rencana penggunaan dan pengelolaan pinjaman

ilustrasi menjual rumah (pexels.com/thirdman)
ilustrasi menjual rumah (pexels.com/thirdman)

Poin terakhir ini sering disepelekan, padahal justru paling penting. Sebelum pinjaman cair, kamu harus sudah punya rencana jelas untuk menggunakan dana itu. Jangan sampai uang pinjaman yang seharusnya untuk modal usaha malah terpakai buat belanja.

Selain penggunaan, rencanakan juga cara mengelola pinjaman agar tidak menumpuk. Misalnya, sisihkan gaji tiap bulan khusus untuk cicilan, hindari utang baru sebelum utang lama lunas, dan catat semua arus kas supaya kamu gak kebingungan di tengah jalan.

Pinjaman bank memang bisa jadi pilihan aman untuk mendukung keuangan, tapi harus diambil dengan pertimbangan matang. Semuanya wajib kamu pikirkan sebelum mengajukan pinjaman, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Kostum Bridal Shower untuk Penampilan Nyaman dan Seru

28 Sep 2025, 20:59 WIBLife