Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Halima Aden, Satu-satunya Kontestan Miss USA Berhijab Sepanjang Sejarah

motto.time.com

Pada bulan November 2016 lalu, publik Amerika dikejutkan dengan keikutsertaan seorang wanita kulit hitam berhijab di ajang kecantikan Miss Minnesota. Dialah Halima Aden yang membuat kehebohan itu. Gadis 19 tahun ini lahir di camp pengungsi Somalia di Kenya. Di usia enam tahun, Halima dan keluarganya beremigrasi ke Minnesota, Amerika yang merupakan daerah yang banyak dihuni oleh pengungsi asal Somalia. Saat ini ia tercatat sebagai mahasiswi di Universitas St. Cloud.

Halima Aden menjadi peserta pertama dan satu-satunya yang menggunakan hijab. Ada sekitar enam baju yang harus ia kenakan. Salah satu diantaranya tentu sudah kita ketahui yaitu busana renang. Berbeda dengan kontestan lainnya, Halima tetap membalut seluruh tubuhnya dan menggunakan hijab di sesi pakaian renang. Semua orang saat itu tentu tidak ada yang menduga kalau akhirnya nama Halima diumumkan sebagai pemenangnya.

Tapi begitulah kenyataannya. Nama Halima tertulis sebagai pemenang Miss Minnesota yang akan mewakili negara bagian Minnesota di ajang kecantikan selanjutnya, Miss USA. Di ajang Miss USA yang akan dilangsungkan pada 14 Mei 2017 nanti, Halima juga menjadi kontestan pertama dan satu-satunya sepanjang sejarah Miss USA yang menggunakan hijab.

Sejak terpilih sebagai Miss Minnesota, karir Halima menanjak drastis. Seorang Kanye West meliriknya untuk menjadi model di New York Fashionweek dan dia menjadi bintang di acara itu. Dia juga menjadi model di Milan Fashionweek 2017.

Saat ini Halima direkrut menjadi model berhijab di IMG model agency yang juga menaungi Bella Hadid dan Gigi Hadid. Ia mengaku tidak memiliki kesulitan dengan hijab yang ia kenakan dan semua orang memberikan kemudahan untuknya. Kehadirannya yang berbeda dari model-model lainnya disambut dengan sangat baik oleh semua orang di sekitarnya.

Ditengah kesibukannya sebagai model, serta persiapan untuk kontes Miss USA, Halima masih menyempatkan diri untuk bersosialisasi. Dia sering mengikuti pengajian-pengajian putri, perkumpulan orang-orang Somalia, dan mengunjungi sekolah-sekolah untuk memotivasi gadis-gadis muslim Amerika agar tidak takut mengenakan hijab dan justru bangga dengan agama mereka. Dia juga sangat bangga dengan tanah leluhurnya, Somalia.

Wajah Halima juga sudah pernah terpampang di cover majalah-majalah fashion. Ini adalah mimpinya sejak dulu. Menurutnya hijab bisa dijadikan fashion anak muda kekinian. Dia ingin menunjukkan pada dunia bahwa wanita muslim juga bisa menjadi trendsetter dan juga modis. Untuk kedepannya, Halima bercita-cita ingin bekerja di PBB dan menangani permasalahan di Afrika yang seolah tidak ada hentinya.

Ditengah karirnya yang sedang naik daun, tetap ada saja komentar negativ dan ketidaksukaan orang lain terhadapnya. Kebanyakan ketidaksukaan terhadapnya muncul karena ia berhijab dan keturunan pendatang kulit hitam. Namun, Halima tetap berdiri tegak dan semakin membuktikan prestasinya. Ia ingin membuktikan bahwa untuk menjadi seorang model papan atas, tidak melulu harus berpakaian seksi dan orang-orang kulit hitam juga manusia, sama seperti orang-orang kulit putih. Prestasi dan kesuksesan itu adalah akibat dari kemampuan dan kerja keras seseorang, bukan karena warna kulit dan agamanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us