4 Hal yang Perlu Disampaikan HRD Saat Kandidat Tidak Lolos Rekrutmen

Menyampaikan hasil proses rekrutmen pada kandidat yang tidak lolos bukan hal yang menyenangkan. Meski begitu, HRD tetap wajib menginformasikan hasil rekrutmen pada kandidat meskipun hasilnya akan membuat kandidat kecewa. Diperlukan ketrampilan komunikasi yang sopan, jelas, dan membangun agar kandidat tetap berbesar hati menerima hasil rekrutmen yang tidak sesuai harapan.
Jika kamu adalah seorang HRD dan sering menyampaikan pengumuman hasil rekrutmen, maka bacaan ini tepat buat kamu. Berikut adalah lima poin yang bisa kamu sampaikan pada saat menginformasikan hasil rekrutmen pada kandidat yang tidak lolos.
1. Mengucapkan terima kasih

Ucapan terima kasih adalah bentuk apresiasi perusahaan terhadap kandidat atas waktu dan usahanya dalam mengikuti proses rekrutmen. Kandidat biasanya telah meluangkan waktu untuk mempersiapkan lamaran, mengikuti tes, dan menghadiri wawancara. Meskipun hasilnya belum sesuai harapan, apresiasi ini menunjukkan bahwa perusahaan menghargai setiap proses dan kontribusi kandidat dalam proses rekrutmen.
Mengucapkan terima kasih pada kandidat yang gagal juga mencerminkan profesionalisme HRD sekaligus membangun pengalaman kandidat yang positif. Meskipun ditolak, mereka tetap memiliki kesan baik terhadap perusahaan. Hal ini penting sebagai employer branding yang bisa membuka peluang untuk menemukan kandidat terbaik di masa depan.
2. Menyampaikan hasil seleksi

Menyampaikan hasil rekrutmen kepada kandidat adalah salah satu bentuk tanggung jawab profesional seorang HRD. Meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, namun kandidat membutuhkan kepastian dan berhak mengetahui status lamaran kerja mereka. Ketika kandidat mendapatkan informasi hasil rekrutmen secara jelas, maka mereka bisa fokus menyusun rencana karier dan mencari peluang kerja di perusahaan lain.
Komunikasi ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki sistem yang tertib dan menghargai setiap individu yang melamar, sekaligus menciptakan pengalaman rekrutmen yang adil dan bermartabat. Kandidat yang melamar akan merasa dihargai karena tidak diabaikan begitu saja saat tidak lolos seleksi rekrutmen.
3. Menyampaikan alasan penolakan

Menyampaikan alasan penolakan kepada kandidat secara jelas dan sopan memberikan manfaat besar bagi perkembangan karier kandidat. Kandidat dapat melakukan evaluasi diri dan memperbaiki kekurangan mereka untuk peluang berikutnya. Hal ini menjadikan proses rekrutmen bukan hanya sebagai ajang mencari pekerjaan, namun juga sebagai proses pembelajaran dan pengembangan diri bagi kandidat.
Sementara itu dari sisi perusahaan, menyampaikan alasan penolakan dapat membangun reputasi yang positif di mata kandidat. Meskipun di tolak, kandidat yang mendapatkan feedback positif akan menghormati keputusan perusahaan bahkan ada kemungkinan untuk memperbaiki diri dan melamar kembali di masa depan dengan persiapan yang lebih matang.
4. Memberikan motivasi untuk terus berkembang

Penolakan kerja bisa menjadi momen yang mengecewakan dan mematahkan semangat bagi banyak orang, terutama jika mereka sangat mengharapkan posisi tersebut. Namun, dengan menyisipkan pesan motivasi, HRD membantu kandidat agar tidak kehilangan rasa percaya diri, dan mendorong mereka untuk terus belajar serta memperbaiki diri. Hal ini menciptakan pengalaman rekrutmen yang lebih manusiawi dan positif, meskipun hasilnya tidak sesuai harapan.
Kandidat yang merasa dihargai dan didorong untuk berkembang, meski ditolak, akan lebih mungkin memiliki kesan baik terhadap perusahaan. Mereka akan menyebarkan pengalaman positif kepada lingkungan mereka, bahkan tanpa menjadi karyawan perusahaan.
Cara penyampaian yang baik tidak hanya menjaga citra perusahaan, tetapi juga memberikan kesan positif bagi kandidat. Lima poin di atas dapat membantu HRD untuk menyampaikan keputusan dengan lebih manusiawi dan profesional. Bagaimana, sudah siap jadi HRD yang profesional dan berempati?