Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Istilah yang Berkaitan dengan Pencinta Buku, Sudah Tahu?

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi membaca buku (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Membaca buku tidak hanya menjadi hobi tetapi juga bagian dari gaya hidup yang membuat seseorang menemukan cara baru untuk memahami dunia. Seorang pencinta buku kerap memiliki kebiasaan, istilah, dan pengalaman unik yang sulit dimengerti oleh mereka yang jarang membaca. Hal ini bukan sekadar tentang menghabiskan waktu dengan lembaran halaman, melainkan juga soal rasa antusias setiap kali menemukan aroma kertas baru atau mendapatkan rekomendasi bacaan yang menarik.

Banyak istilah yang muncul dari kebiasaan membaca ini, lahir dari pengalaman yang dibagikan komunitas pembaca di seluruh dunia. Sebagian istilah mungkin terasa asing bagi orang awam, tetapi bagi para pembaca setia, kata-kata tersebut membawa makna emosional yang dekat di hati. Jika kamu ingin mengenal lebih dalam tentang dunia para pencinta buku, mengenali istilah-istilah ini bisa menjadi langkah awal untuk memahami keseruan yang mereka alami. Berikut beberapa istilah populer yang perlu kamu ketahui.

1. TBR menjadi daftar wajib bagi pencinta buku

ilustrasi buku (pexels.com/Perfecto Capucine)
ilustrasi buku (pexels.com/Perfecto Capucine)

Bagi pencinta buku, TBR atau To Be Read adalah daftar yang berisi buku-buku yang ingin dibaca di masa mendatang. Daftar ini biasanya dibuat untuk mengatur prioritas bacaan agar tidak kewalahan memilih buku berikutnya, terutama jika koleksi buku sudah menumpuk. Banyak orang membuat TBR sebagai motivasi pribadi agar semangat membaca tidak hilang, sekaligus menjadi pengingat terhadap buku yang pernah menarik perhatian.

Namun, TBR tidak selalu berhasil ditepati karena sering kali buku baru yang lebih menarik justru masuk ke daftar tersebut. Akibatnya, daftar bacaan yang belum tersentuh semakin panjang dan menjadi tantangan tersendiri bagi pembaca. Fenomena ini wajar terjadi dan justru menjadi bagian menyenangkan dari perjalanan seorang pencinta buku dalam menemukan bacaan yang cocok.

2. DNF menjelaskan alasan buku tidak diselesaikan

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Christina Morillo)
ilustrasi membaca buku (pexels.com/Christina Morillo)

Istilah DNF atau Did Not Finish digunakan untuk menyebut buku yang tidak berhasil diselesaikan. Setiap pencinta buku pasti pernah menghadapi situasi ini, misalnya karena alur cerita terasa membosankan, gaya bahasa sulit dipahami, atau tidak sesuai dengan ekspektasi awal. DNF menjadi semacam tanda bahwa tidak semua buku harus dipaksa untuk ditamatkan, sebab membaca seharusnya membawa kenyamanan.

Meski begitu, banyak orang merasa bersalah saat menandai buku sebagai DNF karena khawatir dianggap tidak sabar atau tidak menghargai karya penulis. Padahal, berhenti membaca buku yang tidak sesuai selera justru bisa menghemat waktu dan menjaga semangat membaca. Dengan memahami konsep DNF, pembaca dapat lebih bijak memilih bacaan yang benar-benar mereka nikmati.

3. Reading slump membuat semangat membaca menurun

ilustrasi seorang perempuan tertidur di atas tumpukan buku (pexels.com/George Milton)
ilustrasi seorang perempuan tertidur di atas tumpukan buku (pexels.com/George Milton)

Reading slump adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi saat seseorang kehilangan semangat membaca. Fenomena ini bisa dialami siapa saja, bahkan oleh pencinta buku yang biasanya mampu menghabiskan beberapa buku dalam sebulan. Penyebabnya beragam, mulai dari kelelahan, kesibukan, hingga kejenuhan karena membaca genre yang sama berulang kali.

Menghadapi reading slump memerlukan kesabaran karena memaksakan diri membaca sering kali justru membuat kondisi semakin parah. Beberapa pembaca mengatasinya dengan istirahat sejenak, mencoba genre berbeda, atau membaca ulang buku favorit untuk memulihkan minat. Dengan cara ini, mereka dapat kembali menikmati kegiatan membaca tanpa merasa terbebani.

4. Book hangover membuat pikiran terjebak di dunia fiksi

ilustrasi membaca buku (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi membaca buku (pexels.com/SHVETS production)

Istilah book hangover mengacu pada kondisi saat seseorang sulit melupakan cerita dari buku yang baru saja selesai dibaca. Pembaca kerap merasa seolah masih terikat dengan karakter atau alur cerita sehingga sulit fokus pada buku lain atau aktivitas sehari-hari. Sensasi ini sering dialami setelah membaca novel dengan alur yang emosional atau akhir cerita yang mengesankan.

Bagi sebagian pencinta buku, book hangover menjadi tanda bahwa buku tersebut memiliki dampak mendalam. Meski terkadang membuat sulit beralih ke bacaan lain, pengalaman ini dianggap menyenangkan karena menunjukkan betapa kuatnya hubungan emosional yang terjalin dengan cerita. Tidak jarang, perasaan ini membuat pembaca kembali membaca ulang buku yang sama untuk mengulang sensasinya.

5. Tsundoku menjadi kebiasaan mengoleksi buku tanpa membacanya

ilustrasi membeli buku (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi membeli buku (pexels.com/Pixabay)

Tsundoku adalah istilah dari Jepang yang merujuk pada kebiasaan membeli buku tetapi tidak segera membacanya, sehingga hanya menumpuk di rak. Banyak pencinta buku yang mengalami hal ini karena tergoda oleh sampul menarik, ulasan yang memikat, atau diskon yang menggiurkan. Kebiasaan ini tidak selalu dianggap buruk karena bagi mereka, memiliki buku di rak sudah memberi kepuasan tersendiri.

Namun, tsundoku sering kali menjadi bahan candaan di kalangan pembaca karena jumlah buku yang belum dibaca bisa jauh lebih banyak daripada buku yang sudah selesai dibaca. Kebiasaan ini menunjukkan betapa besar antusiasme pencinta buku terhadap bacaan baru, meskipun tidak selalu sempat diselesaikan. Hal ini juga menjadi bagian unik dari gaya hidup seorang pembaca yang menikmati proses mengoleksi buku sama besarnya dengan membacanya.

Mengetahui istilah-istilah yang dekat dengan dunia pencinta buku dapat membuat kamu lebih memahami dinamika dan keseruan di balik hobi membaca. Setiap istilah mencerminkan pengalaman yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang memiliki hubungan erat dengan buku, mulai dari daftar bacaan yang menumpuk hingga perasaan enggan beranjak dari cerita yang baru selesai dibaca. Dengan mengenal istilah ini, kamu bisa merasakan sisi menarik dari budaya membaca yang terus berkembang seiring waktu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Life

See More

Gaya Raisa di Paris Fashion Week, Pakai Sepatu Seharga 20 Juta Lebih!

09 Okt 2025, 18:16 WIBLife