Jangan Terpengaruh, Ini 8 Cara Sederhana Menghadapi Orang Manipulatif

Satu-satunya pedoman terpenting ketika kamu berurusan dengan orang yang manipulatif secara psikologis adalah mengetahui hak-hakmu dan mengenali kapan itu dilanggar.

Selama kamu tidak menyakiti orang lain, kamu memiliki hak untuk membela diri sendiri dan membela hak-hakmu. Di sisi lain, jika kamu membahayakan orang lain, kamu bisa kehilangan hak-hak ini.

Tentu saja, masyarakat kita penuh dengan orang-orang yang tidak menghormati hak dasar masing-masing. Seorang manipulatif ingin merampas hak-hak kamu sehingga mereka dapat mengendalikan dan mengambil keuntungan darimu.

Tetapi kamu memiliki kekuatan dan otoritas moral untuk menyatakan bahwa kamu sendiri yang bertanggung jawab atas hidupmu.

Salah satu cara untuk mendeteksi seorang manipulatif adalah dengan melihat apakah seseorang bertindak dengan wajah yang berbeda di depan orang yang berbeda dan dalam situasi yang berbeda.

Sementara kita semua memiliki derajat diferensiasi sosial seperti ini, seorang manipulatif cenderung terbiasa hidup ekstrem, bersikap sangat sopan kepada satu individu, dan benar-benar kasar pada orang lain atau benar-benar tak berdaya pada satu saat dan sangat agresif pada momen berikutnya.

Ketika kamu mengamati perilaku seperti ini dari seorang individu secara teratur, jaga jarak secara perlahan. Hindari terlibat dengan orang tersebut kecuali kamu benar-benar harus melakukannya.

Karena tujuan seorang manipulatif adalah untuk mencari dan mengeksploitasi kelemahanmu, dapat dimengerti bahwa kamu mungkin merasa tidak memadai, atau bahkan menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa memuaskanya.

Dalam situasi ini, penting untuk diingat bahwa kamu bukan masalahnya. Kamu hanya dimanipulasi untuk merasa buruk tentang diri kamu sendiri, sehingga kamu lebih cenderung menyerahkan kekuasaan dan hakmu.

Pertimbangkan hubungan kamu dengan orang manipulatif dan ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: Apakah saya diperlakukan dengan hormat? Apakah harapan dan tuntutan orang ini dari saya masuk akal? Apakah saya merasa nyaman dengan diri saya sendiri dalam hubungan ini?

Jawaban kamu atas pertanyaan-pertanyaan ini memberi kamu petunjuk penting tentang apakah "masalah" dalam hubungan itu ada hubungannya denganmu atau justru orang lain.

Mau tak mau, seorang manipulatif akan membuat permintaan atau tuntutan kepadamu. Penawaran ini sering kali membuat kamu keluar dari jalurmu untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Ketika kamu mendengar permintaan yang tidak masuk akal, lebih baik untuk kembalikan fokusnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan menyelidik, untuk melihat apakah dia memiliki cukup kesadaran diri dalam mengenali ketidakadilannya.

Ketika kamu mengajukan pertanyaan seperti itu, kamu seolah memasang cermin, sehingga dia dapat melihat sifat sebenarnya dari taktiknya.

Jika dia memiliki tingkat kesadaran diri, ia kemungkinan akan menarik permintaan dan mundur. Di sisi lain, jika dia benar-benar patologis, ia akan mengabaikan pertanyaanmu dan bersikeras mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Selain permintaan yang tidak masuk akal, orang manipulatif juga akan sering mengharapkan jawaban dengan segera, untuk memaksimalkan tekanan dan kontrol terhadap kamu dalam situasi tersebut.

Pada saat itu, alih-alih menanggapi permintaannya dengan segera, manfaatkan waktu untuk keuntunganmu, dan jauhkan diri dari pengaruh langsungnya. Katakan bahwa kamu akan berpikir tentang hal tersebut.

Luangkan waktu yang kamu butuhkan untuk mengevaluasi pro dan kontra dari suatu situasi dan pertimbangkan apakah kamu ingin menegosiasikan aturan yang lebih adil atau kamu lebih baik menolaknya.

Untuk dapat mengatakan "tidak" secara diplomatis tetapi tegas berarti mempraktikkan seni komunikasi. Katakan secara efektif yang memungkinkan kamu untuk berdiri tegak sambil mempertahankan hubungan yang bisa diterapkan.

Ingat bahwa kamu memiliki hak asasi untuk menetapkan prioritas kamu sendiri, hak untuk mengatakan "tidak" tanpa merasa bersalah, dan hak untuk memilih hidup bahagia dan sehat untuk dirimu sendiri.

Ketika seorang manipulatif bersikeras melanggar batasanmu dan tidak mau menerima penolakan, maka saatnya kamu berikan konsekuensi. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menegaskan konsekuensi adalah salah satu keterampilan terpenting yang dapat kamu gunakan untuk "mundur" dari orang yang menyulitkan.

Konsekuensi memberikan jeda pada individu yang manipulatif dan memaksa dia untuk beralih dari pelanggaran ke rasa hormat.

Orang manipulatif juga menjadi pengganggu ketika dia mengintimidasi atau membahayakan orang lain. Yang paling penting untuk diingat tentang pengganggu adalah bahwa mereka memilih orang-orang yang mereka anggap lebih lemah. Sehingga selama kamu tetap pasif dan patuh, kamu menjadikan dirimu sebagai target.

Tetapi banyak pengganggu yang juga pengecut. Ketika target mereka mulai menunjukkan diri dan membela hak-hak mereka, dia akan mundur. Oleh karena itu hadapi saja dengan tenang.

Jadi, apakah ada orang manipulatif di sekitarmu? Well, tak ada salahnya kamu mencoba cara di atas untuk menghadapinya.