Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jawaban 5 Pertanyaan Ini Bisa Perkuat Self-Concept

ilustrasi wanita melihat ke jendela (pexels.com/Rachel Claire)
ilustrasi wanita melihat ke jendela (pexels.com/Rachel Claire)

Semakin dewasa, kegiatan seseorang semakin dipenuhi dengan rutinitas yang padat bersamaan dengan tanggung jawab dan tekanan dalam pekerjaan yang tinggi. Sering kali, hal ini membuat kita lupa tentang 'identitas' asli kita.

Psych Central melansir bahwa bagaimana kita melihat diri kita, atau para psikolog menyebutnya dengan self-concept atau sense of self, akan memengaruhi pandangan bagaimana kita melihat tentang tujuan secara keseluruhan di dunia, kegagalan, atau kesuksesan kita.

Secara garis besar, dilansir Healthline, self-concept merujuk dari kumpulan karakteristik yang menjelaskan siapa kamu, seperti ciri-ciri kepribadian, kemampuan, hal yang kamu suka dan tidak suka, kode moral atau prinsip, hal-hal yang memotivasi kamu, dan aspek lain yang membuat kamu unik dan berbeda dari orang lain.

Lalu, untuk apa sebenarnya kita harus mengetahui self-concept? Ternyata penting banget, lho. Memiliki sense of self yang kuat bisa membantu kamu untuk menentukan pilihan hidup sehingga kamu bisa hidup sebagaimana yang diinginkan dan percaya diri akan hal tersebut. 

Yuk, mulai sisihkan waktu untuk menyendiri dan merenungkan jawaban pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! 

1. Apakah kamu berkata iya untuk membuat orang lain senang?

ilustrasi pria merenung (pexels.com/Chinmay Singh)

Dalam keseharian, pasti sering situasi yang kamu temukan di mana kamu sungkan untuk menolak. Bukan berarti tidak boleh bila tujuan kamu adalah menyenangkan orang lain. Hanya saja, jika kamu melakukan di setiap saat, maka kamu dapat terjerumus ke dalam perilaku people pleaser. Di mana, tentu saja akan berdampak buruk untuk kamu.

Healthline melansir bahwa perilaku people pleaser akan membuat orang lain memanfaatkan kamu secara sadar ataupun tidak, membuat kamu frustrasi dan kesal, bahkan bisa sampai stres dan burnout. Jadi, ada baiknya dalam beberapa situasi kamu memikirkan kepentingan dirimu di atas kepentingan orang lain.

2. Apa yang membuat kamu bahagia?

ilustrasi wanita berpikir (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)
ilustrasi wanita berpikir (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

Apa saja hal yang membantu kamu rileks dan menikmati diri? Apakah ada hobi yang membuat hidupmu lebih bermakna? Sukarelawan dalam kegiatan melestarikan alam misalnya?

Sebenarnya ada banyak sekali hal yang bisa membawa kebahagiaan. Tidak harus yang terlalu kompleks, kelilingi diri bersama dengan orang yang kamu sayang juga bisa mendeskripsikan banyak hal tentang diri kamu, lho.

3. Saat kamu memilih, apakah itu berdasarkan minatmu? Atau malah keinginan orang lain?

ilustrasi orang berpikir (pexels.com/Paul Theodor Oja)

Pertanyaan ketiga ini berkaitan dengan yang pertama. Bila kamu kesulitan untuk menjawabnya, coba kembali renungkan tujuan yang ingin dicapai. Apakah keputusan kamu sudah sejalan dengan tujuan kamu? Atau, kamu juga bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda.  

Jangan lupa untuk mempertimbangkan segala kemungkinan terkait pilihan yang hendak kamu ambil, ya! Terlebih lagi bila keputusan tersebut berdampak besar pada kehidupan kamu.

4. Apa saja kelebihan kamu?

ilustrasi seorang pria berpikir  (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seorang pria berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Percaya deh, semua orang punya kelebihannya masing-masing kok. Begitu pun dengan kamu! Akan tetapi, hanya mengetahui poin-poin kelebihan kamu saja itu belum cukup.

Dilansir Healthline, untuk memperkuat sense of self, kamu perlu mengembangkan dan meningkatkan kelebihanmu secara konsisten dan berkala. Selain itu, penting juga untuk percaya bahwa dengan bantuan kemampuanmu, kamu bisa mencapai semua tujuan yang diinginkan. 

5. Apakah kamu menjalani hidup selaras dengan prinsip yang kamu yakini?

ilustrasi orang merenung (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi orang merenung (pexels.com/Pixabay)

Prinsip dan nilai-nilai yang bermakna dari dalam dirimu atau dari sekitar dapat mendeskripsikan tentang diri kamu. Contoh nilai-nilai dalam kehidupan, yaitu empati, kejujuran, dapat dipercaya, kasih sayang, dan sebagainya.

Mungkin kamu sering menemui situasi yang tidak sesuai dengan idealisme yang kamu miliki. Gak papa, kok! Kadang hidup memiliki caranya sendiri untuk memberi kita pelajaran. Yang terpenting, kamu bisa melihat dari sudut pandang yang luas agar bisa dengan mudah beradaptasi tanpa mengubah nilai yang kamu yakini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Natasha Chaniago
EditorNatasha Chaniago
Follow Us