Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kebiasaan Buruk setelah Lebaran yang Harus Dihindari

ilustrasi makan bersama (pexels.com/Cedric Fauntleroy)
ilustrasi makan bersama (pexels.com/Cedric Fauntleroy)
Intinya sih...
  • Setelah Lebaran, kembali ke pola makan sehat dan teratur untuk menjaga kesehatan tubuh
  • Kembalikan rutinitas harian secara bertahap agar tidak terjebak dalam rasa malas yang menghambat produktivitas
  • Buat anggaran keuangan dan mulai menabung kembali untuk mengelola pengeluaran pasca-Lebaran dengan bijak
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setelah sebulan penuh berpuasa, Lebaran menjadi waktu yang dinanti untuk kembali menikmati makanan favorit dan menghabiskan waktu bersama orang terkasih. Namun, setelah euforia Lebaran berlalu, banyak orang tanpa sadar kembali ke kebiasaan buruk yang dapat berdampak negatif pada kesehatan, keuangan, dan produktivitas mereka.

Sayangnya, kebiasaan buruk setelah Lebaran sering kali tidak disadari, sehingga terus berulang setiap tahunnya. Mulai dari pola makan yang tidak sehat, keborosan dalam keuangan, hingga rasa malas yang berkepanjangan, semua ini bisa menghambat perkembangan pribadi dan profesional seseorang. 

Supaya semangat positif dari Ramadan dan Lebaran tetap berlanjut, penting untuk menghindari beberapa kebiasaan buruk yang sering terjadi setelah perayaan ini. Berikut beberapa di antaranya yang perlu diwaspadai dan bagaimana cara menghindarinya.

1. Makan berlebihan

ilustrasi makan (unsplash.com/Dan Gold)
ilustrasi makan (unsplash.com/Dan Gold)

Setelah sebulan menahan diri dari makan di siang hari, banyak orang "balas dendam" dengan mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak. Opor ayam, rendang, ketupat, dan berbagai kue kering menjadi godaan yang sulit ditolak. Kebiasaan ini bisa menyebabkan peningkatan berat badan dan berisiko menyebabkan gangguan pencernaan.

Untuk menghindari hal ini, penting untuk kembali ke pola makan yang sehat dan seimbang. Mengontrol porsi makanan, mengurangi konsumsi makanan berlemak dan manis, serta kembali menerapkan pola makan teratur dapat membantu menjaga kesehatan tubuh. Jangan lupa untuk tetap minum air putih yang cukup dan melakukan aktivitas fisik agar metabolisme tetap lancar.

2. Malas kembali ke rutinitas

ilustrasi malas beraktivitas (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi malas beraktivitas (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Setelah menikmati libur panjang dan berkumpul dengan keluarga, banyak orang enggan untuk kembali ke rutinitas harian, baik itu bekerja maupun beraktivitas lainnya. Rasa malas ini sering kali berlarut-larut dan menghambat produktivitas, bahkan menurunkan semangat kerja.

Agar tidak terjebak dalam kebiasaan ini, cobalah untuk kembali ke rutinitas secara bertahap. Buat jadwal harian yang realistis dan tetapkan target kecil untuk membantu diri sendiri kembali ke jalur yang benar. Selain itu, menjaga pola tidur yang teratur dan menghindari begadang juga dapat meningkatkan energi serta motivasi untuk kembali produktif.

3. Boros dalam keuangan

ilustrasi melakukan belanja online (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi melakukan belanja online (pexels.com/cottonbro studio)

Saat Lebaran, pengeluaran sering kali meningkat, karena kebutuhan untuk membeli baju baru, memberikan THR, dan biaya perjalanan pulang kampung. Setelah Lebaran, banyak orang masih terbiasa dengan pola belanja konsumtif dan sulit kembali mengelola keuangan dengan bijak.

Untuk menghindari masalah keuangan setelah Lebaran, penting untuk segera membuat anggaran dan mulai menabung kembali. Evaluasi pengeluaran selama Lebaran dan buat rencana keuangan yang lebih baik untuk bulan berikutnya. Hindari belanja impulsif dan fokuslah pada kebutuhan, bukan keinginan semata.

4. Mengabaikan kesehatan

ilustrasi tidur (pexels.com/Eren Li)
ilustrasi tidur (pexels.com/Eren Li)

Selama Ramadan, beberapa orang mengabaikan kebiasaan sehat, seperti olahraga dan pola tidur yang teratur. Ini biasanya terjadi karena malas bergerak saat berpuasa dan tidak terbiasa bangun sahur, sehingga pola tidur menjadi kacau. Sering kali kebiasaan buruk ini masih berlanjut, sehingga akhirnya berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.

Supaya kesehatan tetap terjaga, usahakan untuk kembali ke pola hidup sehat sesegera mungkin. Mulailah dengan berolahraga ringan, seperti jogging atau senam di rumah. Selain itu, atur kembali jam tidur agar tubuh bisa beristirahat dengan cukup dan kembali bertenaga untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

5. Menunda-nunda pekerjaan

ilustrasi tidak semangat bekerja (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi tidak semangat bekerja (pexels.com/Ron Lach)

Setelah menikmati waktu bersama keluarga, banyak orang merasa enggan kembali menghadapi tugas dan pekerjaan yang menumpuk. Kebiasaan menunda pekerjaan dapat menyebabkan stres, ketidakefisienan, dan menghambat perkembangan karier.

Supaya tetap produktif, buat daftar tugas yang harus diselesaikan dan prioritaskan pekerjaan paling mendesak. Jangan menunggu hingga mendekati tenggat waktu untuk mulai bekerja, karena hal ini hanya akan menambah beban kerja di kemudian hari. Mulailah dengan tugas yang lebih ringan agar semangat kerja kembali meningkat.

Lebaran memang membawa kebahagiaan, tetapi penting untuk tetap waspada terhadap kebiasaan buruk yang dapat muncul setelahnya. Dengan menyadari dan menghindari kebiasaan buruk ini, kita bisa memastikan bahwa momen Lebaran tidak hanya menjadi perayaan sesaat, tetapi juga momentum untuk perubahan yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us