Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kebiasaan Ini Bikin Sulit Merasakan Kebahagiaan Hidup, Ayo Ubah!

ilustrasi berpikir (unsplash.com/Nik Shuliahin)

Mencari kebahagiaan hidup terkadang gak selalu mudah. Beberapa orang bahkan harus berupaya cukup keras untuk merasakan kebahagiaan. Gak melulu soal materi, sering kali kebahagiaan yang dicari justru lebih pada ketenangan batin.

Sayangnya, kebiasaan kita sendiri malah sering berbuntut pada sulitnya merasakan bahagia. Yuk, ubah kebiasaan buruk berikut ini yang bikin sulit merasakan kebahagiaan dalam hidup.

1. Menargetkan kesempurnaan dalam setiap hal

ilustrasi bekerja (Unsplash.com/Microsoft 365)

Menginginkan segala sesuatu tercapai sempurna terkadang bisa jadi motivasi tersendiri dalam menjalani hidup. Namun, kalau terus mengejar kesempurnaan, baik urusan pekerjaan maupun penampilan, kita justru akan semakin sulit merasakan kebahagiaan.

Pasalnya, kita akan terus merasa tidak puas dengan apa yang dikerjakan atau yang sudah dimiliki saat ini. Meski sebenarnya sudah mendapatkan banyak hal yang pantas disyukuri, tapi kita akan tetap merasa kurang hanya karena ingin selalu sempurna.

2. Selalu membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi melihat orang lain (unsplash.com/Jametlene Reskp)

Salah satu jalan pintas menghancurkan kebahagiaan hidup adalah lewat sikap terus membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Bukannya tanpa alasan, terus melihat kelebihan atau kebahagiaan orang lain malah dapat berpotensi menurunkan level bersyukur.

Celakanya lagi, kita hanya akan terus merasa kurang dan gak bisa menghargai diri sendiri karena merasa di bawah orang lain. Padahal, sebenarnya melihat pencapaian orang juga bisa jadi motivasi hidup saat kita tetap bisa mensyukuri apa yang sudah dimiliki dan dicapai hari ini.

3. Terus terjebak dalam penyesalan masa lalu

ilustrasi merasa bersalah (Unsplash.com/Fernando @cferdo)

Masa lalu, terlebih yang meninggalkan trauma, seringkali terasa begitu membekas dan mempengaruhi kehidupan di masa kini. Gak jarang, kita pun merasakan penyesalan yang dalam atas sikap dan keputusan yang pernah diambil seolah terus terjebak dalam masa lalu. 

Sayangnya, sikap semacam ini justru akan membebani hati hingga sulit menemukan arti bahagia dalam hidup. Meski segala sesuatu gak sesuai keinginan, tapi apa pun yang terlanjur terjadi di masa lalu gak perlu lagi disesali. Biarkan berlalu dan jadikan pelajaran berharga di masa depan.

4. Khawatir berlebihan tentang masa depan

ilustrasi berpikir (unsplash.com/Nik Shuliahin)

Mempersiapkan masa depan dengan baik dipercaya banyak orang sebagai salah satu cara untuk menciptakan kebahagiaan hidup. Gak heran, berbagai rencana dan harapan pun dibuat demi kenyamanan hidup yang terjamin di masa depan. 

Sayangnya, sisi manusiawi kerap memunculkan rasa cemas andai rencana masa depan yang bahagia tidak terwujud. Alhasil, orang jadi kelewat khawatir pada masa depan hingga kehilangan fokus karena terlalu takut untuk melangkah.

5. Hobi mengeluh

ilustrasi persahabatan (unsplash.com/Rosie Sun)

Saat beban hidup terasa makin berat, terkadang tanpa sadar kita mulai berkeluh kesah di hadapan orang lain. Bahkan gak jarang, orang juga gak segan mengeluh di ruang publik, seperti media sosial seolah sudah jadi orang yang paling menderita.

Sayangnya, terlalu sering mengeluh justru akan jadi kebiasaan buruk yang mampu mengurangi kebahagiaan dalam hidup. Saat mengeluh, kita jadi terlalu fokus pada hal negatif hingga lupa bersyukur dan bangkit kembali. Selain itu, orang lain juga bisa jengah mendengar keluhan-keluhan kita kalau terus-terusan dilakukan.

6. Menyimpan dendam dan sulit memaafkan

ilustrasi persahabatan toksik (unsplash.com/Afif Kusuma)

Saat merasa tersakiti, sering kali hati akan dikuasai amarah hingga berujung pada dendam. Hal ini terjadi karena terkadang kesalahan orang bisa terasa sulit untuk dimaafkan meski sudah ada permintaan maaf dari yang bersangkutan.

Dendam inilah yang nantinya berpotensi menyiksa batin hingga akan semakin sulit merasakan kebahagiaan. Rasa benci yang terlanjur berkuasa hanya akan membuat hatimu tersiksa. Yuk, buang dendam dan maafkan mereka yang telah menyakiti demi ketenangan batinmu.

 

Menemui kebahagiaan ternyata gak selalu lewat upaya memenuhi harapan dan meraih pencapaian dalam hidup. Dengan mengubah kebiasaan buruk tadi, kita juga bisa menemukan jalan pembuka untuk mendapatkan kebahagiaan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Albin Sayyid Agnar
EditorAlbin Sayyid Agnar
Follow Us