5 Kebiasaan Orang Insecure yang Sering Dianggap Normal

Kadang, rasa insecure gak datang dalam bentuk yang mencolok. Dia menyelinap masuk lewat kebiasaan sehari-hari yang kelihatannya wajar. Kamu mungkin merasa itu cuma bagian dari kepribadian atau sekadar kebiasaan, padahal diam-diam bisa jadi itu adalah tanda bahwa kamu sedang gak baik-baik saja dengan dirimu sendiri.
Masalahnya, banyak dari kebiasaan ini malah dianggap biasa dan bahkan diamini oleh lingkungan sekitar. Padahal, kalau dibiarkan terlalu lama, bisa bikin kamu makin jauh dari rasa percaya diri yang sehat. Maka dari itu, coba lihat lima kebiasaan yang sering dianggap normal ini, yang siapa tahu, salah satunya sedang kamu lakukan tanpa sadar.
1. Sering minta pendapat orang lain sebelum mengambil keputusan kecil

Kamu mungkin merasa ini adalah bentuk kehati-hatian, tapi kalau hampir semua keputusan harus lewat orang lain dulu—bahkan untuk hal sepele seperti baju yang akan kamu pakai, itu bisa jadi tanda kamu gak percaya pada penilaian dirimu sendiri. Kamu merasa keputusanmu gak valid tanpa persetujuan orang lain.
Lama-lama, kamu kehilangan kepercayaan pada instingmu sendiri dan menggantungkan rasa aman pada kata "iya" dari orang lain. Ini bukan cuma bikin kamu gak bebas, tapi juga bisa bikin kamu terus-menerus merasa ragu, takut salah, dan gak pernah puas dengan pilihan yang kamu buat.
2. Suka merendahkan diri sendiri dengan alasan bercanda

Mengolok-olok diri sendiri secara ringan emang sering dianggap lucu atau humble. Tapi kalau kamu terlalu sering bilang “Aku emang bodoh,” atau “Gak mungkin aku bisa,” dalam nada bercanda, hati-hati, itu bisa jadi cerminan dari rasa tidak percaya pada kemampuanmu sendiri.
Kebiasaan ini bisa menanamkan sugesti negatif ke dalam pikiranmu, sampai kamu sendiri akhirnya percaya bahwa kamu memang kurang. Padahal, kata-kata yang kamu ucapkan ke diri sendiri punya kekuatan besar. Jangan biasakan menjadikan dirimu sebagai bahan lelucon kalau itu berasal dari rasa gak nyaman terhadap diri sendiri.
3. Menghindari pujian dengan alasan rendah hati

Setiap kali ada yang bilang kamu hebat, kamu buru-buru mengalihkan pembicaraan atau menyangkalnya. Kamu merasa gak pantas menerima pujian, atau takut dibilang sombong kalau menerimanya dengan senang hati.
Padahal, menolak pujian terus-menerus justru bisa jadi bentuk penolakan terhadap pencapaianmu sendiri. Ini bisa membuat kamu susah merasa cukup dan terus merasa belum layak. Belajar menerima pujian dengan tulus adalah bagian penting dari mencintai dan menghargai dirimu sendiri.
4. Terlalu fokus menyenangkan orang lain

Kamu selalu bilang “iya” walau sebenarnya mau bilang “tidak". Kamu rela mengorbankan waktu dan energi hanya demi terlihat baik di mata orang lain, bahkan jika itu menyakitimu sendiri. Ini sering dianggap bentuk kebaikan, padahal bisa jadi itu berasal dari ketakutan untuk ditolak atau gak disukai.
Kebiasaan ini bikin kamu makin jauh dari dirimu yang asli. Kamu jadi lupa apa yang kamu mau, karena terlalu sibuk memenuhi ekspektasi orang lain. Menyenangkan orang memang baik, tapi bukan berarti harus mengorbankan kesehatan mental dan harga dirimu sendiri.
5. Terlalu sering menyalahkan diri atas hal-hal yang gak bisa kamu kendalikan

Saat sesuatu gak berjalan sesuai rencana, kamu langsung menyalahkan dirimu. Entah itu proyek tim gagal atau temanmu lagi bad mood, kamu merasa semuanya salahmu. Kamu mikir, “Mungkin aku kurang maksimal,” atau “Pasti aku yang bikin suasananya jadi gak enak.”
Perasaan bersalah yang berlebihan seperti ini sering muncul karena kamu gak merasa cukup baik. Tapi, gak semua hal bisa kamu kendalikan. Menanggung beban yang bukan tanggung jawabmu hanya akan membuatmu makin tenggelam dalam rasa rendah diri yang sebenarnya gak perlu ada.
Banyak dari kebiasaan yang kamu anggap sepele ternyata bisa menjadi cermin dari perasaan insecure yang belum terselesaikan. Tapi kabar baiknya, semua itu bisa kamu ubah pelan-pelan. Semakin kamu sadar, semakin kamu punya kuasa buat keluar dari lingkaran gak nyaman itu.