Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kebiasaan Sederhana yang Bikin Kamu Langsung Disukai Banyak Orang

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tidak semua orang terlahir dengan pesona yang langsung menarik perhatian, tapi kabar baiknya pesona itu bisa diasah. Sikap dan perilaku yang sederhana justru bisa memberikan dampak besar pada cara orang lain memandang kita. Menjadi pribadi yang disukai bukan hanya soal bagaimana kamu tampil, tetapi juga bagaimana berinteraksi dengan orang-orang di sekitar.

Beberapa kebiasaan ini meskipun terlihat sepele bisa langsung meningkatkan citramu di mata orang lain. Mulai dari cara memperlakukan orang lain hingga bagaimana membawa diri dalam situasi sosial, semuanya bisa menciptakan kesan yang hangat dan membuatmu lebih mudah diterima. Yuk, pelajari enam kebiasaan sederhana ini agar bisa membantumu jadi sosok memesona dan disukai banyak orang!

1. Perlakukan orang seperti teman lama

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/fauxels)

Saat bertemu seseorang untuk pertama kali, cobalah perlakukan mereka seperti teman yang sudah lama tidak kamu temui. Sapaan hangat, senyuman tulus, dan sikap ramah akan membuat siapa pun merasa nyaman berada di dekatmu. Ketika kamu menunjukkan bahwa mereka penting dan dihargai, interaksi akan terasa lebih santai dan penuh kehangatan.

Ini bukan soal berpura-pura, melainkan menumbuhkan keakraban dengan cepat tanpa terasa dipaksakan. Menganggap orang lain sebagai teman lama juga membantu memecahkan rasa canggung di awal pertemuan. Saat merasa kamu menerima mereka apa adanya, hubungan pun akan berkembang dengan lebih mudah.

2. Tunjukkan ketertarikan tulus pada orang lain

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/Buro Milennial)

Kunci untuk menjadi pribadi yang menarik bukanlah berbicara tentang diri sendiri, melainkan menunjukkan ketertarikan pada orang lain. Dengarkan dengan saksama saat mereka bercerita, tanyakan hal-hal yang membuatnya antusias, dan beri respons yang tulus. Orang-orang cenderung merasa nyaman ketika tahu ada yang benar-benar peduli pada apa yang mereka katakan.

Hal ini tidak hanya memperbaiki hubungan sosial, tetapi juga meningkatkan citramu di mata mereka. Ketertarikan tulus menciptakan kesan bahwa kamu adalah pendengar yang baik dan memiliki empati. Jadi, saat berbicara dengan orang lain, fokuslah pada cerita mereka daripada mencoba menyisipkan pengalamanmu sendiri.

3. Siapkan strategi keluar yang elegan

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/cottonbro studio)

Tidak semua percakapan berlangsung selamanya, dan penting untuk tahu kapan dan bagaimana mengakhiri interaksi dengan baik. Sebuah ucapan seperti, "Aku senang ngobrol sama kamu, tapi aku harus pergi sebentar," adalah cara yang sopan untuk keluar dari percakapan tanpa meninggalkan kesan buruk.

Strategi ini menunjukkan bahwa kamu menghargai waktu orang lain sekaligus menjaga percakapan tetap positif. Dengan mengakhiri interaksi secara elegan, kamu meninggalkan kesan yang baik dan membuat orang merasa ingin bertemu kembali di lain waktu.

4. Pahami arti hadir dalam diam

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/Louis Wellner Fotografia)

Tidak setiap momen dalam interaksi sosial harus dipenuhi dengan kata-kata. Kadang-kadang, diam yang nyaman bisa memperkuat hubungan lebih dari obrolan panjang. Menunjukkan kehadiranmu tanpa merasa harus selalu mengisi keheningan, membuatmu terlihat percaya diri dan nyaman dengan diri sendiri.

Hadir dalam diam juga memungkinkan orang lain merasa tenang di sekitarmu. Mereka akan melihatmu sebagai sosok yang tidak memaksa dan memahami kapan saatnya berbicara dan kapan cukup dengan kehadiran. Kemampuan ini akan membuatmu lebih dihargai dalam berbagai situasi sosial.

5. Salurkan energi positif yang menular

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/Keira Burton)

Orang akan cenderung tertarik pada mereka yang membawa aura positif. Senyuman, antusiasme, dan sikap optimis bisa membuat suasana di sekitarmu terasa lebih hangat. Energi positif tidak hanya memengaruhi suasana hati orang lain, tetapi juga menciptakan lingkungan yang menyenangkan.

Menjadi pribadi yang positif bukan berarti mengabaikan emosi negatif, melainkan tahu cara mengelola emosi dengan bijak. Saat kamu bisa tetap ceria dalam situasi apa pun, orang-orang di sekitarmu akan merasa nyaman dan ingin terus berada di dekatmu.

6. Kendalikan informasi yang kamu bagikan

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Berbagi cerita pribadi memang bisa mendekatkan hubungan, tapi penting untuk tahu batasannya. Jangan sampai kamu oversharing atau terlalu terbuka tentang hal-hal yang seharusnya menjadi privasi. Orang akan lebih menghormatimu jika kamu tahu kapan harus berbicara dan kapan menyimpan sesuatu untuk dirimu sendiri.

Membatasi informasi yang dibagikan juga memberikan kesan bahwa kamu adalah orang yang bijak dan misterius. Ini justru membuat orang lain lebih penasaran dan ingin mengenalmu lebih jauh. Jadi, pilih dengan hati-hati apa yang ingin kamu sampaikan untuk menjaga kesan baik.

Menjadi pribadi yang charming bukan soal berpura-pura atau berubah menjadi orang lain, melainkan dengan mengasah kebiasaan baik yang sebenarnya sudah ada dalam dirimu. Jadi, dari enam kebiasaan sederhana ini, mana yang paling ingin kamu coba terapkan duluan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us