Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini 6 Kegiatan Anne Frank Selama 2 Tahun Bersembunyi dari Kejaran Nazi

Instagram.com/annefrankhouse_official
Instagram.com/annefrankhouse_official

Siapa yang tidak kenal Anne Frank, gadis remaja keturunan Yahudi yang terkenal lewat buku hariannya yang fenomenal. Tulisannya menjadi saksi pahitnya masa-masa Perang Dunia 2, khususnya di bawah pendudukan Nazi Jerman yang terkenal berang dengan kaum Yahudi.

Pada Juli 1942, keluarga Anne bersama satu keluarga lainnya, dan seorang dokter gigi–total delapan orang– bersembunyi di sebuah tempat rahasia di Amsterdam demi menghindari penangkapan orang-orang Yahudi oleh Gestapo. Sebagai "buronan", mereka tidak bisa lagi menghirup udara bebas, harus hidup pas-pasan, dan senantiasa berhati-hati selama berada dalam persembunyian. Kondisi itu berlangsung hingga dua tahun lamanya.

Melewati hari demi hari dalam situasi demikian tentu bukan hal mudah. Kebosanan dan ketakutan melanda setiap saat. Meski demikian, Anne berusaha menjalaninya dengan tabah dan semangat. Berikut 6 kegiatan yang dilakukan Anne untuk mengisi waktunya selama berada dalam persembunyian, sebelum mereka akhirnya tertangkap pada 4 Agustus 1944.

1. Belajar

Unsplash/Green Chameleon
Unsplash/Green Chameleon

Situasi yang tidak kondusif lagi–terutama bagi kaum Yahudi–membuat Anne terpaksa meninggalkan bangku sekolah. Meski begitu, hal tersebut tidak lantas membuatnya abai terhadap pendidikannya.

Selama di tempat persembunyian, Anne tetap rutin belajar (mulai dari matematika, sejarah dan bahasa asing) agar tidak ketinggalan pelajaran. Ia juga mengambil kursus menulis steno ketika tinggal di tempat tersebut.

2. Membaca

Unsplash.com/Joel Muniz
Unsplash.com/Joel Muniz

Kegiatan harian Anne lainnya adalah membaca. Hampir setiap minggu, sahabat sekaligus rekan ayahnya akan membawakan mereka berbagai jenis buku. Selain novel, Anne gemar membaca buku-buku sejarah dan mitologi Romawi & Yunani

3. Berlatih bahasa asing

Unsplash.com/Waldemar Brandt
Unsplash.com/Waldemar Brandt

Anne juga memanfaatkan waktunya dengan belajar bahasa asing, yaitu bahasa Perancis dan Inggris. Usaha yang dilakukannya mulai dari menghafal kata kerja tidak beraturan, menerjemahkan bab buku, mendengarkan radio berbahasa asing dan berlatih percakapan dengan anggota keluarganya.

4. Membantu pekerjaan kantor

Pexels.com/Pixabay
Pexels.com/Pixabay

Berhubung ruang persembunyian mereka berada di dalam kantor tempat ayah Anne dulu bekerja, maka mereka harus siap membantu sejumlah pekerjaan yang diberikan oleh rekan ayahnya. Anne dan Margot dipercaya untuk tugas administrasi. Kedua gadis itu mengarsipkan surat-menyurat dan menulis di buku penjualan dengan cermat.

5. Menelusuri silsilah keluarga

Unsplash.com/Mr Cup / Fabien Barral
Unsplash.com/Mr Cup / Fabien Barral

Selama berada dalam persembunyian, Anne menaruh ketertarikan pada silsilah keluarga dan tabel genealogi keluarga kerajaan. Hal ini tidak lepas dari kegemarannya akan sejarah.

Berbekal sumber bacaan dari koran, pamflet dan buku, ia giat mencari silsilah setiap keluarga kerajaan, mulai dari Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, Rusia, Austria, Norwegia, hingga Belanda. Ia kemudian menguraikan hasilnya ke dalam portofolio

6. Menulis

Pixabay.com/mozlase__
Pixabay.com/mozlase__

Ya, Anne sangat suka menulis. Hampir setiap hari, ia menulisi buku hariannya yang diberi nama "Kitty". Di dalamnya, ia menuangkan segala uneg-uneg, kisah sehari-hari, opini, dan harapannya. Buku tersebut menjadi pelipur lara bagi Anne selama menjalani masa-masa sulit di tempat persembunyian. Kelak, setelah kematiannya, "Kitty" pun menjadi karya fenomenal yang dibaca oleh banyak orang di seluruh dunia.

Selain menulis curhatan di buku harian, Anne juga menulis beberapa cerpen, dongeng dan esai. Ia bercita-cita menjadi seorang penulis dan jurnalis suatu saat nanti.

Itu dia 6 kegiatan Anne Frank selama 2 tahun bersembunyi dari kejaran Nazi. Dari hal ini, kita bisa belajar bahwa kondisi paling sulit sekalipun tidak seharusnya mencegah kita untuk terus melakukan hal-hal positif. Tidak ada alasan untuk tidak bersemangat, apalagi putus asa!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Tipe Orang Ini Sebaiknya Dijauhi, Demi Hidup yang Lebih Damai

02 Okt 2025, 23:15 WIBLife