Gak lama lagi, umat Muslim akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Jauh sebelum hari Lebaran, biasanya banyak yang sudah menyiapkan baju Lebaran. Perayaan hari Lebaran pun biasanya identik dengan baju baru. Orang-orang akan berlomba-lomba untuk membeli busana baru.
Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa Lebaran identik dengan baju baru? Apakah sudah menjadi semacam tradisi? Jika kamu penasaran, yuk simak di bawah ini alasan kenapa Lebaran identik dengan baju baru!
Dalam pandangan Islam, terdapat sabda Rasulullah SAW yang menganjurkan umat Muslim agar mengenakan pakaian terbaiknya saat Lebaran. Berikut adalah hadisnya.
"Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali RA, ia berkata, ‘Rasulullah SAW telah memerintahkan kami pada dua hari raya agar memakai pakaian terbaik yang kami temukan," (HR Al-Baihaqi dan Al-Hakim).
Namun, perlu digarisbawahi, Rasulullah menganjurkan kita untuk mengenakan pakaian terbaik. Pakaian terbaik bukan berarti harus baru. Sehingga, dapat dikatakan bahwa dalam Islam gak ada tuntutan untuk mengenakan baju baru saat Lebaran. Jika memungkinkan untuk membeli baju baru, maka gak masalah, asalkan gak memberatkan diri.
Membeli baju baru saat Lebaran ternyata sudah menjadi tradisi sejak awal abad ke-20. Ketika Lebaran, biasanya ada perayaan pesta yang dibarengi makanan khusus. Hal itu diikuti juga dengan kegiatan saling silaturahmi antar kerabat. Pada saat itu, pakaian baru menjadi salah satu pelengkap.
Itulah kenapa, akhirnya gak jarang ada orang yang punya baju baru Lebaran lebih dari satu. Lebaran juga biasanya identik dengan 'kebaharuan'. Itulah kenapa, membeli baju baru pun kerap menjadi simbol untuk Lebaran.
Ada beberapa amalan atau sunah yang dianjurkan untuk dilakukan saat Lebaran. Berikut beberapa amalan yang bisa kamu lakukan.
Itu dia penjelasan dari kenapa Lebaran identik dengan baju baru. Intinya, hal ini memang menjadi tradisi sejak dulu, tetapi bukan merupakan kewajiban dalam agama Islam.