7 Kiat Menjaga Mental saat Berpuasa biar Ibadah Makin Lancar

Tak terasa, kita sudah memasuki bulan Ramadan tahun 1443 Hijriah atau 2022. Masih dalam suasana pandemik, kita dituntut untuk lebih menjaga imun tubuh dengan disiplin melakukan protokol kesehatan serta memperhatikan asupan gizi seimbang.
Di bulan penuh kebaikan dan istimewa untuk umat Islam ini, setiap orang berlomba-lomba meningkatkan ibadah. Selain kesehatan raga, pola makan, dan ibadah, kita pun wajib banget memperhatikan mental selama berpuasa. Apalagi dalam kondisi pandemik seperti sekarang. Gak sulit untuk dipraktikkan, ini dia kiat-kiat menjaga mental saat berpuasa!
1. Menjaga komunikasi dengan orang terdekat

Menjaga hubungan baik dengan sesama merupakan salah satu bentuk ibadah, lho. Apalagi di bulan Ramadan yang harus disambut suka cita. Memiliki komunikasi sehat dengan lingkungan sekitar akan memberikan ketenangan pada jiwa. Jadi, stop bergibah ria atau saling julid baik di dunia nyata maupun maya mulai dari sekarang, ya!
Bagi yang menjalani puasa sendirian karena harus jauh dari keluarga, kamu bisa menjaga komunikasi melalui chat atau telepon. Lakukan video call dengan orang terkasih saat sahur atau menjelang berbuka. Gak perlu setiap waktu, yang penting kamu tidak menghilang berhari-hari. Meski jauh di mata, komunikasi rutin dapat mempererat hubungan.
2. Saling membantu sesama

Kelelahan menjadi momok utama saat berpuasa. Hal itu dikarenakan pola makan dan istirahat yang berubah dari biasanya. Untuk menyiasati hal ini, kamu gak perlu malu atau takut untuk meminta bantuan kepada orang terutama karib terdekat. Meminta pertolongan pihak luar saat merasa kewalahan atau lelah bukan berarti kamu lemah.
Tubuh yang letih dapat mempengaruhi emosi. Penyalurannya pun bermacam-macam. Dapat berupa kesedihan, berujung marah-marah, hingga memendam emosi negatif. Kelelahan raga sering diiringi dengan kelelahan mental, begitupun sebaliknya. Sebagai makhluk sosial, kita dapat meringankan beban sesama dengan saling membantu.
3. Melakukan hobi saat menunggu waktu berbuka

Apa yang biasa kamu lakukan untuk menunggu waktu berbuka? Kebanyakan dari kita mungkin akan berulang kali melihat jam dengan tidak sabar. Daripada gemas sendiri karena azan Magrib tak kunjung tiba dan justru terasa sangat lama, lebih baik kamu melakukan aktivitas favorit atau hobi sambil menunggu waktu berbuka.
Melakukan kegiatan bermanfaat yang disukai dapat mengalirkan energi positif. Jiwa yang dipenuhi energi dan aura baik tentu bisa meningkatkan kesehatan mental. Kamu boleh banget menonton film atau serial favorit, membaca, menulis, bermain game, olahraga ringan, mendengarkan ceramah, hingga tadarus Al-Qur'an. Simpel untuk dilakukan, bukan?
4. Selalu berhati lapang dan bersih

Di bulan Ramadan, setiap kebaikan yang kita lakukan akan diganjar pahala berlipat ganda. Menjalankan puasa, ibadah serta amalan lain sesuai ajaran agama lurus dapat menghapus dosa yang telah lalu. Kuncinya, kita harus melakukannya dengan ikhlas. Nah, untuk menjemput pahala tersebut pastinya dibutuhkan hati yang lapang dan bersih.
Damainya kebaikan tidak akan datang dari hati kotor yang dipenuhi rasa benci, iri, dan dengki. Namun, ia lahir dari hati yang berempati dan nurani peka terhadap lingkungan sekitar. Dengan jiwa dan hati bersih, kedamaian otomatis menghampiri kehidupan kita. Secara gak langsung, ia melindungi dan menjauhkan kita dari penyakit mental yang merusak.
5. Menjaga pikiran positif

Setelah jiwa dan hati bersih, kita harus banget memiliki mindfulness-mindset yang baik. Dalam Islam, mindfulness dapat disamakan dengan muhasabah diri. Dengan sikap ini, kamu akan menaruh fokus, perhatian, dan menyadari apa yang terjadi dalam hidup. Lalu, dapat menerimanya dengan sukarela tanpa pikiran dan penilaian negatif.
Sementara mindset adalah pola pikir sehari-hari yang dapat berimbas pada perilaku dan reaksi kita dalam menghadapi suatu keadaan. Dengan menjaga pikiran positif, kita tidak akan mudah terpengaruh atau marah-marah sendiri saat sesuatu tak sesuai ekspektasi. Mindfulness-mindset ini akan membantu emosi lebih stabil dan terkendali.
6. Jangan lupakan olahraga

Menjalani ibadah puasa bukan alasan untuk mager alias malas gerak. Meski berpuasa, kamu tidak boleh melewatkan sesi olahraga, nih. Selain dapat membuat tubuh bugar dan fit, aktivitas fisik dapat mengurangi serta menghindari stres. Tak perlu berat-berat, kamu bisa melakukan yoga, berjalan kaki, senam santai, hingga peregangan di rumah.
Siapa, nih yang timbangannya justru oleng ke kanan alias makin berisi saat berpuasa? Nah, olahraga sangat membantu membakar kalori yang dapat menurunkan berat badan. Waktu makan yang beralih ke jam malam dan tak jarang dengan porsi kalap memang sukses menambah berat badan. Tetap aktif bergerak menjadi langkah jitu menyiasatinya.
7. Menghindari bergadang

Tak bisa dimungkiri, pola istirahat saat puasa berbeda dari ritme biasanya. Kita akan kekurangan waktu beristirahat di malam hari karena adanya ibadah Tarawih dan sahur. Untuk itu, mengatur kembali waktu tidur penting banget dilakukan. Saat malam hari di bulan puasa, pastikan kamu tidur sesegera mungkin agar bisa bangun di waktu sahur.
Hindari bergadang apalagi overthinking terhadap hal-hal yang tidak pantas untuk mendapat perhatianmu. Bagi pencinta film dan serial, kamu harus jauhi kebiasaan menonton maraton semalaman. Selain dapat mengistirahatkan tubuh yang lelah, waktu tidur yang cukup akan membantu pikiran selalu jernih dan menjaga emosi tetap terkendali.
Agar dapat beristirahat di malam hari, maksimalkan waktu siang hari untuk menyelesaikan pekerjaan. Kesibukan akan membuat durasi puasa yang panjang tak terasa lamanya. Dengan tetap menjalani pola hidup teratur meski berpuasa, kita dapat melakukan ibadah bulan Ramadan dengan lancar dan dapat menempa mental menjadi lebih tangguh.