Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Kultum Malam Lailatul Qadar, Bahas Keutamaan hingga Amalan

Ilustrasi penceramah di masjid (unsplash.com/Muhammad Adil)
Intinya sih...
  • Malam Lailatul Qadar adalah malam istimewa yang dinantikan umat Islam, di bulan Ramadan.
  • Kultum malam Lailatul Qadar memberikan pesan keislaman yang inspiratif dan penting untuk disampaikan.
  • Lailatul Qadar memiliki keutamaan luar biasa, lebih baik dari seribu bulan, penuh keberkahan, dan kedamaian.

Malam Lailatul Qadar adalah malam istimewa yang dinantikan oleh umat Islam seluruh dunia, di bulan Ramadan. Dikenal sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan, Lailatul Qadar menjadi momen untuk memperbanyak ibadah, doa, dan amalan kebaikan.

Dalam rangka menyambut malam penuh kemuliaan ini, kuliah tujuh menit atau yang dikenal dengan kultum, menjadi hal bermanfaat untuk menyampaikan pesan-pesan keislaman yang inspiratif. Berikut materi kultum malam Lailatul Qadar yang penuh makna. 

1. Kultum tentang waktu datangnya malam Lailatul Qadar

Ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/Emre Ateşoğlu)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk kembali bertemu dengan bulan Ramadan yang penuh berkah. 

Waktu pasti malam Lailatul Qadar dirahasiakan oleh Allah SWT agar umat Islam semakin giat dalam beribadah. Namun, berdasarkan beberapa hadis Nabi Muhammad SAW, malam ini terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil, seperti malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29.

Sebagian ulama menyebutkan bahwa malam Lailatul Qadar lebih mungkin terjadi pada malam ke-27 Ramadan, berdasarkan riwayat dari Ubay bin Ka'ab RA. Namun, tetap dianjurkan bagi kita untuk beribadah dengan sungguh-sungguh di setiap malam ganjil pada sepuluh malam terakhir agar tidak melewatkan malam penuh keberkahan ini.

Rasulullah SAW bersabda:

"Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil pada sepuluh hari terakhir Ramadan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Allah SWT memang tidak menyebutkan tanggal pastinya, tetapi Rasulullah SAW memberikan beberapa tanda-tanda yang bisa kita perhatikan.

Pertama, suasana malam yang tenang dan nyaman, udara di malam itu tidak panas dan tidak terlalu dingin, sehingga terasa nyaman. Tidak ada badai, hujan lebat, atau angin kencang yang mengganggu ketenangan malam itu. Kedua, cahaya malam tampak berbeda, beberapa ulama menjelaskan bahwa cahaya bulan pada malam itu tampak lebih lembut, seolah menyelimuti bumi dengan ketenangan. Ketiga, matahari terbit tanpa cahaya yang menyilaukan, di pagi hari setelah Malam Lailatul Qadar, matahari terbit dengan sinar yang lebih lembut dari biasanya.

Ramadan ini bisa jadi Ramadan terakhir kita. Kita tidak tahu apakah tahun depan kita masih diberi kesempatan untuk merasakan nikmatnya beribadah di bulan ini. Semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk meraih keberkahan malam Lailatul Qadar dan menjadikan kita hamba-Nya yang selalu dekat kepada-Nya. Aamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Kultum tentang keutamaan malam Lailatul Qadar

Ilustrasi berdoa (pexels.com/Zeynep Sude Emek)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Hadirin yang dirahmati Allah, malam ini kita akan membahas tentang keutamaan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam yang istimewa ini adalah rahmat besar dari Allah SWT bagi umat Islam dan sudah selayaknya kita berusaha meraihnya dengan amal ibadah yang maksimal.

Keutamaan Lailatul Qadar nyatanya telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Surah Al-Qadr ayat 1-3: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apa itu malam kemuliaan? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan."

Dari ayat ini, kita memahami bahwa Lailatul Qadar memiliki keutamaan yang luar biasa, di antaranya: lebih baik dari seribu bulan, malam diturunkannya Al-Qur'an, malam penuh keberkahan, dan malam penuh kedamaian.

Sebutan "malam Lailatul Qadar sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan" maksudnya adalah ibadah yang dilakukan pada malam ini, memiliki pahala lebih besar dibandingkan ibadah selama 83 tahun 4 bulan. Dahsyat sekali, bukan? Hanya dengan beribadah dalam satu malam, kita bisa mengantongi pahala yang lebih besar dari ibadah selama 83 tahun. Tentunya ibadah tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh, ikhlas, dan semata-mata mengharap rida Allah SWT.

Hadirin Rahimakumullah!

Malam ini tentu menjadi momen diturunkannya Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia. Keutamaan malam Lailatul Qadar lainnya yakni merupakan malam penuh keberkahan. Artinya, malaikat turun ke bumi membawa rahmat dan berkah bagi orang-orang yang beribadah. Malam ini juga penuh kedamaian karena Allah SWT yang menyebut malam ini sebagai malam yang penuh kesejahteraan hingga terbit fajar.

Jangan sampai kita melewatkan malam yang penuh keberkahan ini dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Semoga Allah SWT memberi kita kesempatan untuk meraih keberkahan Lailatul Qadar dan menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang mendapat ampunan dan rahmat-Nya.

Akhir kata, semoga kultum ini bermanfaat dan menjadi pengingat bagi kita semua. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Kultum tentang amalan yang dianjurkan di malam Lailatul Qadar

Ilustrasi salat tahajud (pexels.com/Michael Burrows)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk kembali bertemu dengan bulan Ramadan yang penuh berkah. Selawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa cahaya Islam ke tengah-tengah kita.

Hadirin Rahimakumullah!

Lailatul Qadar dianggap sebagai malam yang sangat mulia dan penuh keberkahan. Umat Islam dianjurkan untuk beribadah dan beramal kebaikan pada malam ini untuk mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Terdapat amalan-amalan yang bisa dilakukan pada malam Lailatul Qadar. 

Pertama, meningkatkan ibadah. Perbanyak ibadah selama 10 malam terakhir Ramadan dengan melakukan salat malam (tahajud), membaca Al-Qur'an, berdoa, dan berzikir. Pasalnya, Rasulullah di malam 10 terakhir Ramadan senantiasa mengisi dengan ibadah kepada Allah. Dijelaskan oleh Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya;  

“Rasulullah SAW apabila memasuki 10 hari, yakni 10 hari terakhir dari bulan Ramadan, mengencangkan kain sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR Al-Bukhari).

Kedua, beriktikaf di masjid. Untuk meraih malam Lailatul Qadar, isi dengan melaksanakan iktikaf di masjid, terlebih di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Lalu ketiga, berinfak dan bersedekah. Infak dan sedekah pada malam Lailatul Qadar sangat dianjurkan. Praktik sedekah di bulan Ramadan juga dilaksanakan oleh Rasulullah SAW secara langsung, yang disaksikan oleh sahabat yang lain. Hal ini terekam dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim, yang artinya;

“Rasulullah SAW adalah orang paling dermawan di antara manusia lainnya, dan ia semakin dermawan saat berada di bulan Ramadan.”

Keempat, meningkatkan kebaikan. Selama 10 malam terakhir Ramadan, perbanyak melakukan kebaikan seperti membantu orang lain, berbuat baik kepada orang tua, dan lain-lain.

Hadirin sekalian, malam Lailatul Qadar adalah kesempatan emas yang tidak boleh kita sia-siakan. Mari kita tingkatkan ibadah, memohon ampun kepada Allah, dan berdoa agar diberikan keberkahan serta diterima semua amal kita. Semoga Allah SWT mempertemukan kita dengan Lailatul Qadar dan memberikan kita pahala yang berlimpah.

Akhir kata, semoga kultum ini bermanfaat dan menjadi pengingat bagi kita semua. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Demikian berbagai materi kultum malam Lailatul Qadar yang bisa dijadikan referensi. Semoga bermanfaat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us