Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lakukan 5 Hal Ini agar Kamu Gak Mudah Terprovokasi Omongan Orang Lain

ilustrasi orang merenung (pexels.com/liza summer)
ilustrasi orang merenung (pexels.com/liza summer)

Tidak bisa dimungkiri bahwa banyak orang yang mudah terpantik emosinya ketika ada hal-hal sensitif dibicarakan. Apalagi pembahasannya adalah tentang isu-isu yang lagi hangat di sekitar kehidupannya, orang tersebut akan mudah mempercayainya. Hal itu malah membuat seseorang mudah terprovokasi.

Apakah kamu termasuk orang yang seperti itu? Sikap mudah terprovokasi sebenarnya wajib dihindari karena hanya akan menimbulkan praduga yang gak pasti. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar kamu gak mudah terprovokasi. Untuk penjelasannya, simak pembahasannya ini, ya!

1. Belajarlah untuk memiliki pendirian yang kuat

pexels.com/charlotte may
pexels.com/charlotte may

Agar tidak mudah terprovokasi, belajarlah untuk memiliki pendirian yang kuat. Hal tersebut akan membuatmu tidak mudah terpancing meskipun ada orang yang menyebarkan propaganda. Apalagi berita yang diberitakan dipenuhi kebohongan, kamu pasti bisa menghindarinya jika memiliki pendirian kuat. Oleh sebab itu, mulai sekarang cobalah untuk melatih hal tersebut, ya!

2. Jangan pernah mudah percaya omongan orang lain yang tanpa bukti

pexels.com/alena darmel
pexels.com/alena darmel

Cara lain yang dapat membuatmu tidak mudah terprovokasi adalah dengan tak mempercayai apapun berita burung. Maksud dari berita burung adalah sesuatu yang disebarkan tanpa dilandasi fakta sebenarnya. Tetapi kebanyakan orang masih cenderung mudah percaya apapun yang dikatakan orang lain.

Apalagi informasi-informasi yang tersebar melalui internet, kamu harus mewaspadainya sebab hal tersebut hanya akan menggiring opini masyarakat. Cobalah untuk lebih berpikir kritis terhadap apa pun yang tersebar di luar sana, ya!

3. Gunakanlah analisis dua sudut pandang sebelum menghakimi sesuatu

ilustrasi orang berbincang (pexels.com/Christina Morillo)
ilustrasi orang berbincang (pexels.com/Christina Morillo)

Menganalisis sesuatu menggunakan perspektif dua sisi merupakan sebuah hal yang dilakukan. Hal tersebut akan membantumu untuk mencegah timbulnya kebiasaan mudah percaya terhadap sesuatu yang gak pasti. Maksud dari analisis dua sudut pandang adalah melihat permasalahan dari perspektif orang lain.

Hal itu tentunya akan membuatmu lebih berhati-hati dalam menghakimi sesuatu yang sifatnya tidak menentu. Meskipun agak ribet, kamu wajib melakukannya agar tidak mudah terprovokasi oleh berita burung.

4. Berhenti mendengarkan orang-orang yang menuduh tanpa bukti

pexels.com/andrea piacquadio
pexels.com/andrea piacquadio

Jika ada sekumpulan orang yang sudah tergiring opininya, jangan dengarkan setiap perkataannya. Percayalah bahwa dia hanya akan menarikmu untuk hanyut dalam pemikirannya secara terpaksa.

Kamu pasti akan mudah terprovokasi dan semakin membenci orang yang kontra denganmu. Jangan pernah lakukan hal tersebut karena dapat membuatmu cenderung bersifat kekanak-kanakan.

5. Tanyakan langsung ke orang yang terlibat di permasalahan tersebut

pexels.com/tim douglas
pexels.com/tim douglas

Salah satu cara paling amluh agar tak terprovokasi adalah dengan menanyakan langsung terkait permasalahan kepada yang bersangkutan. Hal tersebut merupakan senjata utama untuk mencegag berita simpang siur yang dapat membuatmu terpancing.

Percayalah bahwa dia pasti akan terbuka jika kamu tanyai terkait apa yang sebenarnya terjadu. Lakukan hal tersebut agar kamu bisa lebih bijaksana dalam menerima apapun informasi.

Mulai sekarang cobalah untuk bersikap bijaksana dalam menerima apa pun informasi yang belum jelas kebenarannya. Jika kamu ragu terkait berita yang beredar, diam dan mulai mengamati kebenaran adalah langkah terbaik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hamas Nurhan R T
EditorHamas Nurhan R T
Follow Us