Apakah kamu pernah atau malah sering dibilang kekanakan oleh orang-orang di sekitarmu? Kalau ya, pernah gak ada keinginan untuk mengubah penilaian itu? Maksudnya, biar kamu dianggap lebih dewasa.
Memang sudah seharusnya kamu punya keinginan untuk berubah. Apalagi, secara umur kamu memang telah dewasa. Nah, kalau kamu bingung harus memulai perubahan itu dari mana, uraian di bawah ini bisa dijadikan panduan!
Nada merengek itu seperti apa? Memang agak sukar dijelaskan, tetapi yang pasti langsung dirasakan lawan bicaramu. Kamu seperti mendesak orang lain untuk memahamimu atau menuruti keinginanmu.
Sering kali sambil manyun atau ekspresi ketidaksukaan lainnya biar orang lain gak menolak keinginanmu atau menyanggah ucapanmu. Cobalah berlatih berbicara dengan nada yang lebih datar di depan cermin. Tentu juga sambil mengurangi keinginan agar orang lain selalu mengikuti kemauanmu.
Makin sering kamu menanyakan alasan di balik tindakan atau keputusan orang lain, makin tampak kamu kurang bisa menempatkan diri di posisinya. Sudah pasti ada kalanya kamu perlu menanyakannya. Namun jangan sering-sering ya?
Tugasmu adalah mengasah kepekaan. Sehingga tanpa orang lain membeberkan alasan di balik sikap atau pilihannya, kamu sudah bisa mengira-ngiranya. Lagi pula, terlalu sering menanyakan alasan itu bisa bikin orang merasa gak nyaman.
Dia bisa merasa tindakannya diragukan, seakan-akan dia gak berkompeten atau gak cukup mempertimbangkannya. Dalam beberapa hal, alasan juga bisa menjadi bagian dari privasi sehingga gak sepantasnya untukmu menanyakannya.
Hayo, apakah selama ini kamu sukar sekali mengalah dari orang lain bahkan orang banyak? Pokoknya, kamu maunya menang terus. Dengan kata lain, yang menjadi keinginan atau kepentinganmu harus diutamakan.
Mulai sekarang, belajarlah untuk lebih jeli melihat situasi. Jika ada kepentingan orang banyak yang berbeda dari kepentinganmu, dahulukan yang pertama. Dalam berpendapat pun, kamu gak perlu mengotot. Santai saja.
Makin banyak yang bisa kamu lakukan sendiri, makin kamu akan terlihat dewasa. Ya, salah satu sifat khas anak-anak adalah ketergantungan yang tinggi pada orang yang lebih dewasa.
Jadi kalau kamu gak ingin disebut kekanak-kanakan, wajib untukmu belajar lebih mandiri. Termasuk dalam mengambil keputusan-keputusan dalam hidupmu. Bukan malah ke sana kemari menanyakan pendapat orang seolah-olah mereka yang akan menjalaninya.
Kamu memang belum bisa disebut dewasa jika belum mau mengambil peran untuk kepentingan yang lebih besar. Maka bila sekarang kamu hanya sibuk memikirkan diri sendiri, cobalah untuk terlibat aktif dalam kegiatan apa pun.
Terlebih bila kamu juga akan ikut merasakan manfaat dari kegiatan itu. Jangan sampai mau menikmati hasilnya tetapi gak mau menyumbangkan pikiran, tenaga, atau biaya. Kekanak-kanakan dengan gak tahu malu memang beda tipis ya?
Meminta apa? Apa saja, dari terkait uang seperti minta dibayari ini itu sampai perhatian. Sama seperti dalam poin 5, menjadi dewasa berarti gak hanya berfokus pada diri sendiri. Berubahlah menjadi lebih peduli pada orang lain dan lingkungan.
Kira-kira, bisa gak kamu melakukannya? Mulai saja dari hal-hal yang sederhana. Misal, gantian mentraktir teman yang juga sering mentraktirmu.
Atau, sebelum kamu merasa orang-orang cuek padamu, lebih baik kamu menyapa mereka terlebih dahulu dan menanyakan kabar sebagai bentuk perhatian. Jangan kamu yang harus diperhatikan terus.
Contoh simpel, pernah gak kamu bilang ke temanmu begini, “Lho, kok kamu sudah makan siang duluan? Kok gak ajak-ajak aku? Padahal aku juga lapar banget.”
Duh, maaf banget ya? Tetapi kamu yang lapar, kenapa harus orang lain yang repot? Lapar tinggal makan, kan? Belajarlah untuk gak menimpakan urusan-urusan pribadimu ke pundak orang lain.
Dari yang sesederhana contoh di atas maupun yang lebih berat lagi. Seperti mengambinghitamkan semua orang terdekatmu ketika mimpimu gak tercapai. Seakan-akan merekalah penyebab utamanya. Padahal, kamunya juga kurang usaha.
Memang sih, sifat orang berbeda-beda. Ada yang berpembawaan tenang, ada juga yang gak. Namun kemampuan mengendalikan diri adalah salah tanda penting dari kedewasaan.
Maka gak heran bila orang-orang menyebutmu kekanak-kanakan karena kamu gampang marah. Seakan-akan kemarahan adalah satu-satunya solusi yang bisa kamu temukan. Padahal, itu malah hanya mengeruhkan situasi.
Mulai sekarang, saban dorongan untuk marah muncul, cobalah untuk menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan-lahan beberapa kali. Diam atau menyingkirlah sejenak untuk menenangkan diri.
Mengumbar masalah pribadi tak ubahnya sifat anak-anak yang senang mengadukan masalahnya pada setiap orang dewasa yang ada di dekatnya. Sekarang jadi lebih simpel saja deh.
Masalahmu sama satu orang, ya gak perlu seisi dunia mengetahuinya, kan? Kalaupun butuh teman untuk curhat, pastikan hanya dengan orang terdekat dan dalam pembicaraan yang tertutup.
Wah, banyak juga ya, yang harus kamu lakukan? Tetapi daripada selamanya dicap gak bisa dewasa, kan? Langsung praktikkan ya!