5 Langkah Mudah Terapkan Reframing, Ubah Hal Negatif jadi Positif?

Permasalahan hidup yang pelik kerap datang silih berganti. Situasi kompleks ini membawa kita pada persepsi negatif hingga akhirnya perasaan dan perilaku ikut terbawa negatif juga.
Namun, tahukah kamu ada langkah mudah untuk mengubah hal negatif ini menjadi positif? Cobalah melakukan teknik reframing. Membingkai ulang suatu kejadian dengan mengubah sudut pandang mampu menghadirkan banyak keuntungan, lho. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu terapkan.
1.Kurangi mengeluh

Keuangan yang tidak stabil, keluarga yang tidak harmonis, ataupun rekan kerja yang toxic merupakan beberapa contoh permasalahan hidup yang memicu kemunculan energi negatif dalam diri kita. Dalam menghadapi kondisi ini, tak jarang kita meresponnya dengan terus mengeluh.
Sayangnya, mengeluh bukanlah pilihan yang tepat, lho. Alih-alih masalah selesai, justru kamu akan rugi perasaan hingga energi saja. Untuk menerapkan reframing, mulailah dulu untuk mengurasi kebiasaan mengeluh, ya.
2.Buatlah konteks yang mengarah ke hal positif

Ketika mengalami kejadian yang tidak menuntungkan, ada baiknya kita tidak serta merta langsung mengadilinya. Ingatlah bahwa sesuatu yang buruk belum tentu sepenuhnya buruk. Mungkin diri kita hanya tertutupi oleh emosi negatif, sehingga hal baiknya menjadi tidak kelihatan.
Nah, sesuatu itu bergantung pada konteks yang kamu buat. Misalkan, atasan yang meneleponmu untuk urusan pekerjaan saat hari libur. Tanpa kalian sadar, hal tersebut memberikan tanda bahwa atasan begitu mengandalkanmu. Walaupun terlihat menjengkelkan, namun jika dibuat pada konteks positif justru semakin mendorong semangatmu pada peningkatan karier.
3.Bantu dengan membuat pertanyaan

Membuat pertanyaan pada diri sendiri bisa membantumu dalam menerapkan reframing, lho. Coba tanyakan balik pada dirimu ketika situasi yang tidak mengenakkan sedang terjadi.
Misalkan kamu kesal saat waktu pulang hujan deras malah tiba-tiba turun dan menjebakmu di kantor. Bukankah itu artinya kamu jadi memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan rekan lain? Bukankah air hujan yang terserap ke bumi merupakan sumber daya yang kita perlukan? Nah, beberapa pertanyaan balik tersebut akhirnya mengalihkanmu dari emosi negatif yang muncul.
4.Ubah sudut pandang

Apakah kalian sering mendoktrin diri dengan kalimat-kalimat yang demotivasi? Atau menyalahkan keadaan ketika tidak sesuai dengan ekspektasi? Nah, jangan lagi-lagi melakukan hal ini.
Bergeserlah dari suara pasif ke aktif, dari masa lalu ke masa depan, dari fokus pada orang lain jadi fokus pada diri sendiri, dari perasaan negatif ke perasaan positif, ataupun dari menghakimi diri jadi memberdayakan diri. Yuk, mulai ubah sudut pandangmu!
5.Terus praktikkan, bantu orang lain juga

Mempraktikkan teknik reframing secara berkelanjutan merupakan langkah penting yang harus kamu perhatikan. Komitmen yang tinggi untuk rutin mempraktikkannya pada situasi-situasi sulit akan membuatmu jadi terbiasa.
Jika memungkinkan, coba bantu orang lain untuk mempraktikannya juga. Mendorong orang lain mengarah pada hal positif justru bisa mengangkat dua kebahagiaan. Kebahagiaan orang yang kamu bantu dan juga kamu yang membantu.
Menerapkan reframing dapat mengubah emosi, perasaan, pikiran, hingga perbuatanmu dari yang awalnya negatif menjadi positif. Tak perlu biaya mahal, kamu bisa mempraktikkan beberapa langkah di atas. Semoga bermanfaat!