Luka Batin di Masa Lalu Mulai Sembuh kalau 5 Tanda Ini Sudah Dirasakan

Saat luka batin terasa terlalu dalam, terkadang orang mulai menghindari rasa sakit yang muncul lewat kalimat pembelaan "aku baik-baik aja". Padahal, mengucapkan kalimat semacam tadi gak selalu ampuh bak mantra ajaib untuk mengobati luka yang terlanjur dirasakan.

Setiap bentuk penyangkalan dan kepura-puraan justru jadi bukti kalau kamu masih belum baik-baik saja. Namun, saat bisa menerima apa yang telah terjadi dan tidak lari dari perasaanmu sendiri, tandanya kamu sudah mulai pulih. Menerima luka yang ada dan semua rasa sakit akan memudahkan pemulihan batin.

Luka batin dan gejolak emosi yang muncul seolah menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Meski terbilang manusiawi, tapi bukan berati menjadi hal yang wajar kalau kamu berpasrah diri pada emosi negatif tadi. Menerima dan pasrah itu dua hal yang berbeda.

Saat bisa menerima, kamu mengakui keberadaan luka batinmu. Namun, bukan hanya pasrah dan menikmati luka setiap waktu. Memulai hari dengan melakukan kegiatan positif menjadi langkah penerimaan tanpa berpasrah pada keadaan demi membantu mengatasi emosi yang dirasakan.

Meski sudah ada penerimaan dan upaya mengatasi emosi, tapi bukan berarti luka batin yang ada bisa dilupakan dengan mudah. Ingatan manusia memang gak sesederhana itu. Namun, rasa sakit yang masih bisa diingat tersebut gak lantas bisa menjatuhkanmu lagi.

Kamu justru bisa mulai bersyukur atas keberhasilan menjalani proses hidup yang ada. Kamu sadar kalau selama ini dirimu sudah sangat tangguh bertahan dalam situasi sulit tanpa kenal lelah berjuang mengatasi keadaan. Saat rasa syukur sudah muncul, gak butuh waktu yang lama untuk benar-benar pulih.

Membenci keadaan atau bahkan orang yang dianggap bertanggung jawab penuh atas luka batinmu kerap jadi emosi awal yang bisa sangat meledak-ledak. Gak heran kalau rasa marah seolah menguasai diri dan membuatmu kehilangan pikiran yang jernih.

Seiring berjalannya waktu dalam proses pemulihan, kebencian yang pernah dirasakan bisa berangsur-asunr surut. Kamu juga mulai berhenti menyalahkan orang lain dan diri sendiri. Bahkan, keinginan untuk balas dendam, yang mungkin pernah terlintas, tidak lagi dirasakan.

Bukti valid kalau luka batinmu sudah benar-benar pulih adalah kemampuan untuk memaafkan yang mulai kamu rasakan. Lewat memaafkan, kamu sudah mampu berdamai dengan masa lalu yang sempat terasa sangat menyakitkan.

Bahkan, kamu juga mulai mau berbagi pengalaman tentang kisah pahitmu dengan orang lain. Dan ketika kamu mengingat serta berbicara tentang masa lalu, rasa sakit itu tidak lagi menyiksa batinmu. You're healed.

Perjuangan memulihkan luka batin memang bukan hal yang mudah. Tak apa kalau kamu butuh waktu lama, sebab proses setiap orang berbeda-beda. Satu hal yang harus diingat, jangan pernah berhenti berusaha untuk pulih dan bangkit dari keterpurukan masa lalu, ya.