#MahakaryaAyahIbu: Harapan di balik Bulir-bulir Mahakarya Pangan

Artikel ini merupakan karya tulis peserta kompetisi storyline "Mahakarya untuk Ayah dan Ibu" yang diselenggarakan oleh IDNtimes dan Semen Gresik.
Langit biru yang ditemani oleh indahnya mahakarya Tuhan yang selalu menyinari bumi ini, menjadi saksi bagi seseorang yang sedang berdiri di tengah pelataran yang beralaskan plester semen yang sudah retak mengelupas.Ia berdiri diantara hamparan bulir-bulir padi dengan keringat yang bercucuran. Ia terus berjalan bolak balik dengan membawa alat yang terbuat dari kayu untuk mengatur bulir-bulir tersebut.
Terdengar pula suara mesin penggilingan yang menderu-deru dari sebuah bangunan di dekat pelataran penjemuran. Bangunan yang sangat sederhana dengan bertembokkan anyaman bambu dan tidak dapat meredam gemuruh mesin penggilingan tersebut. Hingga langit berubah warna menjadi berwarna kejinggaan dan sang mahakarya Tuhan hendak berpulang begitu pula dengan mesin penggilingan yang telah kembali beristirahat.
Tetapi tidak dengan seseorang tersebut, Ia masih mendorong bulir-bulir padi itu ke tengah pelataran hingga semuanya terkumpul membentuk gunungan perbukitan bulir-bulir padi. Menutupinya dengan lembaran kokoh tak tertandingi agar tidak ada air yang masuk ke sela-sela bulir padi tersebut. Seluruh bulir-bulir padi tersebut telah terlindungi, namun ada beberapa yang masih tertinggal terselip di antara pelataran penjemuran yang mengelupas dan bulir yang tertinggal itupun terpaksa menelan air yang masuk ke sela-sela bulir mereka.
Keesokan harinya, gunungan bulir-bulir padi itu dimasukkan ke dalam wadah untuk di bawa kepada sang pengkoyak dengan suara gemuruh mesin yang memekakkan telinga. Namun tidak dengan bulir yang tertinggal, terselip di sisi pelataran. Penjemuran padi/gabah adalah salah satu proses produksi beras. Gabah/ padi yang baru di panen harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum di giling menjadi beras.
Gabah-gabah tersebut dijemur di sebuah pelataran yang di plester semen. Namun karena termakan usia dan terkikis oleh air hujan, plester semen tersebut menjadi retak dan mengelupas. Sehingga ada beberapa padi yang tertinggal di sela-sela semen yang mengelupas tersebut dan juga semen yang mengelupas tersebut terkadang ikut bersama bulir-bulir padi masuk ke dalam penggilingan dan beras yang dihasilkan pun bercampur dengan remah-remah semen.
Hal tersebut mengakibatkan menurunnya kualitas beras dan juga berdampak pada harganya. Itulah pekerjaan kedua orang tuaku, memproses padi hingga menjadi beras. Aku ingin membantu mereka dengan merenovasi bangunan pabrik dan juga pelataran penjemuran. Aku ingin membangunkan bangunan pabrik yang kokoh tak tertandingi oleh suara bising yang dihasilkan dari dalam pabrik. Melengkapinya dengan peralatan penggilingan padi berteknologi tinggi.
Perenovasian pelataran penjemuran yang kokoh tak tertandingi dari usia dan air hujan yang dapat mengikisnya. Karena itu, saat ini aku harus belajar sungguh-sungguh sehingga aku dapat membuat suatu mahakarya bagi kedua orangtuaku. Mahakarya yang kokoh tidak tertandingi berupa pabrik penggilingan padi dan juga pelataran penjemurannya.