6 Makna Hidup yang Kamu Dapatkan Ketika Jadi Korban Bully

Apapun kepribadianmu, sebenarnya setiap orang ingin mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidupannya. Kita ingin saling berbagi kebaikan pada sesama, salah satunya dengan teman-teman di sekeliling kita. Tapi, lingkungan tidak bisa disalahkan. Dengan beragamnya sifat manusia, persepsi yang berbeda tentang kita akan muncul dengan tiba-tiba. Sayangnya, kita terkadang lemah terhadap persepsi orang lain yang sebenarnya belum tentu benar.

Banyaknya persepsi yang ada di sekitarmu, kamu tak perlu peduli terhadap perkataan mereka. Dari pengalamanmu menjadi korban bully, kamu bisa menyeleksi setiap pandangan mereka terhadapmu. Kalau itu bersifat membangun, maka ubahlah dirimu menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Tetapi jika tidak, tinggalkan dan jangan dengarkan mereka.

Kepribadianmu dan tujuanmu hanya kamu yang berhak mengetahui dan mengubahnya, bukan mereka!

Dalam hidupmu, kamu tak akan bisa lepas dari proses bersosialisasi dengan orang lain. Sebab, kita adalah makhluk sosial. Namun, sadarkah kamu, setiap kita ingin membuat relasi dengan teman, ada suatu syarat terselubung yang mengharuskanmu untuk mematuhinya? Jika kamu tidak mematuhinya, kamu akan ditinggalkan oleh mereka. Namun, jika kamu mematuhi syarat dari mereka, terkadang prinsip dan tujuan terpenting dalam hidupmu bisa terabaikan hanya karena demi pertemanan.

Sesungguhnya, sahabat yang baik tidak akan memberikan suatu syarat apapun padamu. Sahabat yang baik akan berusaha memahami dan menghargai kepribadianmu, mendukung cita-citamu, tidak membuat persepsi buruk terhadapmu, membebaskanmu melakukan apapun yang kamu mau, dan akan mengatakan semua hal tentang dirimu dengan jujur. Dia tidak akan berpura-pura untuk terlihat baik, namun dia sepenuhnya jujur untuk setia dan memberikan kasih sayangnya kepadamu.

Sebagai seorang korban bully, kamu pasti tidak akan pernah melupakan apa yang mereka lakukan terhadapmu. Dari peristiwa, segala bentuk ucapan menyakitkan, serta ekspresi menakutkan mereka telah menjadi bagian dari pengalaman hidupmu. Namun, pernahkah kamu menyadari dan memahami sikap mereka, bahwa sebenarnya mereka punya rasa kagum padamu?

Di balik sikap mereka yang seperti itu, ada sesuatu yang spesial dari dirimu yang tidak bisa mereka miliki. Mereka selalu terpengaruh persepsi buruk dari lingkungan mengenai dirimu. Karena ada rasa iri yang tinggi, mereka selalu berusaha mencari celah buruk yang ada pada dirimu, yang sebenarnya itu adalah strategi yang membuang-buang waktu berharga mereka.

Jadi, bersyukurlah kamu yang pernah menjadi korban bully. Karena dibalik itu, banyak sekali orang yang kagum padamu dan mencintaimu!

Meskipun kamu memiliki pengalaman menjadi korban bully, kamu jangan dendam kepada mereka! Karena dibalik sikap mereka yang seperti itu, mereka ingin mengenalmu. Setiap orang memiliki rasa ingin tahu, salah satunya terhadap seseorang yang menarik perhatiannya. Kalau kamu pernah menjadi target bully seseorang, berarti mereka ingin tahu lebih dalam tentang dirimu.

Mereka ingin mengenalmu lebih baik lagi dan sebenarnya ingin berbicara padamu. Namun sayangnya, mereka terlanjur terpengaruh oleh persepsi buruk lingkungan mengenai dirimu. Jadi, jika kamu bertemu dengan orang yang pernah mem-bullymu, senyumlah kepadanya dan ajaklah bicara. Hatimu akan terasa lega dan kamu jadi memiliki banyak teman, kan?

Ingatlah, kita tidak jauh berbeda dengan mereka. Saat kita ingin menjalin relasi dengan orang lain, kita ingin berteman dengan orang yang membuat kita merasa bahagia, memberikan rasa nyaman, dan saling memberikan manfaat satu sama lain. Alasan yang pasti adalah kita tidak ingin hidup sendirian.

Namun kita harus mengakuinya bahwa mencari sahabat yang baik bukanlah hal yang mudah. Kadang, kita menjadi tidak bisa mengetahui siapa diri kita, apa yang ingin kita tuju, dan apa yang dapat membuat kita bahagia. Banyak dari mereka yang terlalu mengikuti arus pertemanan yang semu menjadi kehilangan prinsip hidup terpenting mereka dan akhirnya berakhir dengan penyesalan.

Jika kamu tidak ingin mengalami itu, belajarlah dari pengalamanmu itu. Kuatkanlah prinsipmu dan fokuslah terhadap tujuanmu. Carilah teman yang dapat membuat hidupmu lebih bermakna, dapat membentuk dirimu menjadi pribadi yang tangguh dan bermanfaat bagi banyak orang.

Kalau kamu tidak menemukan satu teman pun yang bisa membangun dirimu, kamulah yang memulainya terlebih dahulu untuk mencari pengalaman berharga itu! Dari tekad kuatmu itu, justru identitas dirimu akan terbentuk dengan sendirinya.

Sebenarnya, kamu yang pernah menjadi korban bully ataupun yang pernah mem-bullymu mendapatkan pengalaman yang tidak jauh berbeda. Karena, masing-masing dari keduanya mendapatkan pelajaran yang sama, yaitu saling menghargai satu sama lain dan belajar mengenal lebih jauh tentang diri masing-masing.

Terkadang, pemicu terjadinya bullying selain dari persepsi buruk, bisa terjadi karena saling membuat gap antar sesamanya. Padahal tujuannya sama, yaitu ingin menciptakan pengalaman yang indah dengan orang lain dan dapat merasakan kebahagiaan setiap menjalani hidup. Tanpa teman, hidup kita akan terasa sepi.

Introspeksi diri masing-masing adalah cara terbaik untuk menghilangkan peristiwa bullying dan mulailah untuk berteman dengan siapapun tanpa membuat gap. Dengan begitu, hidup akan menjadi lebih indah, bukan?

Inilah makna hidup yang akan didapatkan bagi kamu yang pernah menjadi seorang korban bully. Jadi, janganlah sedih dan dendam lagi terhadap pengalamanmu itu, tapi jadikanlah pengalamanmu ini menjadi hal berharga dan berkesan dalam hidupmu. Jalinlah pertemanan sebanyak-banyaknya dan sebarkan kebahagiaan kepada orang-orang di sekitarmu ya!