Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ziarah kubur (pexels.com/Brett Sayles)

Tradisi ziarah kubur merupakan bagian penting dari budaya dan kepercayaan masyarakat di Indonesia. Saat menjelang bulan Ramadan, Hari Raya Idul Fitri, dan Hari Raya Idul Adha, banyak orang memilih untuk ziarah kubur sebagai bagian dari persiapan menyambut hari-hari suci tersebut.

Menurut Ali al-Hawari, penulis buku "Pedoman Tempat-tempat Ziarah Kubur", menyatakan ziarah kubur atau mengunjungi kubur bukan hanya sekadar menegok kubur atau sekadar tahu atau mengetahui keadaan kubur atau makam. Ritual ini bermaksud untuk mendoakan kepada yang dikubur dan mengirim pahala untuk mereka dengan bacaan ayat Al-Qur'an dan kalimat Thabbiyah seperti tasbih, tahlil, salawat, dan lainnya. 

Selain sebagai bentuk ibadah, ziarah kubur saat Lebaran juga mempunyai pesan yang mendalam. Berikut makna tradisi ziarah kubur saat Lebaran yang bisa diteladani.  Disimak ya, guys!

1. Mendoakan orang yang sudah meninggal

ilustrasi berdoa (pexels.com/Thirdman)

Tradisi ziarah kubur saat Lebaran dilakukan sebagai bentuk penghormatan, doa, dan pengenangan terhadap orang-orang yang sudah meninggal dunia. Umat Islam percaya bahwa dengan mendoakan orang yang sudah meninggal, diharapkan keadaan mereka di alam kubur menjadi lebih baik. 

Berdoa untuk orang yang sudah meninggal saat ziarah kubur dilakukan untuk memohon ampunan atas dosa-dosa mereka selama hidup. Seperti yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Siapa saja yang menziarahi makam kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya sekali setiap Jumat, maka niscaya Allah SWT menghapus dosanya. Dan ia pun dinilai sebagai anak yang berbakti kepada orang tuanya.” (HR. Al-Hakim)

2. Mengingat kematian

Editorial Team

Tonton lebih seru di