Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Strategi Cerdas Mengelola Keuangan Pas-pasan buat Pemudik Lebaran

ilustrasi arus mudik lebaran di Bandung (unsplash.com/Abdul Ridwan)
ilustrasi arus mudik lebaran di Bandung (unsplash.com/Abdul Ridwan)
Intinya sih...
  • Mudik adalah tradisi pulang kampung sebelum Lebaran untuk bersilaturahmi dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
  • Rencanakan kegiatan mudik dengan jadwal yang sistematis, rencana A, B, dan C, serta bijak dalam mengelola uang di tengah perjalanan.
  • Pintar mengatur keuangan dengan memilih tempat wisata terjangkau, membawa bekal praktis, menabung uang kembalian untuk investasi jangka panjang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mudik diambil dari dua kata, yaitu mulih dan dhisik dalam bahasa Jawa artinya pulang dulu. Di Indonesia, sebelum memasuki hari H Lebaran, sebagian besar masyarakat Indonesia pulang kampung alias mudik ke kampung halaman masing-masing. Tujuan mudik adalah agar mereka bisa bersilaturahmi sekaligus merayakan Idul Fitri bersama dengan keluarga setelah merantau.

Selama mudik ke kampung halaman, setiap orang tentu mengeluarkan sejumlah uang untuk bensin kendaraan, tiket pesawat atau kereta api, makan, dan membeli oleh-oleh buat keluargarnya. Namun, buat kamu yang uangnya pas-pasan, gak perlu khawatir. Ada cara mengelola keuangan pas-pasan buat pemudik Lebaran, kok. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

1. Buat jadwal perencanaan mudik Lebaran

ilustrasi jadwal perencanaan mudik lebaran (pexels.com/Jess Bailey Designs)
ilustrasi jadwal perencanaan mudik lebaran (pexels.com/Jess Bailey Designs)

Sebelum melakukan segala sesuatu khususnya mudik Lebaran, kamu tentu akan membuat rencana apa yang akan dilakukan di masa mendatang. Biasanya, rencana untuk melakukan segala sesuatu di masa mendatang melalui pembuatan jadwal. Pembuatan jadwal tersebut bisa dibuat dalam bentuk tabel dan to do-list.

Tujuan dibuatnya jadwal perencanaan jadwal mudik Lebaran adalah agar semua kegiatan bisa berjalan secara sistematis dan terorganisir. Kemudian, alangkah baiknya lagi perencanaan juga harus ada rencana A, B, dan C. Pembuatan rencana A, B, dan C tersebut untuk meminimalisir terjadinya segala risiko atau sering disebut juga sebagai rencana darurat.

2.Atur keuangan antara prioritas dan tidak prioritas

ilustrasi mengatur keuangan melalui pembukuan (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi mengatur keuangan melalui pembukuan (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Ketika di tengah perjalanan mudik ke kampung halaman, kamu tentu mengeluarkan sejumlah uang untuk makan dan transportasi. Walaupun sebelum Lebaran sudah mendapatkan tunjangan hari raya (THR), gaji pokok, atau uang saku, harus bijak dalam menggunakan uang. Sebab, tanpa disadari, setiap bulan atau setiap tahun kehidupan manusia tentu mengalami inflasi.

Uang sangat berguna baik di masa sekarang maupun masa mendatang. Sebab, bisa saja terjadi hal yang gak diinginkan seperti kecelakaan. Oleh karena itu, kamu harus bisa memilah berapa jumlah uang yang paling penting, sedang, dan tidak penting dalam melakukan segala sesuatu melalui pembukuan.

3.Tentukan tempat wisata yang harganya terjangkau

ilustrasi penentuan tempat wisata yang mau dikunjungi (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi penentuan tempat wisata yang mau dikunjungi (pexels.com/Pixabay)

Bagaimana kalau kamu memiliki uang terbatas, tetapi ingin mudik Lebaran atau jalan-jalan ke tempat wisata? Caranya adalah kamu harus pintar mengatur keuangan. Misalnya, kamu harus search di internet tempat wisata mana yang harganya terjangkau atau gratis dengan suasana yang indah dan bersih melalui review orang-orang yang sudah berkunjung ke tempat wisata.

Kemudian, usahakan tentukan tempat wisatanya dekat dan terintegrasi dengan transportasi umum, seperti stasiun LRT, stasiun KRL, atau stasiun bus. Selain itu, jika kamu mendapatkan tempat wisata dengan harga terjangkau mulai dari tiket dan transportasi, maka tempat wisata tersebut harus dipilih. Sebab, dengan menggunakan transportasi umum dan tiket tempat wisata yang harganya terjangkau, maka bisa menghemat biaya.

4. Bawa bekal dari rumah atau kos-kosan

ilustrasi bekal makanan (pexels.com/Katerina Holmes)
ilustrasi bekal makanan (pexels.com/Katerina Holmes)

Bagaimana kalau kamu lapar di tengah perjalanan mudik, tetapi uangnya pas-pasan? Gak usah panik, kamu juga bisa mempersiapkan bekal sebelum berangkat mudik agar meringankan beban budget misalnya kamu bisa membawa menu bekal mudik yang praktis termasuk nasi, telur mata sapi atau sosis, dan tumis kangkung. Agar bekal kamu awet di tengah perjalanan mudik, masukan semua makanan tersebut ke dalam termos makanan.

5.Sisihkan sebagian uang kembalian

ilustrasi menabung uang kembalian (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)
ilustrasi menabung uang kembalian (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Jika kamu diberi uang kembalian karena kelebihan bayar atau sisa uang yang belum digunakan, maka sebaiknya uang kembalian atau sisa uang tersebut ditabung dan hindari perilaku terlalu konsumtif. Walaupun uang kembalian hanya dalam jumlah kecil misalnya Rp10.000,00 atau Rp20.000,00, uang itu sangat berguna di masa mendatang untuk keperluan buka usaha, renovasi rumah, menikah, atau biaya pendidikan anak. Dengan menyisihkan sebagian uang kembalian atau sisa uang secara konsisten, maka uang tersebut semakin banyak.

Apabila uang tersebut sudah mencapai mulai dari Rp100.000,00 atau Rp1.000.000,00, maka uang tersebut bisa ditabung dalam bentuk investasi jangka panjang. Adapun, jenis investasi jangka panjang yang sangat direkomendasikan, yaitu emas dan reksadana. Sebab, harga emas dan reksadana cenderung mengalami kenaikan setiap hari berdasarkan inflasi kehidupan, sedangkan kalau kamu hanya menabung dalam bentuk uang, uang gak punya nilai dalam jangka panjang.

Nah, ternyata uang kembalian atau uang sisa mudik juga bisa dijadikan investasi jangka panjang dalam bentuk emas dan reksadana. Oleh sebab itu, mengelola keuangan pas-pasan buat pemudik Lebaran adalah harus. Tujuannya agar lebih hemat dan kamu gak akan khawatir ketika terjadi darurat di masa mendatang. Ayo, budayakan hidup hemat waktu mudik Lebaran melalui budgeting secara matang dan sisihkan sebagian uang kembalian, THR, serta gaji pokokmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us