Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Meningkatkan Aura Positif Saat Sedang Stres atau Tertekan

ilustrasi seorang wanita (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi seorang wanita (pexels.com/Mikhail Nilov)
Intinya sih...
  • Melatih pernapasan 4-7-8 untuk menenangkan sistem saraf dan memulihkan aura positif secara alami.
  • Menulis isi pikiran dan perasaan untuk mengenali, menerima, dan mengurai emosi yang sedang dialami.
  • Melakukan aktivitas ringan yang disukai untuk memperbaiki mood, meningkatkan hormon kebahagiaan, dan kembali memancarkan aura baik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Stres dan tekanan hidup adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun, bagaimana kita meresponsnya akan sangat menentukan kualitas energi yang kita pancarkan. Saat stres melanda, banyak orang tidak sadar bahwa aura positif mereka mulai redup, dan hal ini bisa memengaruhi cara berpikir, interaksi sosial, hingga kesehatan mental.

Untungnya, ada cara untuk tetap menjaga dan bahkan meningkatkan aura positif di tengah tekanan hidup. Berikut lima cara sederhana namun efektif untuk menguatkan kembali aura positifmu saat sedang stres atau tertekan.

1. Atur pernapasan untuk menenangkan diri

ilustrasi menenangkan diri (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi menenangkan diri (pexels.com/Mikhail Nilov)

Cara paling cepat dan alami untuk mengatasi stres adalah dengan mengatur pernapasan. Ketika tubuh dalam kondisi tertekan, napas kita cenderung menjadi pendek dan cepat, yang justru memperparah kecemasan. Dengan melatih pernapasan dalam dan perlahan, kita memberi sinyal pada otak bahwa keadaan aman, sehingga sistem saraf menjadi lebih tenang dan tubuh terasa rileks.

Cobalah teknik pernapasan 4-7-8, tarik napas selama 4 detik, tahan selama 7 detik, lalu hembuskan perlahan selama 8 detik. Lakukan selama beberapa menit setiap kali kamu merasa panik atau kewalahan. Latihan ini membantu menstabilkan detak jantung dan memulihkan aura positif dari dalam tubuh secara alami.

2. Tuangkan emosi lewat menulis (journaling)

ilustrasi menulis jurnal (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi menulis jurnal (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Menulis adalah cara ampuh untuk meredakan stres yang sering kali tidak disadari. Saat kamu merasa penuh tekanan, isi kepala menjadi kacau dan sulit membedakan mana yang penting dan mana yang hanya kekhawatiran berlebihan. Dengan menuliskan isi pikiran dan perasaan di atas kertas, kamu memberi ruang pada diri sendiri untuk mengenali, menerima, dan mengurai emosi yang sedang dialami.

Tak perlu menulis dengan struktur sempurna cukup jujur. Tulislah apapun yang sedang dirasakan, tanpa sensor. Kebiasaan ini tidak hanya melegakan, tapi juga bisa membantumu melihat pola stres yang sering berulang, sehingga kamu bisa menemukan solusi yang lebih baik di masa depan. Aura positif akan lebih mudah muncul saat pikiran terasa lebih jernih.

3. Lakukan aktivitas ringan yang membuatmu nyaman

ilustrasi sedang minum teh (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi sedang minum teh (pexels.com/RDNE Stock project)

Saat stres, tubuh dan pikiranmu butuh pelarian sehat, bukan pelampiasan negatif. Melakukan aktivitas ringan yang kamu sukai bisa menjadi cara efektif untuk memperbaiki mood dan memulihkan energi. Hal-hal seperti berjalan kaki di luar, menyiram tanaman, merapikan kamar, atau bahkan menyeduh teh hangat dapat memberi efek menenangkan yang tidak disangka.

Meski terdengar sederhana, kegiatan ini bekerja karena membantu kamu keluar dari siklus pikiran negatif. Saat tubuh mulai bergerak, hormon endorfin dan serotonin yang berkaitan dengan kebahagiaan akan meningkat. Alhasil, kamu merasa lebih positif, dan aura baik pun mulai terpancar kembali dari cara bicara, senyuman, hingga bahasa tubuh.

4. Dapatkan dukungan dari orang-orang positif

ilustrasi dukungan teman (pexels.com/fauxels)
ilustrasi dukungan teman (pexels.com/fauxels)

Lingkungan emosional sangat memengaruhi kualitas aura seseorang. Ketika sedang stres, berbicara dengan orang yang suportif dan penuh empati bisa menjadi penyelamat. Kadang kita hanya butuh didengar, tanpa dihakimi atau diberi solusi instan. Kehadiran teman, keluarga, atau bahkan komunitas yang positif bisa menjadi sumber energi baru.

Hindari orang yang suka menyalahkan, memperburuk suasana, atau membawa drama. Energi seperti itu hanya akan menambah tekanan. Sebaliknya, pilihlah orang-orang yang membuatmu merasa tenang, dihargai, dan diterima. Interaksi yang sehat akan memperkuat kembali kepercayaan dirimu, dan aura positif pun akan tumbuh secara alami melalui koneksi sosial yang hangat.

5. Ucapkan afirmasi positif pada diri sendiri

ilustrasi wanita tangguh (pexels.com/Kampus Productio)
ilustrasi wanita tangguh (pexels.com/Kampus Productio)

Kata-kata memiliki kekuatan besar terhadap diri kita. Saat stres, seringkali kita terdorong untuk berbicara negatif pada diri sendiri, seperti “Aku gagal,” atau “Aku tidak sanggup.” Tanpa disadari, hal ini memperlemah aura dan semangat hidup. Di saat-saat seperti itu, justru afirmasi positif sangat dibutuhkan untuk menyeimbangkan pikiran dan emosi.

Mulailah dengan kalimat sederhana namun penuh makna seperti, “Aku sedang belajar dan itu tidak apa-apa,” atau “Aku layak merasa damai, bahkan di tengah tekanan.” Ucapkan dengan perlahan dan penuh keyakinan, bisa di depan cermin atau di dalam hati. Afirmasi yang konsisten akan membantu membangun kembali pondasi energi positif, dan membuat kamu lebih kuat menghadapi hari-hari sulit.

Menjaga aura positif saat stres bukan berarti memaksakan diri untuk selalu ceria. Justru, ini tentang bagaimana kamu bisa tetap terkoneksi dengan dirimu sendiri, memberi ruang untuk pulih, dan tetap memilih respon yang sehat. Dengan lima cara sederhana di atas, kamu bisa menjaga sinar dari dalam tetap hidup bahkan ketika dunia luar sedang gelap.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us