Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Norak Banget, 3 Mindset yang Keliru saat Berada di Tempat Makan

ilustrasi makan di restoran (pexels.com/Jack Sparrow)
ilustrasi makan di restoran (pexels.com/Jack Sparrow)
Intinya sih...
  • Tidak membereskan alat makan setelah selesai makan
  • Memperlakukan pramusaji secara semena-mena karena merasa pembeli adalah "raja"
  • Mengobrol keras-keras di tempat makan yang mengganggu orang lain
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makan di luar, seperti di kafe, restoran, atau jenis-jenis tempat makan lainnya memang menyenangkan. Pasalnya, selain tentu makanan itu sendiri, ada daya tarik lain yang turut ditawarkan seperti suasana yang khas dari tempat tersebut, pengalaman baru dalam memesan menu, dan masih banyak lagi. Oleh sebab itu, tidak heran bila banyak orang jadi betah sekali bila sedang makan di luar.

Sayangnya, tidak semua orang paham bagaimana cara menyesuaikan diri dengan keadaan saat makan di suatu tempat. Berbekal mindset “pembeli adalah raja”, mereka berbuat sesuka hati karena merasa mampu untuk membayar. Padahal, mindset berikut ini sangat keliru dan sudah sepantasnya segera diperbaiki.

1. Tidak membereskan alat makan saat sudah selesai menyantap makanan

ilustrasi sisa makanan di piring (pexels.com/Rachel Claire)
ilustrasi sisa makanan di piring (pexels.com/Rachel Claire)

Setiap tempat makan memberlakukan aturan yang beragam. Memang pada umumnya pramusaji akan membereskan alat makan begitu pelanggan pergi meninggalkan mejanya. Kendati begitu, tempat makan tertentu, biasanya restoran cepat saji, meminta pelanggannya untuk meletakkan peralatan di tempat khusus saat sudah selesai menikmati hidangan.

Namun demikian, masih ada saja orang-orang yang tidak melaksanakan aturan tersebut, entah karena memang belum paham atau sengaja melakukannya. Padahal, hal seperti ini tentu ada tujuannya, seperti menghemat waktu pramusaji untuk membereskan alat makan yang kotor karena memang restoran cepat saji sering kali berburu dengan waktu. Kalau satu pelanggan tidak tertib, sudah jelas pelanggan lain akan berpotensi dirugikan.

2. Memperlakukan pramusaji sesuka hati karena merasa pembeli adalah "raja"

ilustrasi pelanggan restoran yang melakukan komplain (pexels.com/ANTONI SHKRABA Productions)
ilustrasi pelanggan restoran yang melakukan komplain (pexels.com/ANTONI SHKRABA Productions)

Slogan “pembeli adalah raja” memang sebenarnya bukan hal yang perlu dipermasalahkan. Pasalnya, saat ada seseorang yang membayar untuk sesuatu, dalam hal ini makanan, maka pihak restoran memang sudah selayaknya memberikan pelayanan yang terbaik. Kendati begitu, bukan berarti seorang pelanggan bebas untuk berbuat semena-mena, lho!

Banyak terjadi kasus di mana pelanggan memanggil pramusaji dengan cara yang tidak pas, seperti menggunakan gestur yang merendahkan, saat memerlukan sesuatu. Tidak hanya itu, mereka pun sering kali menuntut untuk selalu diprioritaskan karena merasa sudah membayar.

Perlu dipahami bahwa hal seperti ini keliru, ya. Kalau memang memerlukan sesuatu dari pramusaji, panggil dengan cara yang baik dan sampaikan apa yang menjadi kebutuhan. Selain itu, tidak perlu terlalu menuntut untuk diprioritaskan mengingat pramusaji sudah jelas melayani banyak pelanggan lain. Jadilah pelanggan yang sopan agar juga disegani, oke?

3. Merasa bebas untuk mengobrol keras-keras

ilustrasi orang-orang yang sedang tertawa (pexels.com/Los Muertos Crew)
ilustrasi orang-orang yang sedang tertawa (pexels.com/Los Muertos Crew)

Orang yang memilih untuk makan di luar biasanya juga punya agenda selain menyantap makanan. Mereka sering kali memanfaatkan momen tersebut untuk sekaligus mengadakan pertemuan dengan pasangan, sahabat, atau kelompok yang dimiliki. Sebenarnya tentu ini sah-sah saja, tetapi yang menjadi permasalahan adalah masih banyak orang merasa bebas untuk mengobrol keras-keras.

Mengobrol dengan volume suara yang tinggi karena membahas topik yang sangat mengasyikkan bukanlah hal wajar, sebaliknya, ini sangat mengganggu. Pasalnya, ada orang lain yang memang makan di luar untuk me time atau semata-mata menikmati makanan favoritnya setenang mungkin. Bertemu dengan pelanggan semacam ini adalah hal yang paling tidak diharapkan karena sangat mengusik ketenangan.

Siapa saja boleh makan di luar karena memang sekaligus mencari suasana baru agar tidak bosan dengan rutinitas sehari-hari. Kendati begitu, jadilah pelanggan yang sopan dan ikuti aturan yang berlaku. Jangan sampai berbuat norak dan mengganggu kenyamanan orang lain, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us