5 Alasan Seseorang Melakukan Silent Treatment, Menghindari Konflik?

Kamu perlu melihat dari sisi darinya

Silent treatment adalah perilaku seseorang yang sengaja tidak mau berbicara dengan orang lain, bahkan mengacuhkannya seolah-olah dia tidak ada. Silent treatment bisa terjadi di antara pasangan, teman, keluarga, atau rekan kerja. Silent treatment bisa membuat orang yang menerimanya merasa kesal, bingung, sedih, atau marah. Silent treatment juga bisa merusak hubungan dan kesehatan mental kita.

Tapi mengapa orang melakukan silent treatment? Apa yang ada di balik diamnya mereka? Apakah mereka benar-benar tidak peduli atau justru sebaliknya? Berikut ini adalah lima alasan umum mengapa orang melakukan silent treatment, dan bagaimana cara mengatasinya.

Baca Juga: Waspada, 5 Bahaya Silent Treatment dalam Sebuah Hubungan

1. Mereka tidak tahu apa yang harus dikatakan

5 Alasan Seseorang Melakukan Silent Treatment, Menghindari Konflik?ilustrasi pasangan (pexels.com/RDNE Stock project)

Orang yang melakukan silent treatment mungkin merasa tidak nyaman untuk berbicara dengan orang lain karena mereka tidak tahu apa yang harus dikatakan. Mereka mungkin bingung, takut, atau malu untuk menyampaikan pendapat atau perasaan mereka. Mereka mungkin berpikir bahwa berbicara akan memperburuk situasi atau membuat mereka terlihat lemah.

Jika kamu merasa bahwa orang lain diam karena mereka tidak tahu apa yang harus dikatakan, cobalah untuk membuka percakapan dengan cara yang ramah dan santai. Ajukan pertanyaan terbuka yang bisa membantu mereka untuk berbagi apa yang ada di pikiran mereka. Tunjukkan bahwa kamu peduli dan bersedia mendengarkan tanpa menghakimi atau menekan mereka.

2. Mereka ingin menyampaikan perasaan

5 Alasan Seseorang Melakukan Silent Treatment, Menghindari Konflik?ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Orang yang melakukan silent treatment mungkin merasa marah, sedih, kecewa, atau tersinggung oleh perilaku orang lain, tetapi tidak bisa atau tidak mau mengungkapkannya dengan kata-kata. Mereka berharap bahwa dengan diam, orang lain akan tahu bahwa mereka sedang kesal dan meminta maaf.

Jika kamu merasa bahwa orang lain diam karena mereka ingin menyampaikan perasaan mereka, cobalah untuk menunjukkan empati dan pengertian. Akui bahwa kamu menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dan tanyakan apa yang membuat mereka merasa begitu. Dengarkan dengan penuh perhatian dan minta maaf jika kamu membuat kesalahan. Jangan menyalahkan atau membela diri sendiri.

3. Mereka ingin menghukum orang lain

5 Alasan Seseorang Melakukan Silent Treatment, Menghindari Konflik?ilustrasi pasangan tidak harmonis (pexels.com/Timur Weber)
dm-player

Orang yang melakukan silent treatment mungkin merasa bahwa orang lain telah melakukan kesalahan atau pelanggaran yang tidak bisa dimaafkan. Mereka ingin membuat orang lain merasa bersalah, malu, atau takut kehilangan mereka. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka tidak membutuhkan atau menghargai orang lain.

Jika kamu merasa bahwa orang lain diam karena mereka ingin menghukum kamu, cobalah untuk tidak terprovokasi atau terintimidasi oleh perilaku mereka. Sadari bahwa silent treatment adalah cara yang tidak sehat dan tidak adil untuk menyelesaikan masalah. Jangan memohon atau memaksa mereka untuk berbicara dengan kamu. Tetap tenang dan sabar sampai mereka siap untuk berkomunikasi secara dewasa.

Baca Juga: 5 Cara Hadapi Pasangan Saat Silent Treatment, Kasih Waktu

4. Mereka ingin mengontrol orang lain

5 Alasan Seseorang Melakukan Silent Treatment, Menghindari Konflik?ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Vera Arsic)

Orang yang melakukan silent treatment mungkin merasa bahwa pendapat atau keinginan mereka adalah yang terbaik dan tidak mau mendengarkan atau menghargai orang lain. Mereka ingin memaksa orang lain untuk mengikuti kehendak atau aturan mereka. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka memiliki kekuasaan atau otoritas atas orang lain.

Jika kamu merasa bahwa orang lain diam karena mereka ingin mengontrol kamu, cobalah untuk tidak menyerah atau menuruti apa yang mereka inginkan. Sadari bahwa silent treatment adalah cara yang manipulatif dan tidak bermoral untuk menjalin hubungan. Jangan merasa bersalah atau tidak berharga karena tidak setuju dengan mereka. Tetap percaya diri dan mandiri dalam membuat keputusan atau perilaku kamu.

5. Mereka ingin menyakiti orang lain

5 Alasan Seseorang Melakukan Silent Treatment, Menghindari Konflik?ilustrasi pasangan (pexels.com/Alex Green)

Orang yang melakukan silent treatment mungkin merasa sakit hati, iri, atau dendam terhadap orang lain, dan ingin membalasnya dengan cara yang sama atau lebih buruk. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka tidak peduli atau tidak membutuhkan orang lain. Mereka ingin melampiaskan emosi negatif atau frustasi mereka kepada orang lain.

Jika kamu merasa bahwa orang lain diam karena mereka ingin menyakiti kamu, cobalah untuk tidak terluka atau terpengaruh oleh perilaku mereka. Sadari bahwa silent treatment adalah cara yang tidak matang dan tidak manusiawi untuk mengatasi masalah. Jangan merasa tidak berdaya, tidak berarti, atau tidak dicintai karena diacuhkan oleh mereka. Tetap positif dan bahagia dalam hidup kamu.

Silent treatment bukanlah cara yang efektif atau sehat untuk menyelesaikan masalah atau menjalin hubungan. Silent treatment bisa menimbulkan dampak negatif bagi kita dan orang lain, seperti ketidakpuasan, ketegangan, kesalahpahaman, ketidakpercayaan, rasa sakit, depresi, atau isolasi sosial.

Cara yang lebih baik adalah dengan berkomunikasi secara jujur, terbuka, asertif, konstruktif, dan solutif dengan orang lain. Jika kamu merasa menjadi korban atau pelaku silent treatment dalam hubunganmu, jangan ragu untuk mencari bantuan dari orang-orang yang kamu percayai atau profesional kesehatan mental.

Baca Juga: 5 Tips biar Gak Jadi Korban Silent Treatment, Kamu pun Bisa Salah

Muhamad Aldifa Photo Verified Writer Muhamad Aldifa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya