Niat Memuji, tapi 5 Kalimat Ini Justru Bikin Temanmu Risi Lho!

Bertemu teman sekelas semasa SMA dulu, praktis membuat kalian jadi bernostalgia, dong. Melihat doi sekarang sudah jadi orang sukses, membuatmu kagum sekaligus heran. Bagaimana tidak, karena seingatmu dulu dia termasuk murid yang bandel dan tidak berprestasi. Bahkan langganan jadi ranking satu dari belakang.

Menurut logikamu sih mustahil jika doi bisa sesukses sekarang. Tapi kan kamu kenal dia cuma selama duduk di bangku sekolah saja. Bisa jadi setelah lulus SMA, temanmu ini berubah dan mau bekerja keras. Alhasil, doi bisa sampai di posisinya sekarang.

Apa dia gak sakit hati tuh mendengar ucapanmu barusan?

Kita gak bisa memilih mau terlahir di keluarga yang kaya raya atau sederhana. Jadi jangan salahkan takdir temanmu yang dirasa lebih beruntung karena memiliki orangtua yang banyak uang. Kamu juga gak bisa seenaknya bilang begitu, dong. Belum tentu usaha yang dia rintis sekarang ada andil kedua orangtuanya.

Tidak menutup kemungkinan temanmu benar-benar berusaha sendiri dengan mengandalkan kemampuannya. Maka saat ini dia bisa jadi pengusaha sukses. Kamu pun bisa melakukan hal serupa, kok.

Daripada nyinyir dan menuduh yang tidak-tidak, lebih baik tanya temanmu bagaimana caranya dia bisa sukses merintis usaha dari nol. 

Ada saja orang yang berpendapat punya paras good looking itu bikin hidup jadi mudah. Sama halnya seperti yang kamu yakini selama ini.

Padahal kenyataannya tak selalu demikian, lho. Misalnya ada temanmu yang terkenal cantik akan menikah mendahului kalian. Hal ini gak bikin kamu heran karena menurutmu dia pantas nikah duluan karena memang rezeki orang cantik itu beda. Otomatis banyak pria yang antri melamarnya, dong. 

Sementara kamu yang merasa punya tampang pas-pasan ini hanya bisa terima nasib dan memberikan pujian semacam itu. Tapi bukannya tersanjung, yang ada temanmu malah tersinggung, lho. Dia bakal mengira kamu menganggap doi cuma jual wajah saja. Sementara tidak ada hal lain dari dirinya yang bisa menarik perhatian pria, kecuali kecantikannya. 

Sebagai sesama teman, wajar saja sih kalau sekali-kali minta ditraktir. Apalagi di momen-momen khusus seperti hari ulang tahun atau ketika temanmu ini lagi ketiban banyak rezeki.

Namun meski dianggap wajar, sebaiknya jangan berlebihan dalam meminta apalagi sampai melontarkan kalimat bernada pujian seperti di atas. Karena ini bukan perkara mampu gak mampu, ya. Cuma lebih ke attitude saja, sih.

Seolah-olah karena dia terlihat paling kaya di antara kalian, makanya soal bayar-membayar tagihan makan, harus selalu doi yang keluar uang. Padahal bisa jadi saat itu temanmu sedang punya masalah finansial.

Gak selamanya, kan orang berada di atas? Makanya hati-hati saat berucap. Karena berawal dari pujian yang berlebihan itu bisa berakhir jadi musuhan sama teman sendiri, lho.

Meskipun dikenal sebagai pribadi yang cuek dan gak gampang marah, bukan berarti kesabaran temanmu gak ada batasnya. Rasanya wajar bila sekali waktu doi marah besar karena ucapan atau tindakan orang lain kepadanya.

Sebagai teman harusnya kamu bisa maklum. Bukannya melontarkan kalimat seperti itu. Memang niatnya mau membesarkan hatinya lewat pujian, tapi waktunya saja yang gak tepat. 

Masa iya mentang-mentang mendapat predikat sebagai orang tersabar, dia jadi gak boleh baper sama sekali, sih? Lihat dulu dong masalahnya seperti apa. Kalau orang sabar bisa sampai marah pasti perkaranya gak main-main, nih. Mungkin sudah menyangkut privasi atau menyinggung persoalan yang sensitif. 

Memberikan pujian ke orang lain apalagi teman sendiri memang suatu tindakan yang terpuji. Siapa tahu setelah mendengar sanjungan darimu, kawan yang tadinya lagi gak enak hati, eh jadi merasa lebih baik asalkan pujian tersebut bisa kamu sampaikan dengan benar. Gak mau kan karena salah memilih kata, hubungan baik kalian yang jadi korbannya?