Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Glass Ceiling? Sering Digunakan untuk Makna Kiasan

ilustrasi perempuan (pexels.com/@sora shimazaki)

Glass ceiling adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan batasan tak kasatmata yang menghalangi seseorang mencapai posisi yang lebih tinggi. Istilah ini banyak muncul dalam konteks dunia kerja dan kesetaraan kesempatan.

Meskipun tidak terlihat secara langsung, glass ceiling tetap menjadi tantangan bagi banyak orang. Konsep ini kerap dikaitkan dengan bias dan hambatan yang sulit ditembus. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan glass ceiling? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Apa itu glass ceiling?

ilustrasi perempuan berhijab (pexels.com/Julia M Cameron)

Glass ceiling adalah istilah metafora yang merujuk pada hambatan tak kasatmata yang menghalangi seseorang, terutama perempuan dan kelompok minoritas, untuk mencapai posisi kepemimpinan atau jenjang karier yang lebih tinggi. Meskipun secara formal tidak ada aturan yang melarang mereka untuk naik jabatan, berbagai faktor seperti bias gender, stereotip, dan diskriminasi membuat kemajuan mereka terbatas.

Istilah ini pertama kali digunakan dalam konteks kesetaraan gender di dunia kerja, tetapi kini juga berlaku untuk berbagai aspek kehidupan profesional. Fenomena glass ceiling sering kali terjadi tanpa disadari karena adanya budaya dan kebiasaan yang mengakar di lingkungan kerja. Misalnya, perempuan yang memiliki kualifikasi dan pengalaman setara dengan rekan laki-lakinya tetap mengalami kesulitan mendapatkan promosi ke posisi eksekutif.

2. Contoh glass ceiling

ilustrasi perempuan mengobrol (pexels.com/@alexander suhorucov)

Salah satu contoh nyata dari glass ceiling adalah kurangnya representasi perempuan di posisi CEO perusahaan besar. Meskipun banyak perempuan yang memiliki pengalaman dan kemampuan memadai, hanya sedikit dari mereka yang berhasil mencapai posisi puncak dalam organisasi. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk bias perekrutan serta ekspektasi sosial yang masih membebankan peran domestik kepada perempuan.

Selain dalam dunia kerja, glass ceiling juga dapat terjadi di dunia politik. Banyak perempuan yang aktif dalam pemerintahan atau organisasi politik, tetapi hanya sedikit yang berhasil menduduki jabatan tertinggi seperti presiden atau perdana menteri. Hambatan ini sering kali disebabkan oleh pandangan masyarakat yang masih ragu terhadap kemampuan perempuan dalam memimpin.

3. Cara mengatasi glass ceiling

ilustrasi perempuan menulis (pexels.com/@pavel danilyuk)

Untuk mengatasi glass ceiling, perusahaan dan organisasi juga harus mengambil langkah aktif untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif. Ini bisa dilakukan dengan menerapkan kebijakan rekrutmen dan promosi yang lebih adil, menyediakan pelatihan kesadaran bias, serta mendukung program pengembangan kepemimpinan bagi perempuan dan kelompok minoritas.

Dengan adanya perubahan sistemik, hambatan tak kasatmata yang menghambat kemajuan mereka dapat berkurang. Sehingga kesempatan menjadi lebih setara bagi semua orang.

Itu dia pengertian glass ceiling yang merupakan makna metafora atau kiasan. Kiasan ini sering dipakai untuk menggambarkan hambatan tak kasatmata yang menghalangi perempuan dan kelompok minoritas untuk mencapai posisi kepemimpinan di berbagai bidang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
Nisa Zarawaki
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us