5 Novel tentang Cinta Tak Berbalas, Nyeseknya Sampai Sini

Bosan dengan novel romantis yang ceritanya gak realistis dan cenderung obral mimpi? Apalagi kalau kamu sedang patah hati, rasanya justru makin kesal membaca cerita-cerita manis yang jauh dengan kenyataan di hadapanmu. Novel tentang cinta tak berbalas ini mungkin jawaban atas semua kegelisahanmu itu.
Eksplorasi rasa sedih dan tertolaknya nyesek banget, mungkin tak jauh beda dengan yang kamu rasakan sekarang. Ada yang cuma 100-an halaman. Kapan lagi baca kisah cinta ngenes yang dikemas puitis dan terstruktur. Mari baca lebih banyak!
1. White Nights

White Nights adalah novel berusia lebih dari 150 tahun yang ditulis Fyodor Dostoevsky lewat perspektif pemuda tanpa nama. Kesepian dan terisolasi, ia tanpa sengaja bertemu perempuan sebayanya, Nastenka, yang memahami betul perasaannya. Mereka menjalin ikatan karena persamaan nasib, bedanya Nastenka kesepian karena belum dapat kabar dari tunangannya yang pergi ke Moskow untuk menyelesaikan satu urusan. Sudah mewanti-wanti kalau dirinya bukan lajang, si pemuda tak bisa menampik kalau ia jatuh cinta pada Nastenka meski tahu cintanya tak berbalas.
2. A Perfect Day to be Alone

A Perfect Day to be Alone adalah novel Jepang yang berlakonkan Chizu, perempuan 20-an yang memilih untuk tidak berkuliah dan membangun karier mapan layaknya orang-orang Jepang seusianya. Untuk menghemat biaya hidup, ia tinggal menumpang di rumah salah satu kerabatnya yang sudah lansia. Ada beberapa isu yang dibahas, seperti konflik antargenerasi hingga momen menemukan diri sendiri. Termasuk urusan asmara yang sepertinya tidak berpihak pada Chizu. Masalahnya, bukan Chizu yang mengakhiri hubungan tersebut, sehingga menyisakan rasa tertolak yang menyesakkan.
3. Eugene Onegin

Eugene Onegin adalah novel lawas Alexander Pushkin yang berlakonkan Eugene, seorang pemuda kelas atas yang arogan. Saat berlibur di sebuah pedesaan, ia tak sengaja bertemu Tatyana, perempuan sederhana yang menaruh hati padanya. Namun, Eugene dengan egonya yang tinggi menolak cinta Tatyana. Sampai satu hari, beberapa tahun setelah kejadian itu, takdir mempertemukan kembali Eugene dan Tatyana dalam situasi yang berbeda. Eugene berbalik menaruh hati pada Tatyana. Sayangnya, Tatyana sudah menikah dan tak lagi tertarik dengan pemuda yang pernah menolaknya itu.
4. The Rachel Incident

Berlatar Irlandia masa kini, The Rachel Incident mengikuti sosok mahasiswi bernama Rachel yang mengalami patah hati bertubi-tubi. Awalnya, ia ditolak teman kampus yang ditaksirnya. Setelah berhasil melanjutkan hidup setelah penolakan itu, ia kembali harus mengalami patah hati setelah dosen yang ia suka menyukai orang lain. Kocak sekaligus nyesek adalah dua kata yang mendeskripsikan nasib Rachel di novel tersebut.
5. My Sister, the Serial Killer

My Sister, the Serial Killer mengikuti pergumulan batin Korede yang terjebak dalam kasus pembunuhan gara-gara adik perempuannya sendiri. Ia terpaksa membantu adiknya yang ternyata pembunuh berantai. Sampai satu hari menemukan bahwa sang adik menyasar seorang pria yang ternyata diam-diam dicintai Korede. Ini menimbulkan pergolakan batin hebat dalam diri Korede. Sambil mengikuti sesaknya hati Korede yang patah hati, My Sister, the Serial Killer bakal menantang kompas moralmu sambil menelaah degradasi moral pria yang membuat aktivis feminis makin garang.
Tak hanya eksplorasi rasa sedih, kecewa, marah, dan tertolak, banyak juga novel tentang cinta tak berbalas yang menyempilkan isu-isu sosial. Mulai dari kesenjangan kelas sampai feminisme, novel seperti ini sangat mencerahkan dan memperkaya pengetahuan.