5 Novel Clean Romance yang Aman Dibaca saat Puasa

- Tipe novel romantis clean romance sedang tren, berbeda dengan spicy romance yang eksplisit.
- Persuasion karya Jane Austen dan The Blue Castle karya LM Montgomery adalah contoh novel clean romance.
- Eight Perfect Hours, Half a Soul, dan Water Moon juga merupakan pilihan bagi pembaca yang kurang suka adegan seksual dalam novel romantis.
Ada banyak tipe novel romantis yang beredar di pasaran. Salah satu yang jadi tren belakangan ini adalah spicy romance, yakni tipe novel romantis yang tak segan menyertakan adegan eksplisit (bermuatan seksual) atau yang dikenal pula dengan istilah smut.
Sebenarnya, itu masalah selera dan preferensi saja. Namun, kalau kamu tipe pembaca yang kurang suka dengan eksistensi smut dalam novel romantis, boleh coba lima buku berikut. Mereka dikenal dengan istilah clean romance, tipe cerita romantis yang tidak menyenggol seksualitas secara lugas. Aman, nih, kalau mau dibaca sambil menunggu buka puasa.
1. Persuasion

Jane Austen adalah salah satu penulis novel romantis yang pakai gaya clean romance. Termasuk untuk salah satu novel terlarisnya, Persuasion. Novel ini mengikuti lika-liku kisah cinta Anne dengan Frederick yang sempat bertunangan.
Namun, gara-gara saat itu Frederick belum mapan, Anne memilih untuk menolak lamarannya. Bertahun-tahun kemudian, mereka dipertemukan kembali dalam situasi yang berbeda. Gengsi dan ego dua karakter ini yang bikin mereka susah bersatu walaupun ketertarikan dan rasa sayang ada di benak keduanya.
2. Eight Perfect Hours

Beralih ke era kontemporer, kamu bisa coba novel kedua Lia Louis yang berjudul Eight Perfect Hours. Dirilis setelah sukses lewat novel debutnya Dear Emmie Blue yang juga tergolong novel clean romance, kali ini ia mengajak kita menyelami pertemuan seorang perempuan dan pria saat badai. Terjebak di satu tempat yang sama, mereka berhasil menemukan kecocokan dan chemistry yang sulit dibantah.
Setelah momen itu, mereka berpisah dan kembali ke kehidupan masing-masing. Akhirnya, takdir mempertemukan mereka lagi. Terdengar klise, tetapi Louis memberikan kita sedikit backstory menarik yang bikin proses mereka menerima kehadiran sosok baru pada kehidupan masing-masing agak menantang.
3. Half a Soul

Half a Soul adalah novel clean romance yang tak habis-habisnya bikin pembaca baru terkesima. Berlatar Inggris era Regency (awal abad ke-19), Olivia Atwater mengajakmu menyelami benak Dora, perempuan muda dari keluarga kelas menengah yang sebenarnya pergi ke London hanya untuk menemani sepupunya mencari jodoh.
Dora bukan gadis biasa. Gara-gara perjanjian sang ibu dengan sesosok peri pada masa lalu, ia tumbuh tanpa bisa merasakan emosi. Di tengah proses pencarian jodoh itu, Dora dan sang sepupu bertemu dengan Elias Wilder, penyihir hebat yang mereka harap bisa menyembuhkan Dora. Dengan dialog yang mengalir dan eksplorasi empati serta cinta yang menawan, jangan ragu buat memasukkannya ke dalam daftar bacaan.
4. Water Moon

Water Moon adalah novel romantis berlatar Jepang dengan sentuhan magical realism karya Samantha Sotto Yambao. Ia mengikuti Hana, perempuan muda yang meneruskan bisnis toko antik dari ayahnya. Satu hari, ayahnya tiba-tiba menghilang tanpa jejak bersama salah satu benda termahal di toko itu. Keganjilan ini tak sengaja mempertemukan Hana dengan seorang pemuda yang punya kemampuan cenayang. Bersama, mereka berusaha memecahkan teka-teki keberadaan ayah Hana.
5. The Blue Castle

Dikenal luas berkat Anne of Green Gables, LM Montgomery ternyata punya novel clean romance berjudul The Blue Castle. Novel ini menggunakan perspektif Valancy, perempuan muda dari kelas menengah atas yang didiagnosa mengidap sebuah penyakit. Pada usianya yang hampir kepala tiga, Valancy belum menikah dan mandiri layaknya orang-orang sebayanya.
Gerak-geriknya pun masih diatur karena kondisi kesehatannya itu. Segala tekanan itu mendorongnya menciptakan sebuah tempat bernama Blue Castle di pikirannya. Di sana, Valancy membayangkan bilamana ia bisa hidup sesuai dengan keinginannya dan pada akhirnya merasakan sendiri apa yang disebut cinta.
Tanpa adegan eksplisit, novel romantis ternyata tetap bisa menghibur. Justru banyak yang terkesima dengan teknik penulis menciptakan tensi dan romansa hanya dari dialog dan gestur sederhana. Tertarik baca salah satunya?