Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sebab Orang Baik Kerap Difitnah, Jangan Lantas jadi Jahat, Ya!

Unsplash.com/crystalweed

Kalau kamu pernah menjadi korban fitnah, pasti tahu banget rasa sakitnya. Makin serius perkara yang dituduhkan padamu, makin kamu akan merasa marah. Makin tersebar luas fitnah itu, makin kamu akan merasa malu.

Makin dekat hubunganmu dengan orang yang memfitnah, makin kamu akan merasa dikhianati. Ya, fitnah itu sangat kejam. Kamu tidak melakukan keburukan tetapi dituduh sebaliknya. 

Sering kali, fitnah justru dilancarkan pada orang-orang yang sangat baik. Kenapa begitu? Jangan lewatkan penjelasannya berikut ini!

1. Orang jahat gak usah difitnah pun keburukannya sudah tampak

Unsplash.com/emilianovittoriosi

Sangat berbeda dengan orang baik. Makin baik seseorang, makin orang lain akan kesulitan menemukan sisi buruknya. Maka daripada susah-susah, ditempelkannya saja suatu tindakan buruk padamu. 

Ini menunjukkan orang yang memfitnahmu sebenarnya cuma frustrasi. Dia gak bisa lekas menemukan keburukan yang dicarinya dalam dirimu. Maka dia mengambil jalan pintas dengan memfitnahmu.

2. Ada yang merasa insecure dengan kebaikanmu

Unsplash.com/apollo_photo

Orang yang insecure bisa menunjukkan berbagai perilaku. Bisa jadi minder dan menarik diri, benar-benar gak berani pada orang yang dianggapnya jauh lebih hebat. Namun ada pula yang justru bersikap sebaliknya.

Dia menunjukkan berbagai perilaku agresif pada orang lain untuk menutupi rasa insecure-nya. Fitnah kerap dipilih karena ini cara yang 'lebih halus' ketimbang langsung berhadapan denganmu. Ingat, dia sebetulnya kurang nyali jika harus adu kekuatan denganmu.

3. Orang baik kadang dihubungkan dengan sifat lemah sehingga gak akan berani melawan fitnah

Unsplash.com/elenapopova

Orang baik pasti lebih bisa menahan emosinya. Sebenarnya, ini tanda betapa kuat dirimu. Sebab selemah-lemahnya orang adalah mereka yang gak bisa mengendalikan emosi sendiri.

Akan tetapi, ada orang yang justru menganggap kemampuan pengendalian diri ini sebagai titik lemah. Makin besar fitnah yang ditujukan padamu dan tersebar luas, dia makin yakin kamu gak akan bisa melakukan apa-apa.

Padahal, fitnah gak lebih dari kebohongan. Sehebat apa pun kebohongan dibuat, akan hancur dengan sendirinya seiring waktu. Kalau kamu gak bisa membuktikan kebenarannya saat ini juga, waktulah yang akan menjelaskan segalanya.

4. Ada yang ingin menjadi sepertimu tetapi gagal

Unsplash.com/freetousesoundscom

Sering sekali perbuatan memfitnah justru berangkat dari keinginan untuk menjadi seperti orang yang difitnah. Jauh di dalam hati orang yang getol memfitnahmu, dia mungkin hanya ingin menjadi sebaik kamu.

Namun ternyata itu sama sekali gak mudah. Kenapa? Karena kamu diakui sebagai orang baik itu bukan disebabkan satu atau dua perbuatan baik saja. Namun kamu sudah memiliki rekam jejak kebaikan yang begitu panjang.

Kamu sudah terbukti melakukan kebaikan bukan cuma untuk mencari muka atau ada maksud yang tersembunyi. Ketulusanmu sudah terbukti berkali-kali. Kamu bisa mengurangi ego dan selalu mendengarkan nurani.

Saat dia tak kunjung berhasil menjadi sepertimu, tanpa sadar muncul gagasan dalam benaknya, 'Kalau begitu, kenapa tidak membuatnya tampak sama bahkan lebih buruk daripada diriku saja? Itu akan jauh lebih mudah.'

5. Ingin melihatmu sedih dan hilang kesabaran

Unsplash.com/david_besh

Seperti disebutkan dalam poin 3, orang baik biasanya juga mahir mengendalikan emosinya. Sesama orang baik tentu akan senang melihat hal ini. Namun orang lain belum tentu. Malah bisa menjadi sangat ingin memancing emosimu sampai kamu meledak.

Maka gak ada yang bisa membuatnya lebih terpukul selain kamu tetap tampil tenang dalam menghadapi semua fitnah dilancarkannya. Sulit? Tentu saja. Namun kamu masih bisa mengungkapkan kekesalanmu pada orang terdekat yang bisa kamu percayai, kok.

Yang penting saat di depan pemfitnah, kamu tetap tampil penuh kontrol diri. Dijamin lama-kelamaan dia gak akan tahan mencari perkara denganmu dan isi fitnahnya makin gak masuk akal. 

Yuk, ceritakan pengalamanmu kena fitnah dan bagaimana akhirnya di kolom komentar. Apa pun itu, jangan kapok menjadi orang baik ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us