5 Pelajaran Berharga dari Antrean Panjang, Sabar Itu Penting

- Antrean mengajarkan kesabaran dan keikhlasan dalam menunggu giliran.
- Antrean memberikan kesempatan untuk memanfaatkan waktu luang dengan produktif.
- Empati dan penghargaan terhadap orang lain dapat tumbuh melalui pengalaman antrean.
Siapa, sih, yang tidak marah saat harus berdiri lama untuk menanti namanya disebut? Rasa-rasanya hampir semua orang bakal dengan sadar diri mengatakan kalau itu adalah hal yang lumayan membosankan. Bahkan, bisa sangat menjemukan.
Tapi, di balik itu semua, ada beberapa hikmah dan pelajaran berharga dari antrean panjang yang dapat kamu petik. Penasaran apa saja pelajaran berharga dari sebuah antrean panjang? Simak artikel ini sampai selesai, ya!
1. Kesabaran itu nyata adanya, bukan dongeng belaka

Barangkali, kamu hanya menyaksikan kisah-kisah kesabaran yang tertuang pada cerita dongeng. Meski tidak secara langsung, tapi kamu bisa membayangkannya betapa indah dan syahdunya kesabaran itu.
Nah, lewat antrean panjang, kamu dapat melihat bukti yang nyata bahwa sabar itu memang ada. Mau tidak mau, suka tidak suka, kamu harus memposisikan diri pada zona kesabaran. Melatih jiwa untuk sejenak tidak melawan.
2. Setiap orang punya gilirannya

Bahkan kehidupan di dunia yang fana ini adalah antrean untuk menunggu giliran. Untuk kembali pada kehidupan yang sesungguhnya. Entah kapan nama kita yang akhirnya harus melangkah pergi, yang jelasnya waktu itu akan tiba.
Jadi, tidak usah terburu-buru saat mengantre karena pada hakikatnya beberapa hal dapat dikendalikan, tapi beberapa yang lain memaksamu untuk tunduk dan menunggu. Salah satu contohnya adalah saat berada pada barisan antrean yang panjang.
3. Kesempatan jangan disia-siakan

Tentunya, di sela-sela antrean kamu punya waktu luang. Saat tengah berdiri menanti langkah orang di depan. Nah, kalau kamu jeli dan jauh berpikir, maka di sana dirimu bisa menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.
Entah mau membaca buku, menulis artikel, atau hanya sekedar menonton tayangan video yang edukatif. Memberi satu pelajaran yang krusial, bahwa terkadang kamu lalai dan menyia-nyiakan waktu yang ada, bahkan menganggapnya tidak begitu penting.
4. Belajar untuk menaruh empati

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menyebutkan kalau empati itu adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan dan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain atau kelompok lain.
Dari definisi itu, sudah jelas kalau antrean dan empati itu berbanding lurus atau berjalan beriringan. Makin tinggi empati, maka makin besar pula respekmu ke orang lain. Sebaliknya, kalau empati kamu rendah, kemungkinan besar yang lahir adalah keributan.
5. Tidak semua bisa dipaksakan untuk dipercepat

Makan dengan cepat, berkendara secepat kilat, itu semua dalam kendali dirimu sendiri. Tapi kalau antrean? Apakah juga demikian? Jelas tidak. Berilah pemahaman kepada diri sendiri bahwa kamu adalah makhluk yang punya keterbatasan, tidak dapat memaksakan kehendak dengan sesuka hati.
Tak perlu menggerutu atau marah ketika berada di jalur antrean, sebab ada pelajaran berharga dari antrean panjang. Sabar, empati, dan menghargai waktu itu adalah bekal utama untuk mengarungi kehidupan yang penuh akan dinamika dan perubahan ini.