5 Pelajaran Penting dari Isi Piringmu, Kamu Selalu Punya Pilihan

Kamu bersantap tiga kali dalam sehari. Namun, pernahkah kamu memikirkan barang sebentar tentang pelajaran yang sesungguhnya tersaji di hadapanmu? Itu bukan sekadar sepiring makanan yang perlu segera dihabiskan sebelum dingin, tetapi pembawa pesan penting untukmu.
Pada jam makan nanti, coba perhatikan isi piringmu. Ada pelajaran penting dari isi piringmu yang sesuai dengan kebijaksanaan dalam hidup. Sayang untuk kamu lewatkan, cocokkan dengan lima poin berikut ini.
1. Semua ada porsinya

Di piringmu ada sumber karbohidrat, sayuran, dan lauk. Masing-masing ada porsinya. Ketika kamu lapar sekali, mungkin dirimu akan memperbanyak porsi nasinya. Sementara itu, saat kamu sedang berdiet, porsi sayurannya yang ditambah.
Dalam hidup pun sama. Ada porsi untuk peran setiap orang di berbagai persoalan. Hidupmu akan terasa lebih ringan kalau kamu tak mengambil porsi peran orang lain. Biarkan orang-orang memikul tanggung jawab masing-masing. Jangan merasa bertanggung jawab penuh atas semua hal yang terjadi.
2. Kamu selalu punya pilihan untuk mengambil menu yang diinginkan

Jika kamu tidak suka atau malah alergi dengan bahan makanan tertentu, dirimu tak perlu mengambil menu tersebut. Ketika seseorang memberimu sepiring makanan tanpa tahu pantanganmu, kamu masih bisa menyisihkan dan tidak menyantap menu yang bikin kamu alergi.
Ini artinya, pilihan selalu ada. Termasuk saat kamu merasa dihadapkan pada suatu paksaan, pilihan sejatinya tetap ada. Kamu dapat memilih untuk tidak memilih ketika situasinya sama sekali tak menguntungkan buatmu.
3. Kadang ada makanan yang kurang disukai, tapi kamu santap juga demi kesehatan

Sepakat ya, bahwa hidup tak hanya berisi kesenangan-kesenangan? Ada hal-hal yang sulit dan menyebalkan dalam hidup, tetapi itu baik untukmu. Situasi-situasi yang tidak ideal mendorongmu buat beradaptasi atau menciptakan perubahan.
Sama seperti ketidaksukaanmu pada sayuran. Namun, seiring usia akhirnya kamu mau menyantapnya juga. Bukan soal sayuran sudah terasa lebih enak di lidahmu daripada daging, melainkan kamu mengingat pentingnya kandungan di dalamnya buat kesehatanmu.
4. Ada harga untuk setiap makanan itu, kamu harus cermat memilih

Harga makanan adalah konsekuensi yang harus kamu tanggung. Pastinya, kamu tidak ingin membayar mahal untuk seporsi makanan yang gak memuaskanmu, kan? Kalau kamu tak ingin salah memilih menu masih pula harus membayarnya, berhati-hatilah dalam memilih.
Begitu pula dalam kamu berperilaku sepanjang hidup. Setiap tindakan dan perkataan akan mendatangkan konsekuensi. Kamu perlu belajar agar tidak gegabah, berbuat dulu baru berpikir kemudian. Cara seperti ini hanya akan membuatmu menyesal di akhir.
5. Kenikmatan dalam bersantap dapat seketika hilang bila kamu tak fokus dengan isi piringmu

Apakah kamu sering memotret dulu makananmu sebelum mulai menyantapnya? Atau, kamu makan sambil terus bekerja? Bandingkan dengan saat kamu benar-benar fokus makan. Tidak perlu terlebih dahulu mengunggah fotonya di medsos dan terus memeriksa sudah berapa like atau love di unggahanmu.
Kamu akan sungguh-sungguh mampu merasakan setiap rasa dan tekstur dari makanan di piringmu. Sedang bila kamu makan sambil menyambi ini itu, rasa enak dari suatu makanan bakal jauh berkurang.
Nikmatilah hidupmu saat ini seperti apa pun keadaannya. Kalau dirimu menjalani hari dengan pikiran yang terbang terlalu jauh ke kehidupan ideal yang diimpikan di masa depan, kamu malah merasa sengsara. Kamu boleh bermimpi hanya saat tidur. Tiba waktunya bangun, kamu harus berada di sini dan saat ini seutuhnya.
Isi piringmu menggambarkan tentang bagaimana kehidupan ini sebaiknya dijalani. Agar tidak terasa sebagai beban, tetapi juga tak semata-mata mengejar kesenangan yang boleh jadi berakibat buruk di kemudian hari.