8 Penyebab Kamu Gak Berani Bawa Kendaraan Sendiri, Punya Trauma Apa?

Siapa nih, yang sampai hari ini masih tidak berani naik motor atau mobil? Kamu selalu menggunakan kendaraan umum, berjalan kaki, atau diantar oleh pasangan dan saudara. Sementara itu, hampir semua orang di luar sana dengan mudahnya bawa kendaraan sendiri ke mana pun.
Dirimu bisa belum pernah sama sekali menyetir atau sebetulnya dulu mampu melakukannya dengan baik. Namun, sekarang kamu tidak lagi berkendara sendiri. Ketakutan untuk membawa kendaraan sendiri sering kali disebabkan oleh delapan hal berikut. Haruskah sekarang dirimu mulai latihan?
1. Tidak pernah didorong untuk latihan berkendara

Sekarang kamu memang sudah dewasa dan dapat mendorong diri sendiri buat latihan menyetir bila ingin. Akan tetapi, dorongan buat latihan mengendarai sepeda motor atau mobil seharusnya diperoleh sejak dirimu lebih muda. Keluarga khususnya orangtua umumnya menjadi pendorong anak agar berlatih membawa kendaraan sendiri.
Sebab mereka yang terlebih dahulu punya kendaraan pribadi serta mampu mengendarainya. Dorongan dari orangtua akan meningkatkan kepercayan dirimu. Juga menguatkan pandangan bahwa bisa naik motor atau mobil sendiri merupakan hal penting.
Bila orangtua gak pernah menyuruhmu berlatih, dirimu pun kurang termotivasi. Apalagi mereka cenderung melarangmu dengan alasan keamanan atau kamu cewek. Mereka bahkan lebih suka mengantarkanmu ke mana-mana.
2. Pernah menabrak atau ditabrak sampai trauma

Banyak orang bilang, menabrak merupakan hal wajar saat latihan mengendarai motor atau mobil. Begitu pula dengan pengalaman ditabrak oleh kendaraan lain. Sama seperti anak yang belajar berjalan pasti pernah terjatuh.
Jika pengalaman jatuh membuatnya gak mau lagi latihan berjalan, selamanya dia tidak bisa melangkah kembali. Namun, pengalaman menabrak atau ditabrak yang parah dapat membuatmu trauma. Seperti korban tabrakan sampai meninggal dunia. Atau, dirimu yang ditabrak hingga mengalami kecacatan permanen.
3. Sering melihat, mendengar, atau membaca berita kecelakaan

Ketakutan berkendara tidak cuma dipicu oleh pengalaman sendiri menabrak atau ditabrak. Pengalaman orang-orang mengalami kecelakaan saat berkendara pun dapat membuatmu merasa takut. Jangan-jangan dirimu juga mengalaminya jika nekat mengemudi.
Memang banyaknya kecelakaan di jalan raya bisa bikin siapa pun ngeri. Akan tetapi, sebetulnya lebih banyak orang selamat dan baik-baik saja meski berkendara setiap hari. Apalagi di jalan yang gak terlalu ramai. Pun alat-alat keamanan seperti helm dan sabuk pengaman terpasang sehingga mengurangi risiko cedera.
4. Takut kejahatan di jalan raya

Bukan kecelakaan yang membuatmu berpikir ulang untuk membawa kendaraan sendiri. Namun, kejahatan di jalan raya yang kerap mengincar pengendara. Terutama bila dirimu naik motor atau mobil sendirian di malam hari.
Modusnya bisa dengan pelaku menyebar paku untuk memaksamu berhenti serta turun dari kendaraan. Bahkan pelaku dapat langsung memepet motormu dan membuatmu terjatuh.
5. Sering bingung arah dan sulit menghafalkan jalan

Kamu mungkin cukup jago baca peta. Akan tetapi, jika dirimu tidak melihat peta sukar sekali untuk berkendara di jalan yang benar. Kamu mudah mengalami bingung arah, terutama di jalan yang belum dikenal dengan baik. Terkadang dirimu cuma hafal rute menuju suatu tempat dari satu arah.
Bila arah dibalik atau ada penutupan jalan dan kamu mesti berputar-putar, dirimu kesulitan menemukan jalan yang tepat. Orang dengan kemampuan spasial rendah biasa mengalaminya. Lebih simpel buatmu naik kendaraan umum yang akan mengantarmu sampai tujuan.
6. Gampang panik

Jika kamu mudah panik, responsmu ketika berkendara menjadi kurang baik. Dirimu malah dapat mengambil tindakan yang keliru dan berbahaya. Contohnya, mobil di belakangmu terus mengklakson dan menyorotkan lampu.
Maksudnya supaya kendaraanmu minggir karena dia ingin menyalip. Lantaran panik, kamu justru agak ke kanan seakan-akan sengaja menghalangi kendaraannya. Bahkan bisa membuat mobil kalian bersenggolan jika ia telah setengah menyalip.
Membawa kendaraan bermesin perlu ketenangan. Apalagi dengan kecepatan yang lumayan tinggi serta di tengah banyaknya kendaraan lain. Kepanikanmu membahayakan diri serta orang lain. Bagus dirimu sudah menyadarinya daripada menjadi penyebab kecelakaan.
7. Keterbatasan penglihatan

Masalah penglihatan tidak selalu bisa diatasi dengan kacamata. Gangguan penglihatan yang lebih parah dapat menyulitkanmu untuk berkendara. Terutama begitu hari mulai gelap. Di jalan yang pencahayaannya minim, bahaya mengintai.
Dirimu dapat tak melihat tikungan, lubang di jalan, hingga kendaraan lain yang lampu belakangnya kurang terang. Kamu juga kesulitan memastikan kendaraan lain berhenti di tepi jalan atau bergerak meski lambat. Pandangan yang kabur pun menyulitkanmu menentukan objek asli atau bayangan.
8. Beranjak dewasa saat transportasi umum sudah amat baik

Seandainya kamu dewasa beberapa puluh tahun lalu, barangkali bisa bawa kendaraan sendiri terasa amat penting. Pasalnya, saat itu alat transportasi umum belum sebaik sekarang. Jam operasional angkot amat terbatas dan tak menjangkau banyak tempat.
Ojek online juga belum ada. Di siang hari pun kendaraan umum begitu penuh sesak. Namun, sekarang transportasi umum telah makin baik. Kamu gak bawa kendaraan sendiri juga dapat pergi dan pulang kapan saja. Kemudahan ini menurunkan keinginan orang buat bawa kendaraan pribadi.
Takut berkendara tak selalu menghalangi aktivitasmu. Selama kamu punya alternatif lain seperti naik kendaraan umum, hidupmu baik-baik saja. Manfaatkan juga berbagai layanan yang dapat diakses melalui aplikasi. Namun jika gak bisa nyetir mengurangi produktivitasmu, dorong diri lebih kuat untuk berlatih.