3 Penyebab Permintaan Maafmu Tidak Diterima, Sadarkah?

- Minta maaf saat kondisi orang tersebut masih belum tenang
- Minta maaf sambil membela diri
- Minta maaf tanpa disertai kesungguhan hati
Manusia memang bisa melakukan kesalahan, baik yang disengaja atau tidak. Terkadang, kekeliruan itu dapat menimbulkan rasa sakit hati pada seseorang. Akibatnya, interaksi jadi terasa canggung, memburuk, bahkan sampai membuatnya membencimu. Kalau sudah begini, kamu tidak boleh diam saja. Segeralah menemui orang tersebut untuk meminta maaf.
Sayangnya, terkadang meski sudah meminta maaf, ternyata orang yang telanjur sakit hati itu tidak mau memaafkanmu. Hal ini terasa membingungkan karena membuat hubungan kalian jadi renggang. Sebelum kamu berburuk sangka, alangkah bijaksana untuk melakukan evaluasi diri terlebih dahulu. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan bahwa permintaan maaf itu tidak diterima karena ada beberapa kesalahan yang kamu lakukan sebagai berikut.
1. Minta maaf saat kondisi orang tersebut masih belum tenang

Berani untuk meminta maaf adalah hal yang patut untuk diapresiasi, sekali pun kamu memang orang yang telah melakukan kesalahan. Niat mulia seperti ini sebisa mungkin disegerakan agar hubungan yang sempat berantakan dapat diperbaiki kembali. Namun demikian, ternyata memperhatikan timing yang tepat untuk minta maaf juga penting, lho!
Kalau minta maaf pada saat orang yang kamu sakiti masih terlalu emosional, maka usahamu bisa gagal. Pasalnya, orang yang belum tenang cenderung sulit untuk berpikir secara jernih. Dia masih fokus pada keburukan yang kamu lakukan dibandingkan dengan upayamu untuk memperbaiki keadaan, sehingga memutuskan untuk menolak permohonan maaf tersebut. Jadi, tunggulah sampai emosinya stabil, baru temui untuk sampaikan maksud baikmu, ya.
2. Minta maaf sambil membela diri

Tidak dapat dimungkiri bahwa terkadang kesalahan yang dilakukan itu bukan sesuatu yang disengaja. Sebagai contoh, kamu sebenarnya sedang memberikan perlawanan setelah orang tersebut membuatmu emosi terlebih dahulu. Namun, kata-kata yang kamu sampaikan ternyata terlalu tajam sampai melukai hatinya melebihi luka yang kamu rasakan. Pada situasi seperti ini, kamu tidak segan untuk meminta maaf, tetapi mungkin sambil membela diri.
Nah, mulai sekarang coba perbaiki caramu dalam meminta maaf, deh. Pahami bahwa maaf itu harus diraih dengan cara menunjukkan kerendahan hati. Cukup akui saja kesalahan yang telah kamu lakukan, tidak perlu sambil membela diri. Jika memang ada hal yang butuh untuk diklarifikasi, sampaikan di lain kesempatan saat hubungan kalian telah membaik, sehingga dapat mencegah terjadinya keributan yang lebih besar.
3. Minta maaf tanpa disertai kesungguhan hati

Banyak orang tampak meminta maaf setelah melakukan kesalahan. Dia berani menemui orang yang disakiti, mengakui kesalahan, lalu berharap bila akan mendapatkan maaf. Sayangnya, terkadang hal seperti ini tetap tidak membuahkan hasil. Pasalnya, ternyata semua itu dilakukan sekadarnya saja, tanpa disertai kesungguhan hati alias cuma formalitas belaka. Drama banget, kan?
Jika ingin meminta maaf dan mendapatkan maaf, maka lakukanlah secara sungguh-sungguh. Tunjukkan ketulusanmu dalam mengakui kesalahan dan mintalah maaf dengan penuh kerendahan hati. Jangan takut akan terlihat “kecil” di mata orang tersebut karena memang kamu perlu bertindak begitu untuk sementara waktu. Kalau sudah dimaafkan, nanti keadaan akan membaik seperti sedia kala, kok.
Meminta maaf adalah hal penting. Ini menandakan adanya penyesalan dari lubuk hati yang terdalam atas kesalahan yang telah dilakukan, baik yang bersifat sengaja mau pun tidak. Oleh sebab itu, sudah sepantasnya bila memohon maaf dilakukan dengan cara-cara yang tepat dan penuh dengan kesungguhan. Dengan begini, orang yang tersakiti hatinya akan bersedia mengerti dan memberikan maaf. Hubungan yang sempat terganggu kini bisa kembali terasa menyenangkan, bukan begitu?