Perbedaan Hari Anak Sedunia, Hari Anak Internasional, dan Hari Anak Nasional

- Hari Anak Sedunia (20 November)
- Ditetapkan PBB pada tahun 1954
- Memperingati Deklarasi Hak Anak tahun 1959 dan Konvensi Hak Anak tahun 1989
- Ajakan bagi masyarakat dunia untuk memastikan setiap anak hidup tanpa diskriminasi
- Hari Anak Internasional (1 Juni)
- Dimulai dari Proklamasi Jenewa tahun 1925 tentang Kesejahteraan Anak
- Tanggal 1 Juni dipilih sebagai momen global untuk mengingat pentingnya lingkungan aman bagi anak
- Diperingati di berbagai negara dengan kegiatan yang mengedepankan
Indonesia memperingati tiga hari penting yang berkaitan dengan anak, yaitu Hari Anak Sedunia, Hari Anak Internasional, dan Hari Anak Nasional. Ketiganya sama-sama menyoroti pentingnya perlindungan, kesejahteraan, dan pemenuhan hak anak, tetapi memiliki sejarah serta tujuan yang berbeda. Supaya tidak tertukar, yuk kenali perbedaan dari masing-masing peringatan ini.
Masing-masing hari anak punya latar belakang penetapan yang unik. Ada yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ada pula yang berasal dari kebijakan pemerintah Indonesia. Mengetahui perbedaannya bisa membantu kita memahami makna dari setiap momen perayaan tersebut. Yuk, ketahui perbedaannya lewat artikel berikut!
1. Hari Anak Sedunia (20 November)

Hari Anak Sedunia ditetapkan PBB pada tahun 1954 sebagai bentuk upaya global untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan anak. Tanggal 20 November dipilih untuk memperingati Deklarasi Hak Anak tahun 1959 dan Konvensi Hak Anak tahun 1989. Karena itu, peringatan ini sering dianggap sebagai momentum penting bagi seluruh negara untuk memperkuat komitmen terhadap hak anak.
Peringatan ini juga menjadi ajakan bagi masyarakat dunia untuk beraksi nyata dalam memastikan setiap anak hidup tanpa diskriminasi. Tantangan seperti kemiskinan, konflik, krisis kesehatan, hingga perubahan iklim masih memengaruhi kehidupan jutaan anak. Melalui Hari Anak Sedunia, PBB mendorong seluruh negara untuk meningkatkan perlindungan dan menciptakan masa depan yang lebih aman bagi anak-anak.
2. Hari Anak Internasional (1 Juni)

Hari Anak Internasional diperingati setiap 1 Juni dan memiliki sejarah panjang yang dimulai dari Proklamasi Jenewa tahun 1925 tentang Kesejahteraan Anak. Peringatan ini kemudian dikuatkan saat Federasi Demokrasi Internasional Perempuan menetapkan Hari Perlindungan Anak Internasional pada tahun 1949. Sejak saat itu, tanggal 1 Juni dipilih sebagai momen global untuk mengingat pentingnya lingkungan aman bagi anak.
Awal mula peringatannya bahkan bisa ditelusuri hingga tahun 1857 ketika Pendeta Charles Leonard mengadakan kebaktian khusus untuk anak-anak di gerejanya. Tradisi tersebut berkembang dan menjadi inspirasi bagi gerakan internasional untuk lebih memperhatikan kebutuhan anak. Kini, Hari Anak Internasional diperingati di berbagai negara dengan beragam kegiatan yang mengedepankan perlindungan dan kebahagiaan anak.
3. Hari Anak Nasional (23 Juli)

Hari Anak Nasional dirayakan setiap 23 Juli dan menjadi momen khusus bagi masyarakat Indonesia. Peringatan ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1984 sebagai bentuk kepedulian negara terhadap tumbuh kembang anak. Tanggal ini dipilih untuk menandai lahirnya UU Kesejahteraan Anak tahun 1979 yang disahkan pada 23 Juli.
Inisiatif peringatan ini digagas Presiden Soeharto karena menilai anak sebagai aset penting bagi kemajuan bangsa. Melalui Hari Anak Nasional, pemerintah mendorong keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan suportif. Momen ini juga menjadi pengingat bahwa kesejahteraan anak adalah tanggung jawab semua pihak.
Itulah perbedaan antara Hari Anak Sedunia, Hari Anak Internasional, dan Hari Anak Nasional. Meskipun diperingati pada tanggal yang berbeda, ketiganya memiliki tujuan yang sama, yaitu memastikan hak anak dihormati dan dilindungi. Semoga kamu makin mudah memahami makna dari masing-masing peringatan ini!


















