Hanya 7 Perempuan Ini yang Raih Penghargaan Nobel Bidang Kimia

Marie Sklodowska Curie adalah perempuan pertama yang meraih penghargaan nobel pada tahun 1911. Marie meraih penghargaan nobel ini atas jasanya bagi kemajuan kimia dengan penemuan unsur radium dan polonium, dengan isolasi radium dan studi tentang sifat dan senyawa dari unsur yang luar biasa ini. 

Bukan hanya itu, Marie Curie juga berhasil memenangkan penghargaan Nobel bidang Fisika bersama Pierre Curie pada tahun 1903.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1935, Irene Juliot-Curie yang merupakan anak dari Marie Curie juga mendapat penghargaan nobel bersama sang suami, Frederic Juliot, sebagai pengakuan atas sintesis unsur radioaktif baru mereka.

Kimiawan perempuan yang lahir di Kairo pada tanggal 12 Mei 1910 ini pernah menempuh pendidikan di Oxford dan Cambridge University. Saat hidup, Dorothy Hodgkin pernah melakukan penelitian tentang X-ray Crystallography.

Dari perkembangan penelitian ini Dorothy Hodgkin berhasil menemukan teknik X-ray dalam menentukan struktur zat biokimia yang sangat penting hingga dengan penemuan tersebut ia berhasil meraih penghargaan nobel pada tahun 1964.

Setelah sekian lama, untuk pertama kalinya saat memasuki abad ke-20, seorang kimiawan perempuan kembali berhasil meraih penghargaan Nobel pada tahun 2009. Perempuan tersebut adalah Ada E. Yonath, ia meraih penghargaan nobel tersebut bersama Venkatraman Ramjakrishnan dan Thomas A. Steitz atas penelitiiannya terhadap struktur dan fungsi ribosom.

Atas penemuannya terhadap evolusi enzim, Frances Arnold berhasil meraih penghargaan nobel pada tahun 2018. Ia berbagi penghargaan nobel dengan George P. Smith dan Sir Gregory P. Winter yang juga meraih penghargaan nobel di tahun yang sama atas penelitian mereka untuk tampilan fag peptida dan antibodi. 

Frances Arnold sendiri lahir Pennsylvania, Amerika Serikat pada 12 Juli 1956, ia juga pernah menempuh pendidikan di Princeton University dan University of California, Barkeley.

Baru-baru ini, pada tahun 2020 kemarin, Emmanuelle Charpentier berhasil meraih penghargaan nobel untuk pengembangan metode pengeditan genom.

Selain itu, perempuan yang lahir di Perancis pada 11 December 1968 ini juga meraih banyak penghargaan lain seperti Japan Prize pada tahun 2017,  Lebniz Prize (2016), Kavli Prize in Nanoscience (2018) dan masih banyak lainnya.

Pada tahun yang sama, Jennifer Doudna berbagi penghargaan nobel dengan Emmanuelle Charpentier atas penelitian yang sama pula yakni pengembangan metode pengeditan genom.

Kembali sama dengan Emmanuelle Charpentier, Jennifer Doudna juga meraih Japan Prize pada tahun 2017 dan Kavli Prize in Nanoscience di tahun 2018. Jennifer Doudna sendiri pernah menempuh pendidikan di Pomona Collage dan Harvard University. 

Nah, itulah 7 perempuan yang pernah meraih penghargaan nobel di bidang kimia. Cerdas, inspiratif dan memiliki konstribusi besar bagi dunia adalah sepaket komplit yang dimiliki para perempuan di atas. Patut banget nih buat dijadikan contoh oleh kaum perempuan Millennials saat ini.